Penulis: Unik Fa | Editor: Atsa<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 1 Agustus 2020<\/p>\n <\/p>\n Junk food<\/em> sangatlah menarik bagi banyak orang karena berbagai alasan, termasuk soal harga, dan rasa. Untuk anak-anak, yang tidak memahami konsekuensi kesehatan dari kebiasaan makan mereka, junk food<\/em> mungkin menjadi favorit bagi sebagian besar anak.<\/p>\n Namun, mengonsumsi <\/span>junk food<\/span><\/i> terlalu sering dapat membuat anak mengalami kegemukan. Bahkan, dapat membuat kecanduan dan menyebabkan komplikasi seperti obesitas, penyakit kronis, dan bahkan depresi, serta memengaruhi kinerja otak mereka di sekolah untuk menerima pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.<\/span><\/p>\n Efek negatif <\/span>junk food<\/span><\/i> bagi kesehatan anak-anak sangat banyak. Berikut beberapa alasan utama mengapa <\/span>junk food<\/span><\/i> dapat memengaruhi anak-anak dan mengapa Anda harus memastikan anak Anda menjauh dari <\/span>junk food<\/span><\/i>.<\/span><\/p>\n Sebuah studi yang diterbitkan dalam Pediatrics menemukan fakta bahwa anak-anak yang mengonsumsi makanan cepat saji mempunyai tingkat lemak jahat yang banyak pada tubuhnya. <\/span><\/p>\n Menurut penelitian ini, anak-anak yang makan makanan cepat saji lebih banyak mengonsumsi kalori, lemak, karbohidrat yang lebih tinggi daripada mengonsumsi makanan lainnya. Mereka juga cenderung kurang mengonsumsi serat, susu, buah-buahan, dan sayuran yang justru berdampak positif bagi tubuh anak.<\/span><\/p>\n Menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh jurnal Nature Neuroscience<\/em> pada tahun \u00a02010, makanan berkalori tinggi bisa membuat ketagihan dan menyebabkan anak-anak mempunyai pola makan yang buruk. Hal terbut menyebabkan anak-anak yang sering mengonsumsi makanan cepat saji mengalami peningkatan risiko obesitas.<\/span><\/p>\n Baca Juga :<\/strong>\u00a0Bahaya Konsumsi Junk Food bagi Kesehatan Tubuh<\/a><\/p>\n Fast food<\/em> yang sering dikonsumsi sejak masa kanak-kanak dikaitkan dengan peningkatan signifikan atas risiko kesehatan mental yang buruk, termasuk gangguan kecemasan<\/a> dan depresi pada anak-anak.<\/p>\n Selain itu, fast food<\/em> memicu obesitas dapat memicu penurunan rasa percaya diri dan mungkin depresi<\/a>. Depresi pada gilirannya bisa memengaruhi parameter pertumbuhan dan perkembangan anak, kinerja akademik, dan hubungan sosial.<\/p>\n Makanan cepat saji (<\/span>junk food<\/span><\/i>) dan makanan dengan kadar gula tinggi dapat menguras tingkat energi dan kemampuan otak untuk berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Energi dan fokus sangat penting bagi anak-anak usia sekolah.<\/span><\/p>\n Anak-anak berkembang sangat baik dan memiliki daya ingat yang sangat baik pada usia tertentu. Namun, jika terlalu sering mengonsumsi <\/span>junk food<\/span><\/i>, hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan mereka. <\/span>Kecanduan makanan cepat saji juga dapat membuat anak menjadi malas melakukan aktivitas fisik.<\/span><\/p>\n Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Child : Care, Health and Development (jurnal kesehatan masyarakat Eropa), para peneliti menganalisis konsumsi makanan cepat saji dan nilai tes dalam matematika dan membaca 12.000 siswa kelas lima.<\/span><\/p>\n Mereka menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi <\/span>junk food<\/span><\/i> empat hingga enam kali dalam satu minggu tertentu diuji secara signifikan lebih rendah dalam matematika dan membaca dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengkonsumsi <\/span>junk food<\/span><\/i>.<\/span><\/p>\n Para ahli menyatakan bahwa <\/span>junk food<\/span><\/i> mendorong peningkatan angka diabetes, tekanan darah tinggi, dan stroke<\/a>. Meningkatnya tingkat penyakit kronis ini bahkan dapat terjadi pada anak-anak yang sering mengonsumsi <\/span>junk food<\/span><\/i>.<\/span><\/p>\n Menurut Women\u2019s and Children\u2019s Health Network<\/em>, perubahan dapat terjadi dalam tubuh anak-anak bahkan ketika mereka masih muda, dan dampaknya akan dirasakan di kemudian hari saat usia semakin bertambah. <\/span><\/p>\n Penyakit lain yang dapat ditimbulkan jika anak-anak terlalu sering mengonsumsi <\/span>junk food<\/span><\/i> adalah kolesterol dini dan peluang terkena stroke saat dewasa nanti.<\/span><\/p>\n Makanan cepat saji biasanya disajikan dengan berbagai minuman manis terutama soda. Minum minuman manis (seperti soda atau minuman tinggi gula lainnya) dapat memengaruhi siklus tidur dan bangun anak.<\/span><\/p>\n Kafein dari soda bertindak sebagai stimulan, membuat anak-anak terjaga lebih lama dan secara negatif mempengaruhi metabolisme mereka. Metabolisme yang rendah dapat menyebabkan anak susah tidur dan akan terlihat lesu pada pagi hari. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi kinerja otak anak saat di sekolah.<\/span><\/p>\n Anda perlu meminimalkan konsumsi <\/span>junk food<\/span><\/i> bagi anak-anak Anda sebanyak yang Anda bisa. Beralih ke makanan sehat seimbang nutrisi buatan sendiri akan sangat bermanfaat.<\/span><\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>9 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2018). The Effects of Fast Food on the Body<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mom Junction. (2019).\u00a0What Are The Effects Of Eating Junk Food In Kids?<\/a>.\u00a0www.momjunction.com<\/span><\/p>\n Healthfully. (2017).\u00a0Negative Effects of Junk Food on Kids<\/a>. www.healthfully.com<\/span><\/p>\n1. Menyebabkan Obesitas<\/b><\/h3>\n
2. Memicu Depresi dan Rendahnya Percaya Diri<\/strong><\/h3>\n
3. Mengakibatkan Anak Berpikir Lambat dan Tidak Fokus<\/b><\/h3>\n
4. Pemicu Beragam Penyakit<\/b><\/h3>\n
5. Merusak Jam Tidur<\/b><\/h3>\n