{"id":17202,"date":"2021-08-11T11:31:28","date_gmt":"2021-08-11T04:31:28","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=17202"},"modified":"2023-06-10T11:55:22","modified_gmt":"2023-06-10T04:55:22","slug":"iskemia-gejala-penyebab-dan-pencegahan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/iskemia-gejala-penyebab-dan-pencegahan\/","title":{"rendered":"Iskemia: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 8 Juni 2023<\/p>\n <\/p>\n Iskemia merupakan keadaan ketika darah tidak dapat mengalir dengan cukup ke salah satu organ tubuh. Penyebab yang paling sering adalah aterosklerosis di arteri. Organ yang terkena iskemia disebut iskemik. Beberapa contoh dari iskemia meliputi iskemia jantung, otak, usus, dan tungkai.<\/p>\n Organ iskemik tidak bisa mendapatkan semua oksigen dan nutrisi yang diperlukannya. Organ yang terpapar karena iskemia umumnya tidak bisa berfungsi dan sering kali menimbulkan gejala.<\/p>\n Bila iskemia berkembang, sel-sel organ yang terpapar mulai mati, dan matinya seluruh atau sebagian organ iskemik disebut dengan infark.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Kenali Gejala, Penyebab, dan Faktor Risiko Angina Pektoris<\/a><\/p>\n Kondisi yang juga dikenal dengan sebutan iskemia miokard adalah kondisi yang terjadi akibat adanya plak aterosklerotik di arteri koroner, yaitu arteri yang menyuplai otot jantung.<\/p>\n Iskemia jantung juga bisa terjadi karena kondisi lainnya, seperti kejang arteri koroner, sindrom jantung X, atau anomali kongenital arteri koroner.<\/p>\n Jaringan otak merupakan jaringan yang secara metabolik sangat aktif. Agar bisa bekerja dengan baik, otak perlu mendapatkan 20% dari darah yang dipompa oleh jantung.<\/p>\n Tidak seperti organ lainnya, otak tidak mempunyai simpanan energi sendiri dan seutuhnya terikat pada aliran darah. Bila aliran darah terganggu, maka bisa mengakibatkan jaringan otak dengan cepat berubah menjadi iskemik.<\/p>\n Apabila aliran darah tidak segera diperbaiki, kematian otak atau yang biasa dikenal dengan sebutan stroke<\/a> bisa timbul dengan cepat.<\/p>\n Kondisi yang juga dikenal iskemia mesenterika ini bisa muncul akibat penyakit pembuluh darah yang menyuplai organ usus.<\/p>\n Iskemia usus kronis umumnya dipicu oleh aterosklerosis arteri usus. Sedangkan iskemia usus akut biasanya timbul saat emboli atau bekuan darah bertengger di arteri usus.<\/p>\n Gumpalan darah tersebut paling sering datang dari jantung sebagai dampak dari fibrilasi atrium. Apabila emboli tersebut cukup serius, infark usus bisa terjadi.<\/p>\n Iskemia tungkai biasa timbul akibat penyakit arteri perifer (PAD), yaitu jenis aterosklerosis<\/a> yang menyerang arteri untuk memasok aliran darah di lengan atau kaki (paling umum terjadi di kaki).<\/p>\n Sindrom yang paling umum tampak pada iskemia ini adalah klaudikasio intermiten, sejenis nyeri kram yang biasanya menyerang satu kaki dan terjadi berkali-kali setelah Anda berjalan dalam intensitas tertentu.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Berbagai Macam Penyakit Kardiovaskular<\/a><\/p>\n Iskemia tidak selalu menimbulkan gejala. Ada sebagian orang yang telah mempunyai iskemia di dalam jantung atau otak mereka, tetapi tidak memicu rasa sakit atau gejala lainnya. Meski begitu, kondisi ini bisa menyebabkan munculnya serangan jantung atau stroke mendadak.<\/p>\n Apabila Anda mengalami gejala, gejala tersebut bisa bermacam-macam sesuai dengan letak iskemia yang Anda alami, seperti gejala berikut ini:<\/p>\n Pemicu utama iskemia adalah aterosklerosis atau pengerasan arteri. Plak, zat keras lengket yang mayoritas berasal dari lemak bisa menimbun di dalam arteri yang berakibat pada munculnya penyempitan dan pengerasan yang dapat menurunkan aliran darah.<\/p>\n Selain itu, terdapat kondisi lain yang juga bisa memicu iskemia, termasuk:<\/p>\n Meski terdapat segudang faktor yang dapat menambah risiko pengembangan iskemia, tidak semua orang yang memiliki faktor risiko akan mengidap iskemia. Faktor risiko iskemia mencakup:<\/p>\n Anda bisa membantu mengurangi risiko kemungkinan mengidap iskemia dengan menerapkan beberapa gaya hidup sehat berikut ini:<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Apa Itu Neurotransmitter? Ketahui Fungsinya bagi Otak<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Iskemia Jantung<\/strong><\/h3>\n
Iskemia Otak<\/strong><\/h3>\n
Iskemia Usus<\/strong><\/h3>\n
Iskemia Tungkai<\/strong><\/h3>\n
Apakah Iskemia Menimbulkan Gejala?\u00a0<\/strong><\/h3>\n
Iskemia Jantung<\/strong><\/h4>\n
\n
Iskemia Otak<\/strong><\/h4>\n
\n
Iskemia Usus<\/strong><\/h4>\n
\n
Iskemia Tungkai<\/strong><\/h4>\n
\n
Penyebab Iskemia<\/strong><\/h3>\n
\n
Faktor Risiko Iskemia<\/strong><\/h3>\n
\n
Apakah Iskemia Dapat Dicegah?<\/strong><\/h3>\n
\n