Penulis: Audrie | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 21 November 2022<\/p>\n <\/p>\n Minuman beralkohol, atau minuman keras (miras) memang mampu memberikan sensasi hangat dalam tubuh. Tak hanya itu, minuman ini juga dapat memicu perasaan bahagia dalam waktu singkat.<\/p>\n Namun, mengonsumsi alkohol secara berlebihan juga mempunyai efek yang berbahaya bagi tubuh.<\/p>\n Menurut Chief Medical Officers<\/em> (CMOs) dari Inggris, batas konsumsi alkohol yang aman adalah 14 unit setiap minggu, atau setara dengan enam liter bir dengan kadar alkohol sedang.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Penyalahgunaan Kandungan NAPZA<\/a><\/p>\n Jika mengonsumsi lebih dari batas yang disarankan, alkohol dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan, yakni:<\/p>\n Alkohol dapat memperlambat zat kimia dan jalur yang digunakan otak untuk mengirim pesan ke seluruh tubuh, sehingga mengurangi komunikasi antara otak, termasuk sistem saraf, dan tubuh.<\/p>\n Hal ini dapat menyebabkan kondisi-kondisi tertentu, seperti:<\/p>\n Jika konsumsi alkohol tidak segera dibatasi, kerusakan pada lobus frontal dapat terjadi, yaitu bagian otak yang mengendalikan emosi dan pikiran. Selain itu, otak juga akan mengalami penyusutan.<\/p>\n Pada umumnya, konsumsi alkohol dapat memperbesar pembuluh darah. Pembesaran pembuluh darah ini membuat darah lebih banyak mengalir pada kulit dan menghangatkan suhu tubuh.<\/p>\n Namun, efek hangat dari alkohol ini dapat keluar melalui kulit, sehingga suhu tubuh akan turun secara drastis.<\/p>\n Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat memicu berbagai macam gangguan dan komplikasi jantung. Beberapa di antaranya adalah:<\/p>\n Ketika mengonsumsi miras, kandungan alkohol dipecahkan dalam perut yang kemudian meningkatkan cairan pencernaan.<\/p>\n Meningkatnya cairan ini menyebabkan penumpukan campuran asam dan alkohol dalam tubuh, sehingga menimbulkan rasa mual dan muntah.<\/p>\n Selain itu, alkohol juga memengaruhi usus besar dan usus kecil dengan mencegah penyerapan gizi dari makanan, mempersulit pencernaan, dan memperlambat kecepatan makanan untuk mengalir dalam organ tubuh ini, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan diare.<\/p>\n Dalam segi kesehatan mental, seseorang yang meminum terlalu banyak miras dapat mengalami ketergantungan, baik secara fisik maupun emosional, sehingga menimbulkan rasa candu.<\/p>\n Tak hanya itu, proses untuk lepas dari kecanduan ini, atau dikenal dengan istilah sindrom putus alkohol, cenderung sulit dilakukan karena mempunyai gejala yang tergolong serius. Beberapa di antaranya adalah:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Mana Lebih Baik: Rokok Tembakau vs Rokok Elektrik?<\/a><\/p>\n Alkohol dapat mengurangi produksi sel darah putih dan kemampuan sistem tubuh untuk melawan kuman dan virus pembawa penyakit.<\/p>\n Dengan demikian, Anda akan mudah sakit setelah mengonsumsi minuman ini.<\/p>\n Selain itu, mereka yang tergolong sebagai peminum berat lebih rentan terkena penyakit paru-paru, seperti tuberkulosis dan pneumonia.<\/p>\n Organ tubuh ini membantu mengontrol kadar glukosa, atau gula darah, dalam tubuh dan memproduksi insulin yang dibutuhkan usus untuk mencerna makanan.<\/p>\n Namun, konsumsi alkohol dapat menghambat proses ini dan menimbulkan pankreatitis, atau peradangan dalam pankreas, dan diabetes, terutama jika konsumsi alkohol berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.<\/p>\n Selain itu, kerusakan pada pankreas juga dapat mengarah pada kondisi gula darah rendah (hipoglikemia) atau gula darah tinggi (hiperglikemia).<\/p>\n Hati bertugas membantu memecahkan kandungan alkohol dengan cara menyaring darah dari racun dalam tubuh, termasuk racun dari alkohol.<\/p>\n Meskipun tergolong sebagai organ yang kuat, alkohol yang berlebihan juga meningkatkan risiko terkena peradangan dan gangguan hati lain, seperti sirosis atau penumpukan jaringan fibrosis pada organ tubuh ini.<\/p>\n Alkohol juga dapat memengaruhi produksi hormon dalam tubuh dan menimbulkan masalah pada sistem reproduksi.<\/p>\n Bagi pria peminum berat, mereka akan cenderung mengalami disfungsi ereksi, pengurangan jumlah sperma, payudara yang membesar, dan penurunan libido, atau dorongan seks.<\/p>\n Sementara itu, wanita yang meminum terlalu banyak alkohol akan memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan terhenti dan kesulitan untuk hamil.<\/p>\n Konsumsi alkohol dalam jangka waktu yang panjang dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko terkena retak atau patah, terutama ketika jatuh.<\/p>\n Selain itu, minuman ini juga melemahkan otot yang dapat mengarah pada atrofi, yaitu kondisi ketika jaringan otot mulai mengecil.<\/p>\n Alkohol dikenal sebagai jenis karsinogen, yaitu zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker.<\/p>\n Konsumsi alkohol yang melewati batas aman dipercaya dapat meningkatkan risiko terkena berbagai macam penyakit kanker, terutama kanker payudara, hati, kerongkongan, dan kolorektal, atau kanker pada usus besar.<\/p>\n Menurut National Cancer Institute<\/em>, dilansir dari American Addiction Centers<\/em>, alkohol juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker kepala dan leher kurang lebih dua hingga tiga kali lipat, terutama pada mereka yang mengonsumsi 3,5 gelas miras atau lebih dalam sehari.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Kecanduan Nikotin: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan<\/a><\/p>\nSumber<\/span> American Addiction Centers. (2021). The Effects and Health Risks of Alcohol on the Body<\/a>. www.americanaddictioncenters.org<\/span><\/p>\n Drinkaware. (2021). UK alcohol unit guidance: CMOs’ Low Risk Drinking Guidelines<\/a>. www.drinkaware.co.uk<\/span><\/p>\n Healthline. (2018). 23 Effects of Alcohol on Your Body<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n NHS UK. (2019). The risks of drinking too much<\/a>. www.nhs.uk<\/span><\/p>\nEfek Alkohol dalam Tubuh<\/strong><\/h3>\n
1. Otak dan Sistem Saraf<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Sistem Sirkulasi<\/strong><\/h4>\n
\n
3. Sistem Pencernaan<\/strong><\/h4>\n
4. Kecanduan<\/strong><\/h4>\n
\n
5. Sistem Imun Tubuh<\/strong><\/h4>\n
6. Kesehatan Pankreas<\/strong><\/h4>\n
7. Kesehatan Hati<\/strong><\/h4>\n
8. Sistem Reproduksi<\/strong><\/h4>\n
9. Kondisi Otot dan Tulang<\/strong><\/h4>\n
10. Kanker<\/strong><\/h4>\n