{"id":17303,"date":"2021-08-13T21:24:41","date_gmt":"2021-08-13T14:24:41","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=17303"},"modified":"2023-03-24T09:20:44","modified_gmt":"2023-03-24T02:20:44","slug":"fungsi-vaksinasi-difteri-dan-beberapa-hal-yang-perlu-diketahui","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/fungsi-vaksinasi-difteri-dan-beberapa-hal-yang-perlu-diketahui\/","title":{"rendered":"Fungsi Vaksinasi Difteri dan Beberapa Hal yang Perlu Diketahui"},"content":{"rendered":"
Penulis: Lely | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 12 Maret 2023<\/p>\n <\/p>\n Difteri<\/a> merupakan penyakit menular serius yang disebabkan oleh strain bakteri yang disebut Corynebacterium difteri yang membuat toksin (racun). Bakteri diphtheria menyebar dari manusia ke manusia, biasanya melalui tetesan pernapasan, seperti batuk atau bersin. Anda juga bisa sakit karena menyentuh luka terbuka yang terinfeksi atau ulkus.<\/p>\n Vaksin difteri menawarkan perlindungan terhadap infeksi difteri. Ini adalah penyakit serius yang dapat dengan cepat menyebabkan masalah pernapasan. Ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang lapisan hidung, mulut, dan tenggorokan Anda. Dalam kasus yang parah, difteri dapat menyebabkan kematian.<\/p>\n Vaksinasi untuk difteri dilakukan dengan toksoid, merupakan sebuah modifikasi dari racun difteri. Diphtheria Toxoid tidak diberikan sebagai injeksi tunggal, tetapi lebih dikombinasikan dengan toksoid tetanus<\/a> dan dengan vaksin pertusis<\/a>, yaitu vaksin untuk mencegah munculnya pertusis atau penyakit pada saluran pernapasan.<\/p>\n Vaksin yang direkomendasikan untuk Anda tergantung pada usia. Berikut ini adalah informasi berdasarkan usia, tentang rekomendasi vaksin difteri. Antara lain:<\/p>\n Anak-anak pada usia 11 dan 12 tahun mendapatkan vaksin TDAP untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka. Remaja yang tidak mendapatkan atau melewatkan vaksin TDAP saat anak-anak harus menerima satu kali vaksin.<\/p>\n Wanita hamil harus mendapatkan vaksin TDAP selama awal trimester ke-3 setiap kehamilan. Dengan melakukan itu, dia membantu melindungi bayinya dari penyakit difteri dan batuk rejan atau pertusis dalam beberapa bulan pertama kehidupan.<\/p>\n Jika Anda, orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin TDAP sewaktu-waktu, terlepas dari berapa lama vaksin TD Anda bertahan. Setidaknya, Anda harus mendapatkan vaksin TD atau TDAP setiap 10 tahun sekali.<\/p>\n Jika Anda berencana untuk melakukan perjalanan ke negara-negara dengan risiko infeksi difteri, pastikan Anda sudah sepenuhnya divaksinasi terhadap difteri. Jika lebih dari 10 tahun setelah Anda menerima dosis vaksin difteri, maka Anda membutuhkan dan akan direkomendasikan penguat vaksin yang mengandung dosis rendah.<\/p>\n Beberapa orang tidak boleh mendapatkan vaksin ini, termasuk Anda yang memiliki reaksi parah pada suntikan sebelumnya. Lakukan pemeriksaan pada dokter Anda terlebih dahulu jika Anda mengalami kejang, masalah neurologis, atau guillain-barre syndrome. Dan beritahu dokter jika Anda merasa tidak enak badan pada hari dimana Anda akan menerima vaksin, sehingga kemungkinan perlu untuk ditunda.<\/p>\n Vaksin difteri termasuk aman bagi kebanyakan orang yang mendapatkannya tidak memiliki masalah serius. Namun, efek samping dapat terjadi dan sebagian besar efek sampingnya adalah ringan, artinya tidak mempengaruhi kegiatan Anda sehari-hari.<\/p>\n Rasa sakit, bengkak, nyeri sendi dan kemerahan di area suntik merupakan hal yang cukup umum setelah vaksinasi. Reaksi tersebut akan muncul beberapa jam setelah mendapatkan injeksi dan akan bertahan selama beberapa hari.<\/p>\n Untuk meredakan pembengkakan atau nyeri pada area suntikan, jangan menggosok area bekas suntik, tetapi lakukan dengan meletakkan kompres dingin menggunakan kain basah atau es dan biarkan sejenak.<\/p>\n Jika Anda mengalami demam, Anda dapat meredakannya dengan memberikan kompres dingin, atau mengonsumsi paracetamol. Penggunaan paracetamol juga dapat menghilangkan ketidaknyamanan yang Anda rasakan setelah vaksin\u00a0 Istirahat dengan cukup dan minum banyak cairan.<\/p>\n Anda membutuhkan darurat medis jika memiliki tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal, pembengkakan pada wajah, bibir, atau masalah pernapasan.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong><\/p>\nSumber<\/span>Jenis Vaksin Difteri<\/h3>\n
Bayi dan anak-anak<\/h4>\n
\n
Anak-anak dan remaja<\/h4>\n
Wanita hamil<\/h4>\n
Orang dewasa<\/h4>\n
Bepergian<\/h4>\n
Efek Samping<\/h3>\n