Penulis: Justina | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 10 Juni 2023<\/p>\n <\/p>\n Serumen prop atau kotoran telinga adalah suatu zat yang diproduksi oleh tubuh yang bertujuan untuk melindungi telinga. Kotoran telinga atau serumen prop memiliki sifat pelumas dan dapat berfungsi sebagai antibakteri.<\/p>\n Akan tetapi, serumen prop atau kotoran pada telinga ini dapat menumpuk pada telinga. Jika penumpukan serumen atau kotoran telinga tidak mendapat penanganan, maka hal ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran, iritasi, nyeri pada telinga, pusing, telinga menjadi berdenging, dan masalah kesehatan lainnya.<\/p>\n Kotoran telinga terbentuk dari debris atau sel kulit mati, kelenjar lemak, dan keringat yang ada di saluran telinga bagian luar. Perlu diketahui jika liang telinga atau saluran telinga manusia mempunyai kemampuan untuk membersihkan areanya sendiri, namun terkadang jika kotoran menumpuk dan mengeras akan membuat mekanisme ini terganggu. Hati-hati dalam menggunakan alat pembersih telinga seperti cotton bud karena dapat mendorong kotoran masuk lebih dalam ke liang telinga, melukai gendang telinga, dan kapasnya bisa tertinggal di telinga. Dianjurkan untuk memeriksakan dan membersihkan telinga<\/a> ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat ditangani oleh tenaga kesehatan yang sesuai.<\/p>\n Penumpukan dan penyumbatan akibat adanya kotoran telinga justru terjadi ketika Anda menggunakan benda-benda seperti kapas atau jepit rambut untuk mencoba membersihkan telinga. Benda-benda tersebut justru mendorong kotoran telinga menjadi lebih jauh ke dalam telinga dan meningkatkan cedera pada telinga.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>5 Gangguan Telinga Akibat Penumpukan Kotoran Telinga dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\n Gejala yang menjadi suatu pertanda terjadinya penumpukan dan penyumbatan kotoran telinga meliputi:<\/p>\n Penumpukan kotoran telinga bisa terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, penumpukan kotoran telinga lebih mungkin terjadi pada:<\/p>\n Sebelum ditangani, petugas medis akan memeriksa kondisi telinga menggunakan suatu alat khusus yang disebut dengan otoskop, untuk memeriksa apakah ada penumpukan serumen di telinga atau tidak.<\/p>\n Kotoran telinga dapat dihilangkan menggunakan beberapa cara. Metode untuk membersihkan kotoran telinga ini juga bisa dilakukan di rumah.<\/p>\n Anda bisa membersihkan bagian luar dari telinga dengan menyekanya menggunakan kain. Akan tetapi, jangan menggulung kain lalu mendorongnya ke dalam saluran telinga.<\/p>\n Anda bisa menggunakan larutan serumenolitik, yaitu larutan yang berfungsi untuk melarutkan kotoran telinga ke dalam liang telinga. Larutan tersebut bisa Anda temukan dalam minyak mineral, minyak bayi, gliserin, hidrogen peroksida, atau obat tetes telinga yang memiliki bahan dasar peroksida, dan larutan garam.<\/p>\n Anda cukup memasukkan beberapa tetes larutan serumenolitik, pada telinga yang terasa sakit atau seperti ada penumpukan kotoran telinga. Setelah itu, berbaringlah pada sisi yang berlawanan sehingga larutan serumenolitik tersebut dapat menetes ke telinga yang sakit. Anda juga bisa menggunakan bola kapas yang telah direndam larutan serumenolitik dan letakkan pada bagian atas telinga yang sakit agar larutan tersebut bisa menetes ke telinga.<\/p>\n Cara lain untuk mengobati penumpukan kotoran telinga adalah dengan mengairi atau menyemprot telinga. Anda bisa menggunakan jarum suntik untuk membilas saluran telinga dengan air atau larutan garam. Petugas kesehatan yang menangani Anda juga bisa menghilangkan kotoran yang menumpuk secara manual menggunakan suatu instrumen atau alat khusus, seperti serumen hook atau spoon, forsep, atau alat suction.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Pilihan Obat Tetes Telinga dan Cara Menggunakannya<\/a><\/p>\n Untuk mencegah penumpukan dan penyumbatan kotoran telinga, Anda sebaiknya tidak memasukkan apapun ke dalam telinga untuk membersihkan kotoran. Gunakan cotton bud hanya pada bagian luar telinga. Jika kotoran telinga Anda harus dikeluarkan dengan bantuan petugas medis lebih dari sekali dalam setahun, cobalah untuk bertanya kepada mereka, mengenai saran untuk menghentikan penumpukan kotoran telinga.<\/p>\n Perlu diingat, adanya kotoran telinga pada telinga bukan selalu merupakan hal yang buruk. Hal ini karena kotoran pada telinga justru dirancang agar dapat membantu menjaga telinga Anda agar tidak mudah terkena infeksi. Akan tetapi, jika kotoran telinga menumpuk, maka akan terjadi masalah iritasi pada telinga dan mengurangi kemampuan pendengaran Anda. Jika hal tersebut terjadi, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan untuk menghilangkan kotoran telinga dengan aman.<\/p>\n Demikian penjelasan secara detail tentang penanganan kotoran telingan dengan baik dan aman, semoga membantu.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a06 Gangguan pada Telinga dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Cleveland Clinic. (2020). Ear Wax Removal 101: The Best (and Safest) Ways to Clear Clogged Ears<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n Cleveland Clinic. (2021). Earwax Buildup & Blockage<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2021). Earwax blockage<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\nGejala Penumpukan dan Penyumbatan Kotoran Telinga<\/h3>\n
\n
Orang-orang yang Berisiko Mengalami Penumpukan Kotoran Telinga<\/h3>\n
\n
Cara Menangani Serumen Prop dan Kotoran Telinga<\/h3>\n
Pencegahan Penumpukan dan Penyumbatan Kotoran Telinga<\/h3>\n