{"id":16470,"date":"2021-07-25T21:00:45","date_gmt":"2021-07-25T14:00:45","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=16470"},"modified":"2022-12-05T22:33:31","modified_gmt":"2022-12-05T15:33:31","slug":"penyakit-vaginitis-dan-gejalanya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penyakit-vaginitis-dan-gejalanya\/","title":{"rendered":"Mengenal Penyakit Vaginitis serta Gejalanya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Emy | Editor: Atsa<\/p>\n

Ditinjau oleh: <\/span>dr. Putri Purnamasari\u00a0<\/span><\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 2 Desember 2022<\/span><\/p>\n

Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang umumnya terjadi karena ketidakseimbangan ragi dan bakteri yang biasanya hidup di vagina. Seiring dengan ketidaknyamanan yang dirasakan, Anda mungkin merasakan bau yang berbeda dari biasanya.<\/span><\/p>\n

Namun, tidak selalu mudah untuk mengetahui apa yang jadi penyebab pastinya. Pemeriksaan oleh dokter diperlukan untuk mengatasinya.<\/span><\/p>\n

Jenis dan Penyebab Vaginitis<\/b><\/h3>\n

Penyebab vaginitis sendiri tergantung pada jenis vaginitis yang dialami:<\/span><\/p>\n

1. Vaginosis Bakteri<\/b><\/h4>\n

Vaginosis bakteri paling umum disebabkan dari perubahan bakteri normal yang ditemukan di vagina Anda, menjadi pertumbuhan berlebih dari salah satu dari beberapa organisme lain. Umumnya karena bakteri yang ditemukan di vagina (lactobacilli) kalah jumlah dengan bakteri lain (anaerob) di vagina Anda. Jika bakteri anaerob menjadi terlalu banyak, maka keseimbangan jumlah bakteri baik jadi terganggu dan menyebabkan vaginosis bakteri.<\/span><\/p>\n

Jenis vaginitis ini umumnya terkait dengan hubungan seksual \u2013 terutama jika memiliki pasangan seks lebih dari satu atau pasangan seks baru \u2013 tetapi juga terjadi pada wanita yang tidak aktif secara seksual.<\/span><\/p>\n

2. Infeksi Ragi (Candida Albicans<\/b>)<\/span><\/h4>\n

Kondisi infeksi ini terjadi ketika ada pertumbuhan berlebih dari organisme jamur \u2013 biasanya C. albicans \u2013 di vagina Anda. Candida Albicans merupakan ragi yang menyebabkan infeksi jamur. Kondisi ini juga dikenal sebagai sariawan vagina.<\/span><\/p>\n

3. Trikomoniasis<\/b><\/h4>\n

Ini merupakan infeksi menular seksual yang umum disebabkan oleh parasit bersel satu mikroskopis yang disebut trichomonas vaginalis. Organisme ini menular saat berhubungan seksual dengan seseorang yang memiliki infeksi.<\/span><\/p>\n

Pada pria, organisme ini biasanya menginfeksi saluran kemih, tetapi seringkali tidak menimbulkan gejala apapun. Sebaliknya pada wanita, trikomoniasis biasanya menginfeksi vagina, dan dapat menimbulkan gejala. Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko wanita terkena penyakit infeksi menular seksual lainnya.<\/span><\/p>\n

4. Vaginitis Tidak Menular<\/b><\/h4>\n

Semprotan vagina, douche atau mencuci dengan sabun wangi dapat menyebabkan reaksi alergi atau mengiritasi jaringan vulva dan vagina. Penggunaan tisu atau tampon yang terlalu lama di dalam vagina juga dapat mengiritasi jaringan vagina.<\/span><\/p>\n

5. Sindrom Genitourinari Menopause (Atrofi Vagina)<\/b><\/h4>\n

Penurunan kadar estrogen setelah menopause atau operasi pengangkatan indung telur Anda dapat menyebabkan lapisan vagina menipis, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan peradangan.<\/span><\/p>\n

Gejala<\/b><\/h3>\n

Tanda dan gejala vaginitis dapat meliputi:<\/span><\/p>\n