Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Edema merupakan istilah medis yang dipakai untuk menjelaskan pembengkakan yang berkaitan dengan cedera, peradangan, atau cairan berlebih. Kondisi ini bisa memengaruhi area secara kecil atau seluruh tubuh. Edema merupakan hasil dari pembuluh darah kecil yang mengeluarkan cairan ke dalam jaringan.<\/p>\n
Saat cairan mengalami penumpukan, maka jaringan pun membengkak. Biasanya edema terjadi di kulit, terutama di tangan, lengan, pergelangan kaki, tungkai, dan kaki. Namun, kondisi ini juga bisa menyerang otot, usus, paru-paru, mata, dan otak. Edema paling sering menyerang orang dewasa yang lebih tua dan ibu hamil.<\/p>\n
Baca Juga: <\/strong>Pembengkakan Jantung: Penyebab dan Gejalanya<\/a><\/p>\n Terdapat banyak penyebab edema, dan penyebabnya bergantung pada jenis edemanya.<\/p>\n Edema jenis ini biasanya terjadi akibat duduk atau berdiri terlalu lama di satu tempat. Menggunakan jenis obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah dan obat pereda nyeri, terlalu banyak mengonsumsi garam, dan kadar protein dalam darah yang rendah (biasanya akibat malnutrisi) juga bisa menjadi penyebab edema.<\/p>\n Penyebab paling umum edema paru adalah gangguan pada jantung, umumnya di ventrikel kiri (salah satu bilik) di jantung.<\/p>\n Penyempitan arteri, gangguan katup jantung, kerusakan otot, dan tekanan darah tinggi juga bisa memperlemah ventrikel kiri. Penyebab lainnya termasuk gangguan pernapasan, pembekuan darah, dan cedera paru-paru.<\/p>\n Penyebab paling umum edema serebral adalah cedera otak traumatik, stroke, infeksi virus dan bakteri, serta tumor otak<\/a>. Pemakaian narkoba dan keracunan karbon monoksida juga bisa menyebabkan edema serebral.<\/p>\n Terdapat segudang kondisi dan faktor risiko berbeda yang bisa memicu edema makula, termasuk kondisi mata yang terkait dengan usia. Misalnya saja degenerasi makula dan katarak<\/a> yang bisa memicu pembengkakan makula yang menimbulkan pembuluh darah bocor ke cairan di retina.<\/p>\n Obat-obatan tertentu juga berkontribusi menyebabkan edema makula, seperti hydroxychloroquine (obat anti malaria<\/a>) dan tamoxifen (obat kanker payudara<\/a>).<\/p>\n Gejala edema berkaitan pada jenis edema dan area tubuh mana yang terpapar.<\/p>\n Edema perifer merupakan jenis edema yang paling sering terjadi dan biasanya menyerang kaki, pergelangan kaki, tungkai, lengan, pergelangan tangan, dan tangan. Gejala yang umum terjadi meliputi:<\/p>\n Edema paru<\/a> merupakan kondisi menumpuknya cairan berlebih di jantung dan atau paru-paru yang menimbulkan gangguan pernapasan. Gejala edema paru mencakup:<\/p>\n Edema serebral merupakan jenis edema yang terjadi di otak. Gejalanya meliputi:<\/p>\n Edema yang tidak ditangani dengan segera bisa menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:<\/p>\n Kasus edema ringan umumnya akan menghilang dengan sendirinya, apalagi bila Anda menerapkan gaya hidup tertentu.<\/p>\n Untuk kasus edema yang lebih serius bisa ditangani dengan diuretik. Salah satu jenis diuretik yang paling banyak digunakan adalah furosemide<\/a> (Lasix). Namun, dokter akan memastikan apakah jenis obat ini merupakan pilihan paling tepat untuk Anda berdasarkan riwayat kesehatan pribadi Anda.<\/p>\n Pengobatan jangka panjang umumnya difokuskan pada pemberian pengobatan berdasarkan penyebab yang mendasari pembengkakannya. Bila edema terjadi karena konsumsi obat-obatan tertentu, dokter akan melakukan penyesuaian resep Anda atau mencari pengobatan alternatif yang tidak menimbulkan efek samping edema.<\/p>\n Terdapat beberapa gaya hidup tertentu yang bisa menolong Anda untuk mengurangi edema:<\/p>\n Melakukan gerakan pada otot di bagian tubuh yang mengalami edema, terutama kaki, bisa menolong memompa cairan berlebih kembali ke jantung. Anda bisa bertanya kepada dokter mengenai latihan yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi pembengkakan.<\/p>\n Memegang lengan atau kaki yang mengalami pembengkakan di atas jantung beberapa kali sehari bisa membantu mengecilkan pembengkakan. Pada sebagian kasus, mengangkat anggota tubuh yang terdampak ketika tidur juga bisa bermanfaat.<\/p>\n Mengelus area yang terdampak ke arah jantung Anda dengan tekanan yang kuat, tetapi tidak menyakitkan, bisa membantu menggerakkan cairan berlebih keluar dari area tersebut.<\/p>\n Terlalu banyak garam bisa memperbanyak retensi cairan dan membuat pembengkakan semakin buruk. Konsultasikan dengan dokter mengenai cara paling tepat untuk membatasi konsumsi garam dalam diet Anda.<\/p>\n Apabila ada bagian tubuh Anda mengalami edema, dokter biasanya akan merekomendasikan Anda untuk menggunakan stoking kompresi, lengan baju, atau sarung tangan.<\/p>\n Umumnya kompresi digunakan setelah pembengkakan yang Anda alami telah turun, untuk menghindari terjadinya pembengkakan yang lebih parah. Pakaian ini bermanfaat untuk menjaga tekanan pada anggota tubuh Anda untuk menghindari berkumpulnya cairan di jaringan.<\/p>\n Anda perlu melindungi bagian yang terdampak agar tetap bersih, lembap, dan terhindar dari cedera. Kulit kering dan pecah-pecah lebih rentan mengalami goresan, luka, dan infeksi. Maka dari itu, jangan lupa untuk selalu mengenakan pelindung pada kaki Anda.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>9 Tips Atasi Kaki Bengkak Saat Hamil<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Penyebab Edema<\/strong><\/h3>\n
Edema Perifer<\/strong><\/h4>\n
Edema Paru<\/strong><\/h4>\n
Edema Serebral<\/strong><\/h4>\n
Edema Makula<\/strong><\/h4>\n
Gejala Edema<\/strong><\/h3>\n
Edema Perifer<\/strong><\/h4>\n
\n
Edema Paru<\/strong><\/h4>\n
\n
Edema Serebral<\/strong><\/h4>\n
\n
Komplikasi Edema<\/strong><\/h3>\n
\n
Pengobatan Edema<\/strong><\/h3>\n
1. Pergerakan<\/strong><\/h4>\n
2. Ketinggian<\/strong><\/h4>\n
3. Pijatan<\/strong><\/h4>\n
4. Mengurangi Konsumsi Garam<\/strong><\/h4>\n
5. Kompresi<\/strong><\/h4>\n
6. Perlindungan<\/strong><\/h4>\n