{"id":16383,"date":"2021-07-23T11:47:13","date_gmt":"2021-07-23T04:47:13","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=16383"},"modified":"2023-01-16T12:04:56","modified_gmt":"2023-01-16T05:04:56","slug":"ketahui-macam-macam-demensia-dan-gejalanya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-macam-macam-demensia-dan-gejalanya\/","title":{"rendered":"Ketahui, Macam-Macam Demensia dan Gejalanya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 2 Januari 2023<\/p>\n <\/p>\n Demensia merupakan kondisi yang menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan otak terhadap daya ingat dan cara berpikir. Perlu Anda ketahui, ada beberapa macam dan gejala demensia. Hal ini akan berpengaruh pada kemampuan bersosialisasi, gaya hidup, serta aktivitas sehari-hari.<\/p>\n Penderita demensia akan mengalami beberapa hambatan dalam aktivitas sehari-hari. Bahkan kesulitan dalam melakukan kegiatan seperti mengurus dirinya sendiri, memahami apa yang dilihat, berkonsentrasi, serta berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.<\/p>\n Perlu Anda ketahui bahwa demensia berbeda dengan pikun. Pikun merupakan perubahan kemampuan berpikir dan mengingat. Hal ini biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.<\/p>\n Meskipun pikun juga dapat memengaruhi daya ingat, namun hal tersebut tidak terjadi secara signifikan dan tidak menyebabkan penderitanya bergantung pada orang lain.<\/p>\n Risiko seseorang terserang demensia umumnya akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Namun, kondisi ini sebenarnya bukanlah merupakan bagian dari penuaan.<\/p>\n Demensia dapat bersifat progresif, artinya, penyakit ini dapat berkembang dan memburuk dari waktu ke waktu. Pada beberapa kasus, penderita demensia cenderung sulit untuk pulih dan kembali normal.<\/p>\n Perlu Anda ketahui, terdapat beberapa macam demensia yang terbagi berdasarkan penyebab kerusakan sel saraf, meliputi:<\/p>\n Penyakit Alzheimer<\/a> merupakan tipe demensia yang paling umum terjadi. Sekitar 60-80% penderita demensia memiliki penyakit Alzheimer<\/a> .<\/p>\n Alzheimer<\/a> disebabkan oleh pengendapan protein di otak. Sehingga, hal tersebut dapat mengganggu dan membuat sel-sel saraf tidak bekerja secara maksimal.<\/p>\n Selain disebabkan oleh pengendapan protein di otak, risiko individu terserang Alzheimer juga akan meningkat akibat perubahan genetik. Dengan kata lain, ini bisa turun menurun dari orang tua.<\/p>\n Adapun gejala umum Alzheimer<\/a> yaitu sebagai berikut.<\/p>\n Memiliki kemiripan dengan Alzheimer, demensia dengan Lewy Body<\/i> terjadi akibat adanya penumpukan protein tertentu pada sel-sel saraf. Sehingga, hal tersebut mengganggu penghantaran sinyal kimia di otak.<\/p>\n Adapun gejala yang biasanya muncul adalah sebagai berikut.<\/p>\n Baca Juga : <\/strong>Sebelum Terlambat, Kenali Gejala dan Penyebab Alzheimer<\/a><\/p>\n Tipe demensia ini disebabkan oleh adanya gangguan aliran darah ke otak yang mengakibatkan terjadinya kerusakan sel otak.<\/p>\n Demensia vaskular umumnya terjadi pada individu yang baru mengalami serangan stroke.<\/p>\n Gejala yang terjadi, meliputi:<\/p>\n Perlu Anda ketahui, demensia frontotemporal terjadi karena kerusakan sel saraf bagian depan (frontal) dan temporal (samping) otak akibat mutasi gen-gen tertentu.<\/p>\n Kondisi ini akan mengganggu kemampuan berbicara, bergerak, dan emosional. Adapun gejala yang dialami penderitanya, meliputi:<\/p>\n Jenis demensia ini merupakan kondisi seseorang mengalami lebih dari satu tipe macam demensia. Misalnya demensia pada penyakit Alzheimer dan demensia frontotemporal.<\/p>\n Gejala yang dialami penderitanya akan semakin kompleks, tergantung dari tipe demensia yang dialami.<\/p>\n Selain kelima macam demensia di atas. Masih ada beberapa macam tipe demensia lainnya, tetapi sangat jarang terjadi.<\/p>\n Sampai saat ini belum diketahui secara pasti cara mencegah demensia. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risikonya.<\/p>\n Baca Juga : <\/strong>Tingkatkan Daya Ingat Dengan Cara Berikut<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2018). 10 Early Symptoms of Dementia.<\/a> www.healthline.com<\/span><\/p>\n Help Guide. (2021). Alzheimer\u2019s and Dementia Care: Help for Family Caregivers.<\/a> www.helpguide.org<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2021). Dementia.<\/a> www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n MedicineNet. (2019). Dementia Symptoms, Causes, Types, Stages, and Treatments.<\/a> www.medicinenet.com<\/span><\/p>\n NHS. (2020). Symptoms of dementia.<\/a> www.nhs.uk<\/span><\/p>\n World Health Organization. (2020). Dementia.<\/a> www.who.int<\/a><\/span><\/p>\n <\/div>\u00a0<\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi Ditinjau oleh: dr. Tommy Terakhir ditinjau: 2 Januari 2023 Demensia merupakan kondisi yang menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan otak terhadap daya ingat dan cara berpikir. Perlu Anda ketahui, ada beberapa macam dan gejala demensia. Hal ini akan berpengaruh pada kemampuan bersosialisasi, gaya hidup, serta aktivitas sehari-hari. Penderita demensia akan mengalami…<\/p>\nBeberapa macam demensia dan gejalanya<\/b><\/h3>\n
1. Demensia pada penyakit Alzheimer<\/b><\/h4>\n
\n
2. Demensia dengan<\/b> Lewy Body<\/i><\/b><\/h4>\n
\n
3. Demensia vaskular<\/b><\/h4>\n
\n
4. Demensia frontotemporal<\/b><\/h4>\n
\n
5. Demensia campuran<\/b><\/h4>\n
Pencegahan demensia<\/b><\/h3>\n
\n