{"id":17065,"date":"2021-08-07T20:33:12","date_gmt":"2021-08-07T13:33:12","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=17065"},"modified":"2022-12-09T05:05:33","modified_gmt":"2022-12-08T22:05:33","slug":"ciri-haid-menjelang-menopause","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ciri-haid-menjelang-menopause\/","title":{"rendered":"Kenali Ciri-ciri Haid Menjelang Menopause"},"content":{"rendered":"
Penulis: Audrie | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 6 Desember 2022<\/p>\n <\/p>\n Perimenopause adalah masa transisi menjelang menopause<\/a>, atau berakhirnya siklus menstruasi<\/a> dan sistem reproduksi pada wanita.<\/p>\n Pada umumnya, wanita mengalami menopause ketika mereka berusia sekitar 40 hingga 50 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini dapat terjadi di sekitar usia 30 tahun atau bahkan lebih awal.<\/p>\n Gejala perimenopause rata-rata akan berlangsung selama empat tahun sebelum menopause, namun beberapa wanita akan mengalaminya selama beberapa bulan atau bahkan 10 tahun.<\/p>\n Selama kondisi ini terjadi, siklus menstruasi Anda akan menjadi tidak teratur akibat penaikan dan penurunan kadar hormon yang tidak merata, terutama hormon estrogen<\/a>.<\/p>\n Anda juga dapat merasakan beberapa gejala dari menopause seperti hot flashes<\/em> atau sensasi panas pada tubuh.<\/p>\n Perimenopause sendiri berakhir ketika proses menstruasi tidak terjadi selama 12 bulan.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Penyebab dan Efek Menopause Dini<\/a><\/p>\n Gejala-gejala perimenopause berbeda bagi setiap wanita. Ada yang merasa terganggu oleh gejala seperti sensasi panas atau siklus menstruasi yang terlewat, ada juga yang mempunyai gejala ringan.<\/p>\n Beberapa dari gejala ini juga dapat Anda rasakan secara langsung. Berikut adalah beberapa gejala perimenopause secara umum:<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Penyebab Gairah Sex Wanita Menurun<\/a><\/p>\n Ada beberapa tanda pada siklus menstruasi Anda selama masa transisi ini, yaitu:<\/p>\n Spotting<\/em><\/a> adalah kondisi keluarnya bercak darah selama proses menstruasi.<\/p>\n Kondisi ini biasanya terjadi sebelum atau sesudah menstruasi dan disebabkan oleh perubahan kadar hormon atau penumpukan lapisan rahim di dalam tubuh.<\/p>\n Ketika ini terjadi, Anda tidak akan terlalu memerlukan produk menstruasi seperti pembalut atau tampon karena darah yang keluar hanya sedikit.<\/p>\n Sebaiknya Anda menggunakan panty liner<\/em>, atau jenis pembalut berukuran kecil untuk mencegah noda spotting<\/em> terkena pakaian dalam Anda.<\/p>\n Perimenopause juga membuat jadwal menstruasi Anda menjadi kurang teratur<\/a>. Hal ini disebabkan oleh kadar hormon yang mengalami penaikan maupun penurunan.<\/p>\n Jika kadar hormon sedang rendah, terutama hormon estrogen, maka menstruasi hanya berlangsung selama dua hingga tiga hari akibat lapisan rahim yang menipis.<\/p>\n Hal ini kerap terjadi pada awal perimenopause. Pada akhir masa perimenopause, siklus menstruasi dapat berlangsung lebih lama.<\/p>\n Menjelang berakhirnya siklus menstruasi, warna darah<\/a> yang keluar dapat berubah menjadi coklat tua<\/a>.<\/p>\n Warna ini menunjukkan darah kotor yang sudah lama menetap dalam tubuh Anda.<\/p>\n Bagi wanita yang sedang mengalami perimenopause, darah ini bahkan dapat keluar di luar siklus menstruasi. Terkadang, tekstur dari darah ini juga dapat berubah menjadi encer atau kental.<\/p>\n Sementara itu, perubahan warna pada darah ini umumnya menunjukkan jangka waktu yang dibutuhkan darah untuk keluar dari tubuh.<\/p>\n Walaupun tidak berbahaya, jika Anda mencium bau yang tidak sedap, seperti bau busuk dari darah ini, segera hubungi dokter untuk memastikan kemungkinan adanya infeksi.<\/p>\n Siklus menstruasi yang tidak teratur juga dapat menimbulkan pendarahan yang banyak<\/a>.<\/p>\n Banyaknya darah yang keluar ini disebabkan oleh lapisan rahim yang menumpuk.<\/p>\n Kondisi ini biasanya terjadi ketika kadar estrogen sedang tinggi atau ada siklus menstruasi yang terlewat.<\/p>\n Pendarahan selama menstruasi dianggap deras ketika Anda mengalami gejala-gejala berikut:<\/p>\n Selama masa perimenopause, Anda juga dapat merasakan beberapa gejala menopause lebih awal.<\/p>\n Beberapa gejala menopause yang kerap dialami oleh para wanita dalam masa transisi ini adalah:<\/p>\n Perimenopause adalah masa yang normal bagi para wanita, tetapi beberapa gejala dari kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.<\/p>\n Ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala perimenopause, yaitu:<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Cara Meningkatkan Hormon Estrogen dengan Makanan<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Harvard Health. (2020). Perimenopause: Rocky road to menopause – Harvard Health<\/a>. www.health.harvard.edu<\/span><\/p>\n Healthline. (2020). How Does Perimenopause Affect Your Period?<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2019). Perimenopause – Symptoms and causes<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\nGejala Perimenopause<\/strong><\/h3>\n
\n
Ciri-ciri Haid Menjelang Menopause<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
Cara Mengatasi Gejala Perimenopause<\/strong><\/h3>\n
\n