{"id":18048,"date":"2021-08-31T17:37:21","date_gmt":"2021-08-31T10:37:21","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=18048"},"modified":"2023-08-19T21:03:46","modified_gmt":"2023-08-19T14:03:46","slug":"ketahui-gejala-perimenopause-pada-wanita","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-gejala-perimenopause-pada-wanita\/","title":{"rendered":"Ketahui Gejala Perimenopause Pada Wanita!"},"content":{"rendered":"
Penulis: Shania | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 8 Agustus 2023<\/p>\n <\/p>\n Anda mungkin sudah tidak asing dengan istilah menopause atau fase yang menandai berakhirnya sistem reproduksi pada wanita. Sedangkan, perimenopause adalah fase transisi alami yang dialami wanita dari reproduksi aktif menuju ke fase menopause. Tidak terdapat angka umur pasti yang menentukan waktu terjadinya fase perimenopause. Anda mungkin akan\u00a0 mengalami gejalanya di awal umur 30 atau di umur 40-an. Cepat atau lambatnya fase perimenopause datang adalah bergantung pada kondisi tubuh setiap wanita.<\/p>\n Pada fase perimenopause, hormon estrogen akan mengalami ketidakseimbangan, sehingga ini akan mempengaruhi siklus menstruasi Anda. Terdapat kemungkinan, Anda tidak mengalami menstruasi pada bulan ini dan mendapatkannya kembali pada bulan berikutnya. Tubuh Anda juga akan mengalami gejala-gejala yang umum dilalui seperti rasa kering pada vagina, masalah tidur, dan lain-lain. Fase perimenopause berakhir ketika Anda telah mengalami menopause.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Kenali Ciri-ciri Haid Menjelang Menopause<\/a>\u00a0<\/a><\/p>\n Perimenopause merupakan salah satu fase yang umum dialami oleh wanita. Hal ini disebabkan oleh hormon estrogen dan progesteron yang tidak stabil. Seiring bertambahnya usia Anda akan mengalami penurunan estrogen. Penurunan hormon inilah yang akhirnya membawa Anda pada fase perimenopause dan kemudian menopause.<\/p>\n Perimenopause merupakan gejala yang normal dalam fase reproduksi wanita. Akan tetapi, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi proses cepat atau lambatnya fase transisi ini hadir dalam siklus tubuh Anda. Melalui beberapa kasus, terdapat beberapa faktor yang diperkirakan dapat menjadi alasan mengapa perimenopause datang lebih dini, antara lain:<\/p>\n Pada fase transisi menopause akan terdapat bermacam-macam gejala yang dapat muncul pada tubuh Anda. Setiap wanita akan mengalami gejala yang berbeda, tergantung pada keseimbangan hormon, kekuatan fisik, usia, gaya hidup, dan beberapa faktor lainnya. Anda dapat mengalami gejala-gejala sebagai berikut:<\/p>\n Hal ini dapat terjadi karena proses ovulasi menjadi tidak dapat diprediksi oleh tubuh. Anda\u00a0 akan mengalami menstruasi dengan waktu sangat pendek atau sangat panjang. Beberapa wanita mengalami perubahan siklus yang ekstrim akibat berada pada fase perimenopause. Apabila, Anda memiliki jarak antara 60 hari atau lebih di antara periode, terdapat kemungkinan Anda mengalami perimenopause terlambat dari yang semestinya.<\/p>\n Pada fase perimenopause, sebagian besar wanita mengalami hot flashes. Hot flashes merupakan kondisi saat Anda merasa gerah dan panas sedara tiba-tiba. Intensitas terjadinya hot flashes seringkali beriringan dengan kenyamanan tidur Anda. Rasa panas dan gerah yang dirasakan seringkali mengganggu kenyamanan tidur para wanita yang berada di fase perimenopause.<\/p>\n Mood swing merupakan kondisi yang membuat suasana hati Anda menjadi tidak stabil. Perubahan suasana hati bisa berlangsung dengan cepat saat Anda berada pada fase perimenopause. Tak jarang banyak wanita yang lekas marah bahkan merasa depresi akibat perubahan hormonal ataupun masalah tidur yang terganggu.<\/p>\n Pada masa perimenopause, hormon estrogen Anda akan terus berkurang sehingga pelumasan dan elastisitas pada vagina juga akan ikut menurun. Hal ini terkadang menyebabkan infeksi pada saluran kemih atau vagina Anda.<\/p>\n Anda akan mengalami siklus ovulasi yang menjadi tidak teratur, sehingga membuat kemampuan Anda untuk hamil menurun. Namun, selama Anda masih mengalami menstruasi, kehamilan masih dapat dan mungkin terjadi.<\/p>\n Selama perimenopause, gairah dan keinginan seksual dapat berubah. Akan tetapi jika Anda memiliki keintiman seksual yang memuaskan sebelum menopause, ini mungkin dapat membantu mengurangi resiko perubahan fungsi seksual.<\/p>\n Penurunan kadar estrogen pada tahap perimenopause juga memberi dampak pada kesehatan tulang Anda. Pada tahap ini, Anda memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami osteoporosis.<\/p>\n Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan perubahan yang tidak menguntungkan pada kadar kolesterol darah Anda. Pada beberapa kasus, penurunan estrogen berpengaruh pada peningkatan kolesterol low-density lipoprotein (LDL). Hal ini, juga dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung, stroke, kolesterol, dan tekanan darah tinggi.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Kenali Gejala Memasuki Masa Menopause<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2020). Premenopause, Perimenopause, and Menopause<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Healthline. (2021). 9 \u2018Weird\u2019 Perimenopause Symptoms and How to Manage Them<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic.(2021). Perimenopause<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\nPenyebab Perimenopause<\/h3>\n
Faktor yang Mempengaruhi Perimenopause<\/h3>\n
\n
Gejala<\/h3>\n
1. Periode menstruasi yang tidak teratur<\/h4>\n
2. Hot flash dan masalah tidur<\/h4>\n
3. Mood Swing yang berlebihan<\/h4>\n
4. Penurunan elastisitas vagina<\/h4>\n
5. Menurunkan kesuburan<\/h4>\n
6. Perubahan fungsi seksual<\/h4>\n
7. Pengeroposan tulang<\/h4>\n
8. Perubahan kadar kolesterol<\/h4>\n