{"id":17850,"date":"2021-08-29T08:27:14","date_gmt":"2021-08-29T01:27:14","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=17850"},"modified":"2022-12-29T00:35:59","modified_gmt":"2022-12-28T17:35:59","slug":"kenali-penyebab-gejala-dan-pengobatan-epilepsi-pada-anak","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kenali-penyebab-gejala-dan-pengobatan-epilepsi-pada-anak\/","title":{"rendered":"Kenali Penyebab, Gejala dan Pengobatan Epilepsi pada Anak"},"content":{"rendered":"
Penulis: Heldania | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 13 Desember 2022<\/p>\n <\/p>\n Epilepsi<\/a> dapat dimulai kapan saja, namun paling sering didiagnosis pada anak-anak dan lansia.<\/p>\n Beberapa anak dengan epilepsi akan mengatasi kondisi kejang yang dialami saat dewasa, sementara yang lain mungkin mengalami kejang<\/a> yang berlanjut hingga dewasa.<\/p>\n Meskipun epilepsi bervariasi dari orang ke orang, banyak anak dengan epilepsi mengalami kejang yang bisa diatasi dengan pengobatan. Tidak sedikit anak-anak dengan epilepsi menikmati masa kanak-kanak yang normal dan aktif.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi dan Mencegah Penyakit Step pada Anak<\/a><\/p>\n Ketika pertama kali dialami anak, kejang mungkin tidak terlalu tampak, tergantung pada jenis kejangnya.<\/p>\n Orang sering menganggap kejang sebagai kondisi tubuh bergoncang atau menggelepar. Padahal, sebenarnya ada beberapa kondisi kejang yang bisa jadi sangat halus dan sangat singkat.<\/p>\n Misalnya adalah absence seizure<\/em> (kejang absen). Ini merupakan kondisi di mana anak mengalami kehilangan kesadaran dan daya tanggap dalam waktu singkat.<\/p>\n Selain itu, ada banyak serangan \u201cnon-epilepsi\u201d yang mirip kejang. Serangan epilepsi juga sering kali tidak terlihat seperti yang diperkirakan. Hal ini terkadang dapat membuat diagnosis menjadi rumit.<\/p>\n Beberapa peristiwa masa kanak-kanak yang mungkin dikira sebagai kondisi kejang adalah:<\/p>\n Sebagian besar epilepsi pada anak tidak diketahui penyebabnya dan dikaitkan dengan faktor genetik.<\/p>\n Epilepsi lebih umum terjadi pada anak dengan anggota keluarga dekat yang juga menderita epilepsi.<\/p>\n Selain itu, epilepsi juga sering dikaitkan dengan kerusakan otak yang disebabkan oleh salah satu faktor berikut:<\/p>\n Cedera traumatis pada kepala berpotensi menyebabkan kerusakan otak dan epilepsi. Kecelakaan mobil, cedera olahraga, dan kekerasan fisik adalah beberapa penyebab potensial.<\/p>\n Stroke<\/a> terjadi ketika gangguan aliran darah di pembuluh darah menyebabkan kerusakan otak.<\/p>\n Tumor otak<\/a>, meningitis<\/a>, dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan otak berpotensi menyebabkan epilepsi.<\/p>\n Faktor-faktor seperti kelainan perkembangan otak atau defisit oksigen sebelum lahir berpotensi menyebabkan kerusakan otak.<\/p>\n Gejala kejang pada anak yang menderita epilepsi mungkin bervariasi tergantung pada jenis kejangnya. Berikut beberapa gejala umum kejang atau tanda bahwa anak Anda mungkin mengalami kejang:<\/p>\n Selama kejang, bibir anak mungkin menjadi kebiruan dan pernapasan mungkin tidak normal. Gerakan kejang sering diikuti dengan tidur atau disorientasi singkat.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Apakah Penyakit Step pada Anak Berbahaya? Ketahui Gejala dan Penyebabnya<\/a><\/p>\n Penyebab pasti kejang mungkin tidak sepenuhnya dipahami segera setelah timbulnya gejala, namun dapat diketahui lewat evaluasi medis yang komprehensif dan pengujian diagnostik.<\/p>\n Diagnosis kejang dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan tes diagnostik. Selain tes darah, tes diagnostik kejang termasuk:<\/p>\n Prosedur ini merekam aktivitas listrik otak yang berkelanjutan melalui elektroda yang dipasang pada kulit kepala.<\/p>\n Ini merupakan prosedur diagnostik yang menggunakan kombinasi magnet besar, frekuensi radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar detail organ dan struktur di dalam tubuh.<\/p>\n Prosedur pencitraan diagnostik ini menggunakan kombinasi sinar-X dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar horizontal atau aksial tubuh.<\/p>\n Sejumlah kecil cairan tulang belakang serebral (CSF) dapat dikeluarkan lewat penempatan jarum khusus di tulang belakang.<\/p>\n Cairan tersebut kemudian dikirim untuk pengujian untuk menentukan apakah ada infeksi atau masalah lain.<\/p>\n CSF sendiri adalah cairan yang membasahi otak dan sumsum tulang belakang anak.<\/p>\n Obat yang digunakan untuk mengontrol kejang disebut obat antiepilepsi (AED). Beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang pengobatan epilepsi pada anak adalah:<\/p>\n Memulai pengobatan pada anak bisa menjadi pilihan sulit. Kebanyakan orang tua khawatir tentang efek samping dan efek jangka panjang dari minum obat.<\/p>\n Dokter akan mempertimbangkan risiko kejang versus risiko dan manfaat minum obat untuk anak. Apakah akan meresepkan obat atau tidak dan jenis obat apa yang akan dipakai tergantung pada:<\/p>\n Pengobatan tidak direkomendasikan sembarangan dan keputusan untuk pengobatan biasanya didasarkan pada bukti klinis yang kuat.<\/p>\n AED efektif untuk sekitar 70% penderita epilepsi (walaupun mungkin perlu waktu untuk menemukan obat atau kombinasi obat yang tepat).<\/p>\n Jika penggunaan obat gagal mengendalikan kejang, pilihan pengobatan lain yang dapat dipertimbangkan termasuk:<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Ketahui Penyakit Epilepsi, Gejala, dan Pengobatannya<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Mengenali Epilepsi pada Anak<\/strong><\/h3>\n
\n
Penyebab Epilepsi pada Anak<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
Gejala Kejang pada Anak<\/strong><\/h3>\n
\n
Diagnosis Kejang pada Anak<\/strong><\/h4>\n
\n
\n
\n
\n
Pengobatan Epilepsi pada Anak<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n