{"id":14090,"date":"2021-05-20T20:00:13","date_gmt":"2021-05-20T13:00:13","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=14090"},"modified":"2023-01-07T05:08:21","modified_gmt":"2023-01-06T22:08:21","slug":"nyeri-pada-vagina-waspadai-gejala-vulvodynia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/nyeri-pada-vagina-waspadai-gejala-vulvodynia\/","title":{"rendered":"Nyeri pada Vagina? Waspadai Gejala Vulvodynia"},"content":{"rendered":"

Penulis: Lely | Editor: Ratna<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 28 Desember 2022<\/p>\n

 <\/p>\n

Vulvodynia adalah kondisi nyeri kronis pada vulva<\/a>, bagian luar alat kelamin wanita. Rasa sakit atau ketidaknyamanan ini dapat mempengaruhi labia, klitoris<\/a>, atau lubang vagina. Hal ini biasanya berlangsung lebih dari 3 bulan dan tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi dengan jelas, seperti infeksi, atau kelainan kulit.<\/p>\n

Vulvodynia umumnya ditandai dengan rasa gatal, terbakar, menyengat, dan iritasi. Rasa sakit ini dapat menyebabkan disfungsi seksual dan berdampak negatif pada kualitas hidup wanita. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita dari segala usia dan umumnya ditangani dengan menghilangkan rasa sakit atau nyeri.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Vaginosis Bakterialis: Ketahui Gejala dan Penyebabnya<\/a><\/p>\n

Penyebab<\/h3>\n

Penyebab vulvodynia masih belum diketahui. Hal ini mungkin akibat oleh banyak faktor dan tidak ada bukti bahwa infeksi seperti human papillomavirus<\/em> (HPV) atau penyakit menular seksua<\/a>l (PMS), kanker atau gangguan neurologis umum sebagai penyebab vulvodynia.<\/p>\n

Penelitian menunjukkan hal-hal berikut dapat menjadi penyebab vulvodynia, antara lain:<\/p>\n