{"id":17766,"date":"2021-08-25T22:47:49","date_gmt":"2021-08-25T15:47:49","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=17766"},"modified":"2023-08-24T14:57:01","modified_gmt":"2023-08-24T07:57:01","slug":"apa-itu-sars","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/apa-itu-sars\/","title":{"rendered":"Apa itu SARS?"},"content":{"rendered":"

Penulis: Shania | Editor: Ratna<\/p>\n

Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 8 Agustus 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Apakah Anda pernah mendengar istilah SARS? Pada tahun 2019, istilah SARS menjadi salah satu istilah yang banyak diperbincangkan oleh masyarakat di seluruh dunia. Hal ini akibat adanya kaitan antara SARS dan pandemi COVID-19 atau SARS-Cov2. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) merupakan sindrom pernapasan akut parah akibat oleh virus corona. Virus corona umumnya menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan. Meskipun terdapat kaitan, COVID-19 tidak sama dengan SARS. COVID-19 memiliki kecepatan penyebaran dan evolusi yang lebih tinggi daripada SARS. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)\u00a0 hingga saat ini terus memantau negara-negara di seluruh dunia untuk memastikan SARS tidak muncul atau berkembang.<\/p>\n

Pada tahun 2002, SARS ditemukan di China dan menyebar luas dengan cepat ke negara Asia lainnya. Pandemi SARS akhirnya dapat dikendalikan pada Juli 2003, diiringi dengan dikeluarkannya kebijakan isolasi bagi seseorang yang memiliki gejala SARS. Selama periode infeksi, terdapat 8.098 kasus SARS yang dilaporkan dengan jumlah kematian sebanyak 774. Ini berarti virus tersebut membunuh sekitar 1 dari 10 orang yang terinfeksi. Orang-orang dengan penyakit tertentu dan berada pada golongan usia lansia lebih rentan terserang SARS.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Apa Perbedaan Virus SARS dan Covid-19?<\/a><\/p>\n

Penyebab SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)<\/h3>\n

Infeksi SARS akibat oleh virus yang mengambil alih sel-sel tubuh Anda dan menggunakannya untuk memperbanyak virus. Virus tersebut akan menyerang saluran pernapasan Anda. Virus SARS berasal dari kelompok coronavirus, yang juga ditemukan pada penyebab flu biasa. SARS dapat menyebar ketika orang yang mengidapnya batuk atau bersin, menyemprotkan tetesan kecil cairan dengan virus ke orang lain dalam jarak 2-3 kaki. Orang lain mungkin tertular virus dengan menyentuh sesuatu yang terkena tetesan itu, lalu menyentuh hidung, mata, atau mulut mereka. Orang yang tinggal dengan atau berada dalam kontak dekat dengan seseorang yang memiliki SARS lebih mungkin untuk tertular daripada seseorang yang hanya lewat atau bertemu dalam jarak jauh.<\/p>\n

Gejala SARS<\/h3>\n

SARS memiliki gejala seperti flu biasa. Anda akan mulai merasakan gejala berkisar pada hari ke-2 hingga 7 hari setelah infeksi. Terkadang, waktu antara kontak dengan virus dan awal gejala (masa inkubasi) bisa sampai 10 hari. Gejala-gejala SARS, antara lain:<\/p>\n