{"id":18154,"date":"2021-09-04T02:17:12","date_gmt":"2021-09-03T19:17:12","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=18154"},"modified":"2023-05-28T14:47:25","modified_gmt":"2023-05-28T07:47:25","slug":"orang-tua-wajib-tahu-ini-6-penyebab-kulit-kering-pada-bayi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/orang-tua-wajib-tahu-ini-6-penyebab-kulit-kering-pada-bayi\/","title":{"rendered":"Orang Tua Wajib Tahu, Ini 6 Penyebab Kulit Kering Pada Bayi"},"content":{"rendered":"

Penulis: Meimei | Editor: Opie<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 24 Mei 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Jangan mudah panik apabila mendapati bayi Anda mengalami kulit kering, mengingat saat ini ada banyak produk dan metode pengobatan yang bisa dipakai untuk mengembalikan kelembapan kulit bayi dengan cepat.<\/p>\n

Namun, Anda harus memahami terlebih dulu penyebab kulit kering pada bayi Anda agar bisa memilih metode perawatan yang paling tepat.<\/p>\n

Ada beberapa hal yang bisa membuat kulit bayi menjadi kering antara lain:<\/p>\n

Baca Juga:<\/strong> 5 Tips Memandikan Bayi Untuk Pertama Kalinya<\/a><\/p>\n

1. Pengelupasan alami pada kulit bayi<\/strong><\/h4>\n

Kulit kering hingga mengelupas umum dialami oleh bayi yang baru berusia satu atau dua minggu.<\/p>\n

Hal ini merupakan proses yang alami dan tidak perlu dicemaskan. Anda tidak membutuhan perawatan apapun untuk mengobati atau mempercepat prosesnya.<\/p>\n

Walaupun begitu, memandikan bayi dengan air hangat mungkin akan mengurangi rasa tidak nyaman yang dirasakan bayi.<\/p>\n

Ketika berada di dalam rahim, lapisan lilin vernix<\/em> menutupi kulit janin, yang melindunginya dari cairan ketuban.<\/p>\n

Membiarkan vernix<\/em> pada kulit bayi beberapa saat segera setelah lahir dapat membantu kulit bayi beradaptasi dengan lingkungan di luar kandungan.<\/p>\n

Bayi yang lahir cukup bulan lebih cenderung mengalami pengelupas dibandingkan yang lahir prematur.<\/a> Alasannya, bayi prematur seringkali memiliki vernix<\/em> yang lebih sedikit.<\/p>\n

2. Paparan air yang berlebihan<\/strong><\/h4>\n

Kebiasaan memandikan bayi<\/a> berlama-lama, khususnya dengan air panas cenderung dapat menghilangkan sebagian minyak alami yang ada di kulit si kecil. Hal ini meningkatkan risiko kulit kering dan mengelupas.<\/p>\n

Sebaiknya, batasi waktu mandi bayi maksimal selama 15 menit jika menggunakan air hangat. Selain itu, hindari menggunakan sabun yang keras dan kuat karena membuat kulit lebih cepat kering.<\/p>\n

Keringkan kulit bayi dengan lembut dengan menepuk-nepuk area yang basah dengan handuk lembut.<\/p>\n

Selain itu, hindari menggosok dengan handuk untuk mengurangi gesekan dan meminimalkan risiko kulit mengelupas. Anda bisa juga menggunakan produk pelembab khusus bayi jika Anda belum yakin dengan metode sebelumnya.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Membuat Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang Malam<\/a><\/p>\n

3. Dehidrasi<\/strong><\/h4>\n

Lingkungan yang sejuk dan kering, seperti lingkungan ber-AC, dapat membuat kulit bayi mengalami dehidrasi.<\/p>\n

Hal ini dapat memicu kerusakan atau pengelupas kulit dalam jangka waktu panjang.<\/p>\n

Jika bayi Anda terbukti sensitif, air humidifier<\/em><\/a> mungkin lebih ramah pada kulitnya dibandingkan AC<\/a>.<\/p>\n

Anda bisa mengatur tingkat kelembapan di dalam ruangan bayi dan mengurangi risiko kulit kering<\/a>. Selain itu, asupan ASI yang memadai juga merupakan cara terbaik untuk menjaga kelembapan tubuh bayi.<\/p>\n

4. Penggunaan lotion berbahan alkohol<\/strong><\/h4>\n

Tanpa disadari, mungkin Anda adalah penyebab kulit kering pada buah hati Anda. Hal ini bisa terjadi jika Anda sering menggunakan produk lotion<\/em> berbahan alkohol<\/a> yang tidak ramah pada kulit.<\/p>\n

Kandungan ini dapat berpengaruh buruk pada kelembapan kulit orang dewasa, apalagi pada bayi.<\/p>\n

Biasakan membaca label kemasan setiap produk yang akan digunakan pada bayi dan pilih yang kandungan yang aman serta tidak berisiko.<\/p>\n

5. Iktiosis<\/strong><\/h4>\n

Ichthyosis<\/em> atau iktiosis<\/a> adalah kondisi kulit genetik yang menyebabkan pengelupasan dan kekeringan pada kulit yang seringkali parah.<\/p>\n

Istilah ini berasal dari bahasa Yunani ‘ichthys<\/em>‘ – yang berarti ikan, karena penderitanya memiliki kulit yang tampak bersisik.<\/p>\n

American Academy of Dermatology<\/em> menyatakan ada lebih dari 20 jenis ichthyosis<\/em>.<\/p>\n

Bayi atau anak-anak mungkin mengalami ichthyosis vulgaris<\/em> yang tergolong sebagai keluhan paling ringan.<\/p>\n

Biasanya, kondisi ini bisa dideteksi ketika bayi dilahirkan, khususnya berdasarkan riwayat medis keluarga dan melalui pemeriksaan fisik.<\/p>\n

Walaupun ichthyosis<\/em> tidak dapat disembuhkan, tetapi banyak krim topikal dapat membantu meringankan kekeringan dan mengendalikan gejala lainnya.<\/p>\n

Yang perlu Anda ingat, jangan gunakan obat bebas kecuali jika diresepkan oleh dokter kulit atau dokter anak.<\/p>\n

6. Eksem<\/strong><\/h4>\n

Kulit kering pada bayi juga bisa disebabkan oleh eksem alias dermatitis atopik.<\/a><\/p>\n

Pemicu utamanya masih sulit dipastikan namun penelitian membuktikan penderitanya bisa memiliki sejumlah keluhan penyerta. Misalnya saja menderita asma, alergi musiman atau alergi makanan.<\/p>\n

Kondisi ini tidak selalu muncul bersamaan, bisa saja dirasakan ketika anak menjelang dewasa nanti.<\/p>\n

Bayi yang menderita eksem mungkin akan menderita kulit kering yang dibarengi dengan ruam dan gatal.<\/p>\n

Kondisi ini mungkin akan membuat anak Anda rewel dan terus-menerus menangis karena tidak nyaman. Untuk solusi terbaik, konsultasikan keluhan bayi Anda kepada dokter untuk mendapatkan rekomendasi krim atau salep untuk meredakan gejala tersebut.<\/p>\n

Untuk memastikan anak Anda menderita eksem, berikut adalah gejala yang biasanya dirasakan:<\/p>\n