{"id":18810,"date":"2021-09-17T22:56:40","date_gmt":"2021-09-17T15:56:40","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=18810"},"modified":"2023-08-31T21:04:35","modified_gmt":"2023-08-31T14:04:35","slug":"sering-mengompol-kenali-inkontinensia-urine","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/sering-mengompol-kenali-inkontinensia-urine\/","title":{"rendered":"Sering Mengompol? Kenali Inkontinensia Urine!"},"content":{"rendered":"
Penulis: Shania | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 29 Agustus 2023<\/p>\n <\/p>\n Inkontinensia urine merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kehilangan kontrol untuk menahan atau mengeluarkan isi yang berada pada kandung kemihnya. Hal ini menyebabkan keluarnya urin tanpa kita sadari atau yang sering kita sebut sebagai mengompol. Inkontinensia urin merupakan kondisi yang tidak berbahaya namun dapat mengganggu dan memberikan rasa malu pada penderitanya. Tingkat keparahan dari penyakit ini akan mempengaruhi seberapa sering Anda ke toilet, volume urine yang keluar, dan kemampuan Anda untuk menahan sehingga bisa mengeluarkannya pada waktu dan tempat yang pas.<\/p>\n inkontinensia urine dapat terjadi pada siapapun, meskipun hal ini lebih sering terjadi pada orang-orang pada fase lanjut usia. Pada berbagai penelitian, menyebutkan bahwa wanita lebih rentan akan inkontinensia urin. Jika hal ini terasa mengganggu, sebaiknya Anda segera berkonsultasi pada dokter. Perubahan gaya hidup dan pola makan mungkin akan membantu Anda untuk mengatasi inkontinensia urin.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil? Lakukan ini!<\/a><\/p>\n Anda akan menemukan berbagai penyebab yang melandasi terjadinya inkontinensia urine. Secara garis besar, penyebab inkontinensia urin adalah melemahnya atau rusaknya otot-otot yang berfungsi untuk mengontrol buang air kecil. Otot-otot yang biasanya berkaitan adalah seperti otot-otot dasar panggul dan sfingter uretra. Hal-hal yang dapat meningkatkan risiko inkontinensia urin adalah sebagai berikut:<\/p>\n Terdapat berbagai gejala yang dapat timbul dari inkontinensia urin, hal ini bergantung dari jenis inkontinensia yang penderita alami. Terdapat empat jenis inkontinensia urin yang dapat Anda alami, antara lain:<\/p>\n Inkontinensia pada jenis ini terjadi ketika terdapat tekanan pada kandung kemih penderita. Tekanan-tekanan tersebut, seperti batuk, bersin, tertawa terpingkal-pingkal, olahraga beban, melakukan aktivitas yang memerlukan kontraksi perut yang lama, dan lain-lain. Otot-otot pada saluran kemih akan melemah akibat tekanan sehingga Anda menjadi mengompol atau buang air kecil tanpa Anda sadari. Inkontinensia jenis ini, umum terjadi pada ibu hamil saat hamil besar dan setelah melahirkan.<\/p>\n Pada inkontinensia jenis ini, penderita akan kesulitan untuk menahan buang air kecil. Perubahan-perubahan tertentu pada posisi tubuh, bahkan mampu buat Anda untuk mengeluarkan urin secara tidak sadar. Hal ini akibat karena otot kandung kemih Anda yang yang dipicu untuk berkontraksi secara berlebihan. Beberapa hal yang dapat memicu kontraksi ini, antara lain adalah konsumsi kafein, alkohol, soda, terkena infeksi saluran kemih, cedera saraf tulang belakang, dan gangguan saraf.<\/p>\n Pada kondisi ini, Anda akan mengalami mengompol dalam jumlah yang sedikit-sedikit. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan kandung kemih untuk membuang urin hingga benar-benar kosong, sehingga mengakibatkan urin yang tersisa mesti dibuang sedikit demi sedikit. Inkontinensia overflow seringkali karena ada penyumbatan saluran kemih, pembengkakan kelenjar prostat, tumor, batu kandung kemih, atau sembelit.<\/p>\n Penderita inkontinensia total, akan mengeluarkan urin dalam jumlah banyak secara tidak sadar. Kandung kemih pada penderita inkontinensia jenis ini tidak mampu menampung urin dengan baik. Hal ini biasanya disertai dengan adanya penyakit lain, seperti kelainan tulang panggul, cedera saraf tulang belakang, atau kelainan dari lahir.<\/p>\n Metode perawatan yang akan penderita jalani dapat bermacam-macam, tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis inkontinensia, usia pasien, kesehatan umum, dan kondisi mental mereka. Konsultasi dengan dokter dan pengecekan medis akan membantu menentukan prosedur perawatan yang sesuai dengan inkontinensia Anda. Berikut adalah beberapa pengobatan yang mungkin dapat Anda lakukan, antara lain:<\/p>\n Latihan ini berfungsi untuk menguatkan otot-otot dasar panggul, dan pada area sekitar kandung kemih. Melalui pelatihan ini bertujuan agar penderita memiliki peningkatan kekuatan pada otot-otot panggulnya. Meskipun latihan kegel umumnya untuk ibu hamil, akan tetapi orang biasa juga dapat melakukan latihan kegel.<\/p>\n Pelatihan kandung kemih terdiri dari beberapa latihan, antara lain adalah menunda buang air kecil, kemudian menyesuaikan buang air kecil sesuai jadwal yang telah ditentukan. Melakukan pola latihan yang disiplin akan membantu penderita untuk mendapatkan kembali kendali atas kandung kemih Anda.<\/p>\n Dokter akan meresepkan beberapa obat yang sesuai dengan gejala yang Anda alami. Beberapa obat yang mungkin dokter sarankan, antara lain:<\/p>\n Operasi yang mungkin dapat membantu inkontinensia Anda, adalah sebagai berikut:<\/p>\n Inkontinensia urine tidak selalu dapat dicegah. Namun, untuk membantu mengurangi risiko Anda dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Penyebab Urine Bau Menyengat dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Penyebab Inkontinensia Urine<\/h3>\n
\n
Jenis dan Gejala<\/h3>\n
1. Stress<\/h4>\n
2. Urge<\/h4>\n
3. Overflow<\/h4>\n
4. Total<\/h4>\n
Metode Perawatan<\/h3>\n
1. Latihan kegel<\/a><\/h4>\n
2. Pelatihan kandung kemih<\/h4>\n
3. Peresepan obat<\/h4>\n
\n
4. Alat kesehatan<\/h4>\n
\n
5. Operasi atau pembedahan<\/h4>\n
\n
Cara Mencegah<\/h3>\n
\n