{"id":18023,"date":"2021-09-01T14:44:41","date_gmt":"2021-09-01T07:44:41","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=18023"},"modified":"2023-06-22T22:00:56","modified_gmt":"2023-06-22T15:00:56","slug":"mengenal-gangguan-kepribadian-antisosial","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/mengenal-gangguan-kepribadian-antisosial\/","title":{"rendered":"Tak Suka Bergaul? Pahami Fakta tentang Gangguan Kepribadian Antisosial Berikut"},"content":{"rendered":"
Penulis: Ossy | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 19 Juni 2023<\/p>\n <\/p>\n Acap kali kita mendengar bahwa seseorang yang mendekam di rumah, jarang bertegur sapa atau bersosialisasi diberi label antisosial. Tidak jarang, orang-orang memahami kondisi tersebut sebagai gangguan kepribadian antisosial.<\/p>\n Padahal, gangguan kepribadian antisosial tidaklah sesederhana itu. Sikap menarik diri dari lingkungan dan kurang suka bersosialisasi mempunyai istilah yang lebih tepat yaitu asosial.<\/p>\n Agar tak salah sebut, mari mengenal apa itu gangguan kepribadian antisosial yang sebenarnya.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Pahami Depresi dan Cara Menanganinya<\/a><\/p>\n Gangguan kepribadian antisosial (Antisocial Personality Disorder<\/em>) sendiri merupakan sebuah gangguan mental di mana seseorang mengabaikan serta melanggar hak-hak orang lain.<\/p>\n Seseorang dengan gangguan ini seringkali menunjukkan perilaku-perilaku, seperti:<\/p>\n Menurut American Psychiatric Association<\/em> (APA) dalam DSM-5 (Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders<\/em>, 5th edition<\/em>), gangguan kepribadian antisosial dapat didiagnosis sejak seseorang berusia 18 tahun, dengan catatan gejala-gejala perilaku menyimpang telah muncul sebelum usia 15 tahun.<\/p>\n Seseorang dengan kepribadian antisosial biasanya berawal dari anak-anak yang memiliki gangguan emosi dan perilaku. Salah satunnya adalah Conduct Disorder<\/em>.<\/p>\n Berikut beberapa gejala Conduct Disorder<\/em> pada anak:<\/p>\n Perilaku ini berupa sikap yang mengancam dan menyakiti, seperti menyerang teman, menyiksa hewan tanpa rasa bersalah, atau menggunakan benda tajam untuk menyakiti orang lain.<\/p>\n Perilaku destruktif berbentuk perusakan pada properti atau benda dengan sengaja, seperti menendang guci kesayangan nenek, hingga membakar mainan. Bisa juga berbentuk vandalisme atau menghancurkan barang orang lain.<\/p>\n Seringkali berdusta tanpa rasa berdosa, mengutil, menipu orang lain, sampai melakukan aksi pencurian.<\/p>\n Kerap melanggar aturan sekolah atau berperilaku yang tidak sesuai untuk usia mereka. Misalnya, gemar membolos, kabur, seringkali melakukan prank<\/em> yang berlebihan tanpa rasa bersalah, hingga aktif secara seksual di usia dini.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Jangan Anggap Sepele 7 Gangguan Psikologis Ini<\/a><\/p>\n Anak-anak yang sejak kecil memiliki perilaku Conduct Disorder<\/em>, berpeluang besar memiliki gangguan kepribadian antisosial ketika dewasa.<\/p>\n Menurut APA, setidaknya harus ada 3 dari 7 gejala yang dimiliki seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial. Apa saja itu?<\/p>\n Mereka seringkali melanggar hukum karena berperilaku kasar, merusak sesuatu, mencuri, melecehkan orang lain,\u00a0 kecanduan alkohol hingga penyalahgunaan narkoba, dan berakhir menjadi narapidana.<\/p>\n Sering ditemukan menipu, berpura-pura, membuat identitas palsu, berbohong, hingga manipulatif untuk mendapatkan keuntungan pribadi\u00a0 atau kesenangan tertentu seperti uang, seks, hingga kekuasaan.<\/p>\n Tak jarang, orang-orang ini akan berperilaku manis untuk mendapatkan hal yang diharapkan.<\/p>\n Mereka sering mengambil keputusan dan tindakan secara mendadak dan tidak berpikir panjang, apalagi mempertimbangkan segala konsekuensi.<\/p>\n Tindakan impulsif<\/a> tersebut, seperti keluar dari pekerjaan secara tiba-tiba atau merusak mobil miliknya tanpa memikirkan cicilan yang masih panjang.<\/p>\n Umumnya orang-orang ini memiliki kecenderungan untuk mudah tersulut emosi yang seringkali berakhir pada penyerangan dan perkelahian.<\/p>\n Beberapa contoh dari sikap ini adalah kerap mengebut ketika sedang mengendarai, mengemudi sambil mabuk, hingga kecelakaan yang diakibatkan kelalaian.<\/p>\n Mereka kerap tidak merasa perlu bertanggungjawab atas segala akibat dari tiap perbuatan yang sudah dilakukan, meskipun merugikan orang lain.<\/p>\n Mereka juga seringkali mengabaikan pekerjaan dengan melupakan deadline<\/em> atau membolos.<\/p>\n Orang dengan kepribadian antisosial diketahui memiliki rasa empati yang rendah terhadap orang lain. Mereka juga sering tidak menampakkan penyesalan atas perbuatan-perbuatan yang sudah melanggar norma.<\/p>\n Baca Juga : <\/strong>Anda Mimpi Gigi Copot? Begini Penjelasan Secara Psikologisnya<\/a><\/p>\n Individu dengan kepribadian antisosial berisiko melakukan tindakan-tindakan, seperti:<\/p>\n Gangguan kepribadian antisosial sendiri diakibatkan karena faktor gen serta faktor keluarga dan lingkungan. Selain itu, gangguan ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.<\/p>\n Untuk menegakkan diagnosis apakah seseorang memiliki kepribadian antisosial atau tidak, Perlu dilakukan pemeriksaan psikologis yang komprehensif dari ahli.<\/p>\n Adalah tantangan besar untuk mengatasi gangguan kepribadian antisosial pada seseorang, terlebih jika orang tersebut telah bertindak kriminal.<\/p>\n Hal yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan deteksi sedini mungkin pada gangguan emosi dan perilaku pada anak yang menjadi cikal bakal seseorang menjadi psikopat, seperti conduct disorder<\/em>.<\/p>\n Karena mencegah lebih baik daripada mengobati, maka intervensi dini diharapkan mampu mengantisipasi serta meminimalisir perilaku bermasalah pada anak-anak yang berisiko mengalami kepribadian antisosial ketika dewasa.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Pentingnya Self-esteem untuk Hidup yang Berkualitas<\/a><\/p>\nSumber<\/span> American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington, VA<\/span><\/p>\n Gibbon, S., Duggan, C., Stoffers, J., Huband, N., V\u00f6llm, B. A., Ferriter, M., & Lieb, K. (2010). Psychological interventions for antisocial personality disorder. The Cochrane database of systematic reviews, (6)<\/a>, www.doi.org<\/span><\/p>\n Mayoclinic. (2019). Antisocial Personality Disorder<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\nMemahami Gangguan Kepribadian Antisosial<\/strong><\/h3>\n
\n
Kondisi yang Menyertai Gangguan Kepribadian Antisosial<\/strong><\/h3>\n
1. Perilaku agresif<\/strong><\/h4>\n
2. Berperilaku merusak\/destruktif<\/strong><\/h4>\n
3. Gemar menipu<\/strong><\/h4>\n
4. Suka melanggar aturan<\/strong><\/h4>\n
Mendeteksi<\/strong> Gangguan Kepribadian Antisosial Sejak Dini<\/strong><\/h3>\n
1. Kesulitan membedakan benar dan salah hingga kesulitan mematuhi norma.<\/strong><\/h4>\n
2. Gemar menipu dan manipulatif<\/strong><\/h4>\n
3. Impulsif atau bertindak tanpa berpikir panjang<\/strong><\/h4>\n
4. Mudah marah dan agresif<\/strong><\/h4>\n
5. Ceroboh dan mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain<\/strong><\/h4>\n
6. Secara konsisten menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab<\/strong><\/h4>\n
7. Kurangnya penyesalan atas segala perbuatan yang menyakiti orang lain<\/strong><\/h4>\n
Risiko Tindakan Orang dengan Kepribadian Antisosial<\/strong><\/h3>\n
\n
Pemeriksaan Psikologis Gangguan Kepribadian Antisosial<\/strong><\/h3>\n
Mengatasi Gangguan Kepribadian Antisosial<\/strong><\/h3>\n