{"id":18971,"date":"2021-09-20T10:06:14","date_gmt":"2021-09-20T03:06:14","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=18971"},"modified":"2022-12-06T11:06:38","modified_gmt":"2022-12-06T04:06:38","slug":"ginjal-bengkak-hidronefrosis","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ginjal-bengkak-hidronefrosis\/","title":{"rendered":"Ginjal Bengkak? Ketahui Penyebabnya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Emy | Editor: Atsa<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 23 Oktober 2022<\/p>\n

 <\/p>\n

Hidronefrosis adalah pembengkakan ginjal akibat penumpukan urin. Kondisi ini dapat terjadi dari penyumbatan pada saluran yang mengalirkan urine dari ginjal (ureter) atau dari cacat anatomi yang tidak memungkinkan urine mengalir dengan baik. Hidronefrosis dapat terjadi pada satu atau kedua ginjal.<\/span><\/p>\n

Fungsi utama saluran kemih adalah untuk membuang limbah dan cairan dari tubuh. Saluran kemih memiliki empat bagian yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Urine terbentuk ketika ginjal menyaring darah dan membuang kelebihan bahan limbah dan cairan. Urine terkumpul di bagian ginjal yang disebut pelvis ginjal. Dari pelvis ginjal, urine mengalir melalui tabung sempit yang disebut ureter ke dalam kandung kemih. Kandung kemih perlahan terisi dengan urine, yang mengosongkan dari tubuh melalui tabung kecil lain yang disebut uretra. Hidronefrosis terjadi ketika ada penyumbatan aliran urine, atau aliran balik urine yang sudah ada di kandung kemih (disebut refluks) yang dapat menyebabkan panggul ginjal membesar.<\/span><\/p>\n

Hidronefrosis dapat terjadi pada semua usia. Hidronefrosis pada anak-anak dapat didiagnosis selama masa bayi atau kadang-kadang selama USG prenatal sebelum bayi lahir. Kondisi ini tidak selalu menimbulkan gejala. Ketika terjadi, tanda dan gejala hidronefrosis mungkin, seperti:<\/span><\/p>\n