Penulis: Helen | Editor: Niahappy<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. Putri Purnamasari<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 30 Juli 2020<\/p>\n <\/p>\n Di era yang memiliki mobilitas dan dinamika yang tinggi, segala yang praktis pasti menjadi prioritas dan kesenangan tersendiri. Sama halnya makanan praktis seperti, \u00a0makanan instan atau fast food<\/em> akhirnya menjadi gaya hidup dan kesenangan tersendiri bagi sebagian besar manusia.<\/p>\n Makanan instan atau fast food<\/em> seringkali dianggap sebagai junk food<\/em>. Junk food <\/em>adalah makanan cepat saji yang mengandung lemak tinggi yang tidak baik, zat adiktif, tinggi garam, gula dan kalori. Sebab itulah fast food<\/em> sering dianggap junk food<\/em> karena tinggi lemak namun rendah nutrisi dan gizi.<\/p>\n Tidak jarang, masyarakat akhirnya menjadikan makanan instan sebagai alternatif jika malas memasak, karena membantu menghilangkan rasa lapar dengan cepat sekaligus bisa jadi menu utama untuk dikonsumsi. Tidak masalah jika hanya sebagai selingan, namun perlu diperhatikan bahayanya jika Anda terlalu sering mengkonsumsi junk food<\/em>. Berikut alasan-alasan mengapa junk food <\/em>itu berbahaya:<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>Tips Makan Sehat Saat di Restoran Fast Food<\/a><\/p>\n Selain jarang minum air putih, terlalu sering makan junk food<\/em> juga berpotensi membahayakan ginjal Anda. Makanan seperti kentang goreng, keripik, hamburger memang sangat lezat di lidah Anda, namun dibalik rasanya yang lezat sangat berbahaya bagi kesehatan Anda.<\/p>\n Rasa asin yang cukup tinggi, memiliki potensi meningkatkan air liur dan sekresi enzim, selain itu lemak jahat serta garam yang tinggi, dapat memicu darah tinggi yang mengakibatkan hipertensi.<\/em> Jadi, pilihlah makanan yang lebih bersahabat dengan ginjal Anda ya!<\/p>\n Di kalangan orang awam, penyakit ini bisa dihindari dengan cara mengurangi konsumsi yang manis-manis, tetapi kalau junk food<\/em> masih menjadi gaya hidup makanan, diabetes masih bisa mengintai kesehatan Anda juga. Kira-kira apa hubungannya junk food<\/em> dengan diabetes, ya?<\/p>\n Perlu diketahui, junk food<\/em> adalah makanan yang rendah serat dan hal ini sangatlah buruk, karena mampu meningkatkan lonjakan kadar gula. Sedangkan, tubuh membutuhkan asupan gizi untuk mendapatkan asupan glukosa, yang bermanfaat untuk menjaga metabolisme tubuh, sehingga bisa terhindar dari diabetes. Untuk mendapatkan asupan tersebut, sangat tidak disarankan untuk Anda penderita diabetes terlalu sering mengkonsumsi junk food<\/em>. Yuk, hindari makan yang tinggi gula dan perbanyak serat.<\/p>\n Bukan hanya putus cinta ataupun masa-masa suram, yang bisa membuat Anda depresi. Banyak makan junk food<\/em> juga bisa membuat depresi. Intensitas yang sering, mempengaruhi perubahan hormonal terutama pada kalangan remaja, yang membuat suasana hati dan perilaku mereka berubah.<\/p>\n Hal ini disebabkan, junk food<\/em> menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting, karena tergantikan oleh garam, lemak, dan MSG. Jadi, selain menjaga suasana hati Anda selalu bahagia, hindari makan-makanan junk food<\/em> agar tidak depresi.<\/p>\n Kandungan lemak jenuh yang ada dalam olahan makanan siap saji, terlebih lagi yang digoreng, mampu membuat otak sulit untuk memproses seberapa besar rasa lapar dan apa saja yang telah Anda konsumsi pada hari itu. Untuk bisa mengembalikan fungsi otak dalam mengontrol makanan, kandungan yang penting dan dibutuhkan adalah omega-3 dan omega-6.<\/p>\n Jika kekurangan, bahayanya adalah menyebabkan masalah yang berhubungan dengan otak dan makan berlebihan. Untuk itu kurangilah mengonsumsi junk food<\/em>\u00a0dan perbanyak makanan sehat yang kaya nutrisi.<\/p>\n Mengonsumsi Junk food<\/em> \u00a0bisa membahayakan sistem pencernaan Anda. Nutrisi terbaik untuk melancarkan pencernaan adalah serat, sedangkan junk food<\/em> tergolong dalam makanan rendah akan kandungan serat. Dampaknya adalah, sistem pencernaan tubuh, harus bekerja lebih keras untuk mengolah makanan. \u00a0Selain pencernaan terganggu, junk food<\/em> juga mengganggu kinerja lambung juga.<\/p>\n Sebab makanan ini digoreng sehingga minyak dari makanan, menumpuk di perut menjadi lemak jahat yang dapat memicu obesitas. Selain itu, junk food<\/em> yang memiliki rasa pedas, juga bisa membuat lapisan perut iritasi. Jadi, kurangi junk food<\/em> dan perbanyak makanan sehat, ya.<\/p>\n Menu makanan cepat saji, sangat identik dengan kolesterol, karena tinggi lemak. Hal inilah yang dapat membuat arteri tersumbat, sehingga berpotensi besar untuk terkena serangan jantung dan penyakit jantung lainnya. Salah satu penelitian pada tahun 2014, menemukan bahwa, mengkonsumsi makanan cepat saji dapat membunuh bakteri baik di dalam usus. Bakteri ini sangat diperlukan untuk mencegah obesitas, kanker dan juga penyakit jantung.<\/p>\n Nah,<\/em> itulah bahayanya, jika Anda terlalu sering makan junk food.<\/em>\u00a0Yuk, ganti gaya hidup instan Anda menjadi sering mengonsumsi makanan yang jauh lebih sehat. Meski sedikit ribet, tapi hidup Anda akan jauh lebih sehat.<\/p>\n Baca Juga : <\/strong>Makanan Lezat bagi Penderita Kolesterol\u00a0<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline (2018). 13 Effects of Fast Food on The Body<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Livestrong (2019). Negative Effects of Fast Food.<\/a> www.livestrong.com<\/span><\/p>\n Eatthis (2020). 17 Negative of Effects of Fast Food to Your Body When you Eat Fast Food.<\/a> www.eatthis.com<\/span><\/p>\n1. Gangguan pada Ginjal<\/strong><\/h3>\n
2. Diabetes<\/strong><\/h3>\n
3. Depresi<\/strong><\/h3>\n
4. Tidak bisa Mengontrol Makanan<\/strong><\/h3>\n
5. Gangguan Pencernaan Terganggu<\/strong><\/h3>\n
6. Potensi Terkena Penyakit Jantung<\/strong><\/h3>\n