Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 9 November 2022<\/p>\n <\/p>\n Sesak merupakan gangguan pernapasan yang menyebabkan dada terasa berat, sulit menarik napas, serta mengalami sensasi terbakar atau tertindih. Selain penyakit jantung, ada beberapa penyebab sesak napas yang perlu Anda ketahui.<\/p>\n Sesak dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Kondisi ini juga kerap kambuh dan bersifat kronis.<\/p>\n Penderita sesak seringkali merasa udara yang masuk ke dalam paru-paru tidak cukup atau tidak lancar, sehingga membuat penderita sulit untuk bernapas atau menghirup udara oksigen.<\/p>\n Mungkin sebagian besar dari Anda menganggap bahwa sesak merupakan gejala penyakit jantung. Namun, perlu Anda ketahui bahwa selain sebagai gejala penyakit jantung, sesak bisa juga menjadi gejala dari beberapa penyakit lainnya.<\/p>\n Berikut penyebab sesak napas selain penyakit jantung.<\/p>\n Jika Anda merasa sesak dengan gejala bagian dada terasa berat, hal ini bisa terjadi karena otot yang tegang, terutama otot interkostal.<\/p>\n Umumnya, penyebab ketegangan otot yaitu karena Anda menarik atau meregangkan otot tersebut, sehingga menekan tulang rusuk. Hal ini bisa terjadi ketika Anda melakukan berbagai aktivitas fisik berat, seperti mengangkat dan memindahkan beban berat, bermain sepak bola, atau mendaki gunung.<\/p>\n Selain sesak, ada beberapa gejala lain yang dapat muncul bersamaan, meliputi:<\/p>\n Anda tidak perlu khawatir jika mengalami ketegangan otot. Pasalnya, hal ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa waktu.<\/p>\n Anda dapat melakukan beberapa terapi fisik di rumah serta mengontrol stres untuk membantu dan mempercepat waktu penyembuhan.<\/p>\n Mungkin sebagian dari Anda pernah mengalami GERD<\/a>. Nama lain GERD adalah asam lambung naik. Ini merupakan penyakit refluks asam lambung yang terjadi ketika asam lambung bergerak naik dari lambung ke kerongkongan.<\/p>\n Perlu Anda ketahui, naiknya asam lambung ini dapat menjadi penyebab sesak. Namun, GERD juga dapat menimbulkan beberapa gejala lain, seperti:<\/p>\n Umumnya gejala-gejala GERD<\/a> dapat berlangsung selama satu atau dua minggu, tergantung dari seberapa cepat Anda menanganinya dengan mengonsumsi obat asam lambung atau menjalani pola hidup sehat.<\/p>\n Namun jika kondisi tidak kunjung membaik, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.<\/p>\n Baca Juga : <\/b>Sesak Napas Saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\n Mungkin sebagian dari Anda belum mengetahui bahwa depresi<\/a> juga bisa menjadi penyebab sesak di dada.<\/p>\n Perlu Anda ketahui, selain memengaruhi kondisi psikis, depresi<\/a> juga dapat memengaruhi neurotransmitter yang dapat mengatur suasana hati dan rasa sakit. Perubahan tersebut yang menyebabkan munculnya depresi dan gangguan sesak napas.<\/p>\n Sama halnya dengan depresi, gangguan kecemasan<\/a> tidak hanya memengaruhi secara psikologis, namun juga akan memengaruhi kondisi fisik Anda.<\/p>\n Gangguan kecemasan<\/a> dapat menyebabkan dada Anda terasa berat hingga mengalami sesak. Selain gejala sesak, gangguan kecemasan juga akan menimbulkan beberapa gejala lain, seperti:<\/p>\n Beberapa gejala tersebut umumnya akan berlangsung selama 10-20 menit. Kondisi ini juga dapat memburuk jika Anda juga mengalami serangan panik (panic attack<\/i>).<\/p>\n Adapun jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya Anda menenangkan diri terlebih dahulu untuk mengurangi dan mengatasi anxiety disorder<\/i><\/a>.<\/p>\n Pneumonia atau Infeksi paru-paru merupakan peradangan yang memengaruhi bagian saluran udara hingga kantung udara paru-paru. Infeksi ini dapat menjadi penyebab nyeri dan sesak di dada.<\/p>\n Perlu Anda ketahui, infeksi paru-paru disebabkan oleh adanya bakteri, virus, dan jamur di dalam paru-paru. Hal ini menyebabkan paru-paru penuh dengan cairan atau nanah.<\/p>\n Terdapat beberapa gejala lain yang akan timbul jika Anda mengalami pneumonia<\/i><\/a>, meliputi:<\/p>\n Jangan anggap remeh jika Anda mengalami gejala di atas. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan dengan cepat dan tepat.<\/p>\n Baca Juga : <\/b>Tiba-tiba Sesak Napas? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!<\/a><\/p>\n Tahukah Anda bahwa gangguan tulang juga dapat mengakibatkan sesak dan nyeri di dada?<\/p>\n Hal ini umumnya muncul dari bagian tulang iga yang mengalami peradangan. Tepatnya pada sambungan antara dua pertiga bagian tulang keras dan tulang muda.<\/p>\n Penyakit emboli paru merupakan kondisi karena adanya penyumbatan berupa gumpalan darah di arteri paru-paru. Ini bisa menjadi penyebab sesak napas.<\/p>\n Adapun beberapa gejala lain yang akan timbul, meliputi:<\/p>\n Komplikasi Covid-19 adalah mengganggu sistem pernapasan. Bagi penderita Covid-19, terutama yang termasuk ke dalam kelompok berisiko tinggi, umumnya akan mengalami sesak di dada dan menurunnya saturasi oksigen.<\/p>\n Jika gejala sesak pada penderita Covid-19 ini tidak ditangani dengan baik, maka akan berakibat fatal hingga mengancam nyawa.<\/p>\n Jika dada Anda merasa berat dan sesak, jangan anggap remeh. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa Anda sedang mengalami masalah atau gangguan kesehatan.<\/p>\n Berikut tips mencegah sesak yang dapat Anda lakukan di rumah.<\/p>\n Baca Juga : <\/b>7 Cara Mengatasi Sesak Napas Secara Alami<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2020). Why Does My Chest Feel Tight?.<\/a> www.healthline.com<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2019). What causes a heavy feeling in the chest?.<\/a> www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n WebMD. (2021). Symptoms of Coronavirus.<\/a> www.webmd.com<\/span><\/p>\n Practical Pain Management. (2021). Chest Pain: Is It Anxiety, a Heart Attack, or COVID-19?.<\/a> www.practicalpainmanagement.com<\/span><\/p>\n Lung Health Institute. (2017). 5 Tips to Reduce Chest Tightness from COPD. www.lunginstitute.com<\/span><\/p>\n 1. Ketegangan otot<\/b><\/h3>\n
\n
<\/b>2. GERD<\/b><\/a><\/h3>\n
\n
<\/b>3. Depresi<\/b><\/a><\/h3>\n
4. Gangguan kecemasan<\/b><\/a> (<\/b>anxiety disorder<\/i><\/b><\/a>)<\/b><\/h3>\n
\n
5. Infeksi paru-paru (<\/b>pneumonia<\/i><\/b><\/a>)<\/b><\/h3>\n
\n
6. Gangguan tulang<\/b><\/h3>\n
7. Emboli paru<\/b><\/h3>\n
\n
8. Covid-19<\/b><\/h3>\n
Tips mencegah sesak yang dapat dilakukan di rumah<\/b><\/h3>\n
\n