Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Kulit merupakan bagian pertahanan pertama dari tubuh kita. Kulit dapat memberhentikan masuknya virus dan bakteri ke dalam tubuh. Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, kulit Anda memerlukan air dan minyak alami agar tetap lembut, kenyal, dan elastis. Tanpa adanya kelembapan dan minyak, kulit bisa menjadi kering.<\/p>\n
Pada umumnya kulit kering bukanlah kasus yang serius dan hanya berlangsung sementara, misalnya Anda mengalaminya hanya pada musim dingin. Tanda dan gejala kulit kering yang muncul biasanya bergantung pada usia, kondisi kesehatan, tempat tinggal, berapa lama waktu yang dihabiskan di luar ruangan, dan penyebab masalahnya.<\/p>\n
Baca Juga: <\/strong>Kenali Penyebab Kulit Sensitif dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\n Terdapat sejumlah hal yang dapat memicu kulit Anda menjadi kering, termasuk:<\/p>\n Seiring bertambahnya usia menyebabkan kulit Anda memproduksi sebum yang lebih sedikit. Sebum adalah sejenis minyak yang dapat memelihara kulit Anda agar tetap lembut dan awet muda.<\/p>\n Ketika Anda memasuki usia 40-an, kadar sebum yang diproduksi tubuh Anda akan turun drastis. Setelah usia 40, kadar sebum yang terdapat di dalam kulit akan terus menurun.<\/p>\n Beberapa obat, seperti statin dan diuretik, memiliki efek samping yang dapat menyebabkan kulit menjadi sangat kering.<\/p>\n Apabila Anda bekerja di bidang yang banyak melibatkan air atau bahan kimia yang keras sepanjang harinya, bisa berdampak dengan penyusutan lapisan pelindung di kulit Anda. Perawat, penata rambut, asisten rumah tangga, pekerja konstruksi, dan juru masak adalah contoh profesi yang berisiko tinggi mengalami kulit yang terlalu kering.<\/p>\n Saat suhu luar ruangan turun, udara menahan kelembapan yang lebih sedikit. Hal ini bisa memicu kulit menjadi sangat kering.<\/p>\n Agar tetap sehat, kulit memerlukan berbagai nutrisi. Anda berisiko tinggi mengalami kulit kering apabila tidak memperoleh cukup vitamin D, vitamin A, niacin<\/a>, zinc<\/a>, atau zat besi<\/a>.<\/p>\n Rokok<\/a> memiliki sejumlah bahan kimia berbahaya yang dapat merusak kulit Anda. Salah satu contoh kerusakan kulit akibat rokok adalah kulit menjadi lebih kering.<\/p>\n Beberapa kondisi medis yang menyerang kulit, seperti dermatitis atopik, iktiosis, dermatitis perioral, psoriasis<\/a>, dan dermatitis seboroik<\/a> bisa menjadi pemicu kulit kering.<\/p>\n Air berperan penting untuk mengerjakan berbagai fungsi tubuh. Seseorang yang menggunakan lebih banyak air dibandingkan dengan yang dikonsumsi berpotensi lebih besar mengalami dehidrasi<\/a>.<\/p>\n Dehidrasi sendiri bisa berdampak pada terganggunya fungsi tubuh, dan juga memicu kulit kering. Oleh karena itu, sebaiknya Anda minum cukup air setiap harinya agar terhindar dari dehidrasi.<\/p>\n Menurut Amy Forman Taub, MD, seorang asisten profesor klinis dermatologi di Northwestern Medicine di Lincolnshire, Illinois, wewangian dapat memicu munculnya iritasi kulit atau bahkan memperburuknya. Maka dari itu, sebaiknya hindari penggunaan deodoran dan produk perawatan kulit yang mengandung pewangi.<\/p>\n Wewangian merupakan sumber utama munculnya dermatitis kontak alergi. Anda bisa mengalami kulit kering setelah beberapa kali penggunaan, atau bahkan ketika menggunakannya pertama kali.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Manfaat Serum Vitamin C untuk Kulit Anda<\/a><\/p>\n Faktor genetik juga menjadi salah satu pemicu kulit kering yang utama. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Cell Science<\/em>, mutasi pada gen yang mengendalikan produksi protein filaggrin<\/em>, sejenis protein yang berperan membentuk dan menghidrasi pembatas kulit bisa menjadi pemicu terjadinya beberapa kondisi kulit.<\/p>\n Orang yang yang mengalami mutasi ini, sekitar 10 persennya mengalami kulit lebih kering dan berpeluang lebih besar mengidap eksim.<\/p>\n Berbagai macam alat pemanas, seperti pemanas sentral, tungku pembakaran kayu, pemanas ruangan, dan perapian dapat menurunkan kelembapan dan memicu kulit kering.<\/p>\n Asam salisilat<\/a> sangat efektif untuk menangani jerawat. Sayangnya, kandungan tersebut memiliki efek samping yang bisa membuat kulit kering saat pertama kali pemakaian.<\/p>\n Selain itu, kulit kering juga menjadi efek samping dari retinol<\/a>. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology<\/em>, kondisi tersebut terjadi karena retinol melonggarkan hubungan antara sel-sel di permukaan kulit.<\/p>\n Menurut US Geological survey<\/em>, air sadah atau dikenal sebagai air keras merupakan air keran yang memiliki kandungan magnesium dan kalsium yang tinggi. Mineral tersebut bisa meninggalkan lapisan pada kulit yang menimbulkan kulit kering.<\/p>\n Dennis Gross, MD, dokter kulit bersertifikat dan ahli bedah di kota New York mengatakan logam berat bisa mengubah minyak pada kulit menjadi zat kental yang memblokade kelenjar, dan membuat masalah kulit semakin memburuk (seperti jerawat dan rosacea), serta menangkal penyerapan pelembap ke dalam kulit.<\/p>\n Dr. Gross menyarankan untuk menggunakan produk perawatan kulit yang memiliki kandungan vitamin A dan C, karena produk tersebut dapat menangkal pengendapan lapisan oleh air keras.<\/p>\n Sebenarnya kulit kering merupakan masalah umum. Kondisi ini bisa diatasi dengan cara yang sederhana, termasuk menghindari kebiasaan yang dapat membuat kulit iritasi atau kerusakan.<\/p>\n Jika berbagai cara sudah Anda lakukan, tetapi tidak dapat mengembalikan kondisi kulit seperti semula, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis kulit untuk mengetahui penyebabnya.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Kenali Ciri-ciri Penyakit Borok pada Kulit Anda<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Sandilands A, Sutherland C, Irvine AD, McLean WH. Filaggrin in the frontline: role in skin barrier function and disease. J Cell Sci. 2009;122(Pt 9):1285-1294. doi:10.1242\/jcs.033969<\/span><\/p>\n Medline Plus. (2016). Salicylic Acid Topical<\/a>. www.medlineplus.gov<\/span><\/p>\n Endly DC, Miller RA. Oily Skin: A review of Treatment Options. J Clin Aesthet Dermatol. 2017;10(8):49-55.\u00a0<\/span><\/p>\n Cleveland Clinic. (2019). Contact Dermatitis<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2019). Dry Skin<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Everyday Health. (2020). 10 Surprising Causes of Dry Skin<\/a>. www.everydayhealth.com<\/span><\/p>\n American Academy of Dermatology Association. Dry Skin: Who Gets and Causes<\/a>. www.aad.org<\/span><\/p>\n USGS. Hardness of Water<\/a>. www.usgs.gov<\/a><\/span><\/p>\n1. Berusia Paruh Baya atau Lebih Tua<\/strong><\/h3>\n
2. Jenis Obat-obatan Tertentu<\/strong><\/h3>\n
3. Pekerjaan Basah<\/strong><\/h3>\n
4. Suhu Luar Ruangan yang Rendah<\/strong><\/h3>\n
5. Kekurangan Vitamin atau Mineral<\/strong><\/h3>\n
6. Merokok<\/strong><\/h3>\n
7. Kondisi Medis Tertentu yang Menyerang Kulit<\/strong><\/h3>\n
8. Dehidrasi<\/strong><\/h3>\n
9. Wewangian<\/strong><\/h3>\n
10. Genetik<\/strong><\/h3>\n
11. Alat Pemanas<\/strong><\/h3>\n
12. Obat Jerawat dan Retinol<\/strong><\/h3>\n
13. Air Sadah<\/strong><\/h3>\n