{"id":14293,"date":"2021-05-26T21:37:20","date_gmt":"2021-05-26T14:37:20","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=14293"},"modified":"2021-05-26T21:37:20","modified_gmt":"2021-05-26T14:37:20","slug":"kesehatan-tes-hiv","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kesehatan-tes-hiv\/","title":{"rendered":"Mengenal Lebih Jauh tentang Tes HIV"},"content":{"rendered":"

Penulis: Nunik | Editor: Umi<\/p>\n

Human Immunodeficiency Virus<\/em> (HIV)<\/a> adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Apabila jumlah virus yang ada di dalam tubuh sudah mencapai jumlah tertentu, tubuh disebut dengan kondisi acquired imunno deficiency syndrome<\/em> (AIDS)<\/a>.<\/p>\n

Tes HIV dilakukan untuk mendeteksi kadar virus. Selanjutnya, tim medis akan memberikan perawatan khusus, sesuai dengan hasil tes. Jika kondisi sudah mendekati atau sudah AIDS, apabila tidak dilakukan perawatan khusus, dapat membahayakan jiwa. Oleh karena itu, orang yang dicurigai atau berisiko mengalami AIDS, wajib melakukan tes HIV.<\/p>\n

Lalu, siapa saja orang yang harus melakukan tes HIV? Bagaimana cara dan persiapan dalam melakukan tes HIV?<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Jangan Sampai Salah, Pahami Perbedaan HIV dan Aids<\/a><\/p>\n

Orang yang Berisiko Terkena HIV<\/strong><\/h3>\n

Orang-orang yang berisiko terkena HIV harus melakukan tes. Tujuannya adalah, apabila ternyata benar tubuhnya terinfeksi virus HIV, dapat segera mendapat pengobatan agar tidak terlanjur sampai pada kondisi AIDS.<\/p>\n

Orang-orang tersebut adalah:<\/p>\n

    \n
  1. Orang yang menggunakan jarum suntik bergantian dengan orang lain yang sudah terinfeksi HIV.<\/li>\n
  2. Orang yang melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah terinfeksi HIV.<\/li>\n
  3. Orang yang melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom.<\/li>\n
  4. Orang yang melakukan seks anal.<\/li>\n
  5. Orang yang melakukan seks dengan pasangan yang berganti-ganti.<\/li>\n
  6. Orang yang mengidap penyakit menular seksual, seperti sifilis<\/a>, herpes<\/a>, atau gonore<\/a>.<\/li>\n<\/ol>\n

    Selain yang sudah disebutkan di atas, masih ada satu lagi, yaitu bayi. Bayi yang masih di dalam kandungan berisiko terinfeksi HIV apabila ibunya sudah positif terinfeksi HIV. Jadi, setelah bayi lahir, sebaiknya segera dilakukan tes HIV, sama seperti orang dewasa yang berisiko.<\/p>\n

    Baca Juga: <\/strong>Cara Tepat Mencegah Penularan HIV Ibu ke Bayi<\/a><\/p>\n

    Persiapan Tes HIV<\/strong><\/h3>\n

    Tes HIV sama seperti tes darah<\/a> pada umumnya. Ahli medis akan mengambil sampel darah dengan alat suntik. Lalu, darah akan diperiksa di laboratorium.<\/p>\n

    Tes ini mudah, sehingga Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus.<\/p>\n

    Meskipun demikian, Anda harus memperhatikan waktu saat akan melakukan tes HIV. Jika pada hari itu Anda mengira sedang atau sudah terpapar virus HIV, jangan langsung melakukan tes. Tunggulah beberapa hari setelahnya. Sebab, ada masa yang disebut window period<\/em>.<\/p>\n

    Ketika tes HIV, yang diperiksa adalah antibodi atau antigen. Jika Anda melakukan tes pada hari Anda mengira sedang atau mulai terpapar virus, besar kemungkinan antibodi ini belum muncul meskipun Anda positif terinfeksi HIV. Jadi hasil tes menunjukkan negatif, hanya karena jumlah antibodi belum cukup banyak untuk terlihat.<\/p>\n

    Waktu antara Anda terpapar virus hingga jumlah antibodi mendekati cukup untuk terlihat inilah yang disebut dengan window period<\/em>.<\/p>\n

    Jumlah antibodi atau antigen untuk dapat dideteksi, berbeda-beda untuk tiap orang. Oleh karena itu, Anda disarankan melakukan tes HIV dengan menunggu selama:<\/p>\n