{"id":17564,"date":"2021-08-21T19:31:09","date_gmt":"2021-08-21T12:31:09","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=17564"},"modified":"2022-11-27T01:45:45","modified_gmt":"2022-11-26T18:45:45","slug":"dislipidemia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/dislipidemia\/","title":{"rendered":"Mengenal Dislipidemia dan Bagaimana Cara Menanganinya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 14 November 2022<\/p>\n <\/p>\n Dislipidemia adalah istilah saat kadar lemak di dalam tubuh Anda tidak seimbang. Tubuh Anda memiliki berbagai jenis lemak. Jenis-jenis lemak yang ada di dalam darah Anda tersebut adalah:<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Berbagai Fakta Mengenai Lemak Jenuh<\/a><\/p>\n HDL merupakan jenis kolesterol baik yang bisa mengurangi LDL di darah Anda, maka itu Anda tidak boleh kekurangan HDL.<\/p>\n LDL adalah kolesterol jahat, sehingga jika kadar LDL Anda terlalu tinggi maka bisa berakibat serangan jantung.<\/p>\n Sementara, trigliserida adalah kalori yang tidak langsung terbakar setelah Anda makan, sehingga kalori tersebut tersimpan di dalam sel lemak.<\/p>\n Seperti LDL, terlalu banyak trigliserida juga bisa berakibat fatal bagi kesehatan Anda.<\/p>\n Jika berlarut-larut, kondisi ini bisa meningkatkan risiko Anda terkena dislipidemia.<\/p>\n Sayangnya, ketika Anda mengalami dislipidemia, Anda tidak akan merasakan gejala khusus, sama seperti saat Anda mengalami darah tinggi. Walaupun begitu, dislipidemia bisa mengakibatkan berbagai penyakit kardiovaskular, seperti:<\/p>\n Karena hal tersebut, apabila Anda mengalami dislipidemia, Anda akan merasakan gejala seperti:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Mengenal Risiko Konsumsi Lemak Trans<\/a><\/p>\n Menurut Institusi Nasional Hati, Paru-paru, dan Darah di Amerika, Anda perlu melakukan pemeriksaan kolesterol pada usia 9-11 tahun. Setelahnya, Anda dapat memeriksanya kembali setiap 5 tahun sekali.<\/p>\n Jika Anda sudah lanjut usia, maka Anda disarankan untuk memeriksa kolesterol setiap 1-2 tahun sekali, bahkan lebih sering jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung.<\/p>\n Dislipidemia terbagi atas dua jenis, yaitu dislipidemia primer dan dislipidemia sekunder, dengan rincian berikut:<\/p>\n Biasanya, jenis dislipidemia ini disebabkan oleh faktor keturunan. Penyebabnya juga beragam, salah satunya bisa terjadi pada remaja serta orang-orang dewasa muda.<\/p>\n Oleh karena itu, jika Anda sudah memiliki keturunan, atau sedang berencana untuk memiliki keturunan, Anda perlu rutin untuk memeriksa kadar kolesterol Anda untuk mencegah terjadinya dislipidemia primer.<\/p>\n Berbeda dari dislipidemia primer, jenis dislipidemia sekunder diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.<\/p>\n Selain itu, kondisi penyakit yang Anda idap juga bisa memperparahnya.<\/p>\n Tentu saja, ada faktor-faktor tertentu yang bisa membuat kadar kolesterol Anda menjadi tinggi, seperti terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak jahat.<\/p>\n Tak hanya itu, ada beberapa orang yang berisiko terkena dislipidemia, yakni:<\/p>\n Selain itu, orang-orang dengan penyakit tertentu juga lebih rentan memiliki kadar kolesterol yang tidak seimbang, seperti:<\/p>\n Dalam menangani dislipidemia, Anda perlu merawat diri Anda dengan menerapkan gaya hidup yang lebih baik dari sebelumnya.<\/p>\n Berikut adalah cara mengatasi dislipidemia, baik dislipidemia primer, maupun sekunder.<\/p>\n Meskipun tubuh membutuhkan lemak untuk menyerap berbagai nutrisi, Anda sebaiknya lebih selektif dalam mengonsumsi lemak mana yang Anda perlu.<\/p>\n Lemak yang buruk bagi tubuh Anda adalah lemak jenuh dan lemak trans, sebab jenis lemak ini bisa meningkatkan LDL pada darah Anda.<\/p>\n Biasanya lemak ini ditemukan di produk susu dan daging merah, serta makanan yang digoreng.<\/p>\n Salah satu faktor yang membuat Anda terkena dislipidemia adalah obesitas.<\/p>\n Obesitas telah banyak diketahui sebagai pencetus dari berbagai komplikasi pada tubuh.<\/p>\n Untuk menjaga Anda dari berbagai penyakit, termasuk dislipidemia, adalah dengan:<\/p>\n Setelah mendapat diagnosis dislipidemia, Anda akan diberikan berbagai jenis obat oleh dokter, salah satunya adalah untuk menurunkan kadar LDL dan trigliserida.<\/p>\n Selain itu, Anda juga mungkin akan diresepkan obat seperti statin, ezetimibe, ataupun niasin.<\/p>\n Faktanya, merokok tidak hanya mengakibatkan penyakit kanker, tetapi rokok juga bisa membuat kadar LDL Anda meningkat dan menurunkan HDL.<\/p>\n Rokok membuat arteri Anda tersumbat lebih cepat, serta membuat darah mengental. Akhirnya, darah Anda akan sulit untuk mengalir ke seluruh tubuh dan mengakibatkan penyakit jantung serta stroke.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>12 Cara Efektif Menghilangkan Lemak di Perut<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2018). Dyslipidemia: Symptoms, Treatment, and More<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2021). High cholesterol – Symptoms and causes<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2018). Dyslipidemia: Causes, symptoms, and treatment<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2021). Dietary fat: Know which to choose<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
Kapan Perlu Memeriksa Kolesterol<\/strong><\/h3>\n
Jenis dislipidemia<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Faktor Penyebab Dislipidemia<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Cara Mengobati Dislipidemia\u00a0<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
\n