{"id":19002,"date":"2021-09-21T09:39:58","date_gmt":"2021-09-21T02:39:58","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=19002"},"modified":"2021-09-21T09:39:58","modified_gmt":"2021-09-21T02:39:58","slug":"ulkus-dekubitus","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ulkus-dekubitus\/","title":{"rendered":"Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Ulkus Dekubitus"},"content":{"rendered":"
Penulis: Silvia | Editor: Umi<\/p>\n
Ulkus dekubitus atau kerap disebut luka tekanan merupakan suatu kondisi cedera atau luka pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat adanya tekanan yang berkepanjangan pada kulit. Kondisi ini juga kerap disebut bedsores<\/em> (luka baring). Tekanan tersebut menyebabkan suplai darah ke kulit terhambat sehingga melukai sel-sel jaringan.<\/p>\n Awalnya kulit biasanya terlihat memerah atau sedikit berubah warna. Saat tekanan terus terjadi dan tidak berkurang, maka kulit akan rusak hingga menyebabkan jaringan mati (nekrosis). Luka akibat tekanan ini paling sering terjadi pada kulit yang menutupi area tulang tubuh, seperti tumit, pergelangan kaki, pinggul, dan tulang ekor.<\/p>\n Meski kondisi ini bisa menyerang siapa saja, umumnya orang dengan kondisi medis tertentu yang mengalami keterbatasan gerak lah yang lebih rentan mengalami ulkus dekubitus, seperti orang yang menghabiskan besar waktu di kursi roda maupun tempat tidur.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> 5 Faktor Lambatnya Pemulihan Luka Diabetes dan Cara Merawatnya<\/a><\/p>\n Penyebab utama ulkus dekubitus yaitu karena adanya tekanan pada kulit yang membatasi aliran darah ke kulit. Gerakan tubuh yang terbatas ini bisa membuat kulit rentan mengalami kerusakan sehingga menyebabkan perkembangan pada ulkus dekubitus.<\/p>\n Selain itu, ada juga 3 faktor lainnya penyebab luka baring, antara lain:<\/p>\n Adanya tekanan yang berkepanjangan pada bagian tubuh mana pun bisa mengurangi aliran darah ke jaringan. Padahal, aliran darah sangat lah penting untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi lain ke suatu jaringan tubuh. Tanpa nutrisi tersebut, akan menyebabkan kulit dan jaringan di sekitarnya mengalami kerusakan.<\/p>\n Pada orang dengan aktivitas gerak terbatas, tekanan tersebut cenderung terjadi di area yang tidak memiliki lapisan otot atau lemak dan yang terletak di atas tulang, seperti tulang belakang, tulang ekor, tulang belikat, pinggul, tumit, dan siku.<\/p>\n Gesekan bisa terjadi ketika kulit bersentuhan dengan pakaian atau tempat tidur secara terus-menerus. Kondisi ini tentunya bisa membuat kulit menjadi lebih rentan terhadap luka. Terlebih, jika kondisi kulit dalam keadaan lembap.<\/p>\n Pengelupasan kulit terjadi apabila dua permukaan bergerak dalam arah yang berlawanan. Misalnya, ketika tempat tidur ditinggikan pada bagian kepala, yang menyebabkan Anda terperosok ke bawah.<\/p>\n Situasi tersebut mengakibatkan tulang ekor bergerak ke bawah, tapi kulit di atas tulang kemungkinan tetap berada di tempatnya (kasur) sehingga kondisi ini menyebabkan adanya tarikan ke arah yang berlawanan hingga menyebabkan pengelupasan.<\/p>\n Selain beberapa penyebab di atas, ada pula faktor risiko yang menyebabkan seseorang rentan mengalami ulkus dekubitus, yaitu:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Beragam Jenis Salep untuk Luka<\/a><\/p>\n Setiap stadium ulkus dekubitus memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung pada tahapannya. Umumnya gejala yang terjadi meliputi:<\/p>\n Selain gejala umum, ada pula gejala lain ulkus dekubitus yang dikategorikan berdasarkan tahap perkembangan tingkat keparahannya. Gejala berdasarkan tahap ini bisa membantu dokter dalam mendiagnosis dan memilih perawatan yang tepat.<\/p>\n Gejalanya berupa perubahan warna kulit di area tertentu. Bagi Anda yang memiliki kulit lebih terang biasanya akan mengalami perubahan warna kulit menjadi kemerahan.<\/p>\n Sedangkan pemilik kulit berwarna gelap cenderung mengalami perubahan warna kulit kebiruan dan keunguan. Kulit juga kemungkinan akan terasa hangat dan bengkak.<\/p>\n Luka lecet atau terbuka hingga terdapat lepuhan yang berisi cairan.<\/p>\n Biasanya luka akan lebih terbuka ke dalam kulit. Pada tahapan ini, gejalanya dapat memengaruhi lapisan lemak dan terlihat seperti nanah<\/a>.<\/p>\n Luka akan terlihat sangat dalam hingga mencapai otot dan tulang.<\/p>\n Pada tahap awal pengobatan biasanya dokter akan mengingatkan untuk mengurangi gesekan dan tekanan pada kulit yang mengalami luka. Setelahnya, dokter akan melanjutkan pengobatan dan perawatan luka agar tidak semakin parah.<\/p>\n Perawatan juga akan tergantung pada stadium dan kondisi ulkus dekubitus. Perawatan tersebut mencakup:<\/p>\n Penderita ulkus dekubitus juga perlu memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang. Apabila Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigai ke arah ulkus dekubitus, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan secepatnya.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Tips Merawat Luka Terbuka dengan Benar<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2019). What You Should Know About Decubitus Ulcers<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2020). Bedsores (pressure ulcers)<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2020). Bedsores or pressure ulcers: What you need to know<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\nPenyebab Ulkus Dekubitus<\/strong><\/h3>\n
1. Tekanan<\/strong><\/h4>\n
2. Gesekan<\/strong><\/h4>\n
3. Terjadi pengelupasan<\/strong><\/h4>\n
\n
Gejala Umum Ulkus Dekubitus<\/strong><\/h3>\n
\n
Gejala Berdasarkan Tingkat Keparahan<\/strong><\/h3>\n
Tahap 1<\/strong><\/h4>\n
Tahap 2<\/strong><\/h4>\n
Tahap 3<\/strong><\/h4>\n
Tahap 4<\/strong><\/h4>\n
Pengobatan Ulkus Dekubitus<\/strong><\/h3>\n
\n