{"id":18399,"date":"2021-09-10T08:19:17","date_gmt":"2021-09-10T01:19:17","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=18399"},"modified":"2023-06-18T23:20:20","modified_gmt":"2023-06-18T16:20:20","slug":"ketahui-gejala-sindrom-klinefelter","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-gejala-sindrom-klinefelter\/","title":{"rendered":"Ketahui Gejala Sindrom Klinefelter!"},"content":{"rendered":"

Penulis: Shania | Editor: Ratna<\/p>\n

Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 15 Juni 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Sindrom Klinefelter merupakan salah satu kondisi gangguan pada genetik Anda. Hal ini dapat terjadi ketika anak laki-laki lahir dengan salinan kromosom<\/a> X yang berlebihan. Sindrom klinefelter seringkali tidak terdeteksi hingga usia dewasa. Anda mungkin mendapatkan gejala-gejala dari sindrom ini, namun karena efek gejala yang minim dan tidak mengganggu terkadang membuat penderita sindrom klinefelter mengabaikannya.<\/p>\n

Penyakit ini dapat mempengaruhi pertumbuhan testis, menghasilkan testis yang lebih kecil dari normal serta dapat menjadi penyebab produksi testosteron yang rendah. Anda juga dapat mengalami kondisi saat massa otot, rambut tubuh, dan wajah berkurang, serta pembesaran jaringan payudara. Pria dengan sindrom ini mungkin hanya memiliki sedikit sperma bahkan, tidak memilikinya sama sekali. Efek akibat oleh sindrom klinefelter berbeda-beda pada setiap orangnya.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sel Sperma Di Dalam Testis<\/a><\/p>\n

Penyebab Sindrom Klinefelter<\/h3>\n

Sindrom Klinefelter akibat oleh tambahan kromosom X dalam tubuh pria. Kromosom ini membawa salinan gen X secara berlebihan, sehingga mengganggu perkembangan testis. Sindrom ini membuat pria menghasilkan lebih sedikit testosteron (hormon seks pria) dari biasanya. Umumnya, memiliki kromosom XY, namun pada penderita sindrom kromosomnya adalah XXY. Dominasi kromosom X menjadi lebih tinggi.<\/p>\n

Perubahan pada sel telur atau sperma tampaknya terjadi secara acak, tidak temukan pola khusus yang menunjukan penyebab spesifik sindrom klinefelter terjadi. Jika Anda memiliki anak laki-laki dengan kondisi tersebut, kemungkinan hal ini terjadi lagi sangat kecil. Tetapi resiko seorang wanita memiliki anak laki-laki dengan sindrom Klinefelter mungkin sedikit lebih tinggi jika ibu berusia lebih dari 35 tahun.<\/p>\n

Gejala<\/h3>\n

Gejala sindrom klinefelter sulit ditemukan secara jelas pada awal masa kanak-kanak, dan bahkan gejala selanjutnya mungkin sulit dikenali. Pada banyak kasus yang terjadi, anak laki-laki tidak menyadari bahwa mereka memiliki sindrom klinefelter. Gejala yang mungkin dapat Anda kenali, antara lain:<\/p>\n