{"id":14051,"date":"2021-05-17T21:21:46","date_gmt":"2021-05-17T14:21:46","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=14051"},"modified":"2023-07-15T15:27:21","modified_gmt":"2023-07-15T08:27:21","slug":"sering-memar-dan-mimisan-waspadai-leukemia-mieloblastik-akut","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/sering-memar-dan-mimisan-waspadai-leukemia-mieloblastik-akut\/","title":{"rendered":"Sering Memar dan Mimisan? Waspadai Leukemia Mieloblastik Akut!"},"content":{"rendered":"
Penulis: Shania | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 3 Juli 2023<\/p>\n <\/p>\n Leukemia<\/a> adalah penyakit keganasan pada sel darah putih atau leukosit. Jenis dari leukemia bisa dibagi berdasarkan jenis jalur sel darah putihnya yaitu myeloid atau myelositik dan limfoid atau limfositik serta dibagi berdasarkan dominansi sel darah putih yang matur atau imatur yaitu akut dan kronik. Akut didasarkan karena dominansi sel darah putih imatur (-blas) dan kronik ditandai dengan dominasi sel darah putih yang sudah matur (-sit). Pada Leukemia mieloblastik akut (AML), terjadi keganasan di jalur myeloid dan terjadi secara akut, dimana berarti sel darah putih didominasi oleh sel mieloblas.<\/p>\n Leukemia mieloblastik akut secara khusus mempengaruhi perkembangan sel darah putih (mieloblast) tubuh Anda. Penyakit ini menyebabkan sel darah putih tidak dapat terbentuk dan matang secara normal. Sel darah putih bertugas sebagai tentara sistem imun atau antibodi manusia, sehingga ketika terjadi keganasan yang bersifat akut, sel-sel imatur akan mendominasi dan sel matur akan tersingkirkan sehingga fungsi imun menurun.<\/p>\n Leukemia mieloblastik akut, disebut juga dengan leukemia mielositik akut, leukemia myelogenous akut, leukemia granulositik akut, dan leukemia non-limfositik akut. Penyakit ini ditandai dengan tingginya jumlah mieloblast, dan kemudian berkembang secara agresif sehingga memperparah kondisi penderita kanker ini.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Gelaja Penyakit Leukemia dan Cara Pengobatannya<\/a><\/p>\n Leukemia mieloblastik akut terjadi ketika sel sumsum tulang mengalami perubahan (mutasi) pada materi genetik atau DNA-nya. DNA sel berguna untuk mengatur penggunaan sel-sel dalam tubuh Anda. Pada leukemia myelogenous akut, mutasi DNA memberitahu sel sumsum tulang untuk terus tumbuh dan membelah. Ketika ini terjadi, produksi sel darah menjadi tidak terkendali.<\/p>\n Sumsum tulang menghasilkan sel yang belum matang yang berkembang menjadi sel darah putih leukemia yang bernama mieloblasts. Sel-sel abnormal ini tidak dapat berfungsi dengan baik dan bergerak dengan menyingkirkan sel-sel yang sehat. Hal ini menyebabkan penderitanya mudah terserang oleh berbagai macam infeksi.<\/p>\n Tidak terdapat metode untuk mendiagnosis penyebab secara pasti terkait faktor pemicu mutasi DNA. Namun, para dokter mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang meningkatkan resiko penyakit ini, antara lain:<\/p>\n Gejala leukemia mieloblastik akut biasanya akan menjadi lebih parah setelah berkembang selama beberapa minggu setelah gejala pertama muncul. Hal ini akibat jumlah mieloblast yang semakin tinggi dalam darah. Berikut adalah gejala-gejala yang mungkin dapat Anda temui ketika mengalami penyakit ini, antara lain:<\/p>\n Belum ditemukan cara mencegah leukemia mieloblastik akut secara efektif. Oleh karena itu, jika Anda memiliki resiko tinggi terkena leukemia mieloblastik akut dan mengalami salah satu gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter Anda.<\/p>\n Pada tahap awal mendiagnosisnya, biasanya akan dimulai dengan rujukan dokter untuk melakukan tes darah. Hasil tersebut, akan melihat jumlah sel darah putih dalam tubuh Anda, jika hasil sel darah putih abnormal tinggi maka Anda memiliki indikasi terkena leukemia. Melalui hasil tersebut, Anda akan dirujuk ke ahli hematologi.<\/p>\n Ahli hematologi Anda, mungkin menyarankan untuk melakukan tes sebagai berikut:<\/p>\n Perawatan untuk leukemia mieloblastik akut, umumnya dilakukan dalam 2 tahap:<\/p>\n Pengobatan tahap pertama ini bertujuan untuk memerangi sel leukemia dalam darah dan sumsum tulang Anda agar jumlahnya menurun. Pada tahap ini dokter juga akan mengatasi gejala-gejala yang timbul pada pasien. Pada tahap ini biasanya Anda akan direkomendasikan untuk melakukan kemoterapi intensif atau non-intensif. Dokter juga mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mencegah infeksi. Hal ini sangat berkaitan dengan kondisi tubuh dan tingkat keparahan dari leukemia mieloblastik akut yang Anda derita.<\/p>\n Pada tahap ini, pengobatan bertujuan untuk mencegah kanker kembali (kambuh) dengan membunuh sel leukemia yang tersisa di tubuh Anda. Pengobatan ini biasanya berupa pemberian suntikan rutin obat kemoterapi yang di rumah sakit.<\/p>\n Pengobatan yang mungkin dilakukan selain dua tahap di atas adalah transplantasi tulang sumsum belakang dan radioterapi.<\/p>\n Pada proses pengobatannya, Anda mungkin mengalami beberapa efek samping, seperti:<\/p>\n Kondisi ini terjadi karena banyaknya sel-sel sehat yang tersingkir saat Anda mengidap penyakit leukemia ini. Anda akan lebih mudah terserang infeksi atau penyakit. Oleh karena itu, penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.<\/p>\n Leukostasis adalah kondisi saat jumlah sel darah putih terlalu tinggi dan memicu penggumpalan dalam tubuh. Hal ini menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan terganggunya asupan oksigen ke sel-sel tubuh. Kondisi ini akan sangat berpengaruh pada kondisi organ tubuh lainnya.<\/p>\n Leukemia mieloblastik akut merupakan salah satu kanker yang berbahaya, penanganan lebih cepat mungkin dapat menghambat perkembangannya.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Sama-sama Kanker Darah, Apa Perbedaan Leukemia dan Limfoma?<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2020). Acute Myeloid Leukemia (AML)<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mayoclinic. (2021). Acute Myelogenous Leukemia<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Medscape.(2021). Acute Myeloid Leukemia<\/a>. www.emedicine.medscape.com<\/span><\/p>\n NHS. (2019).Acute Myeloid Leukemia<\/a>. www.nhs.uk\u00a0<\/span><\/p>\nPenyebab<\/h3>\n
\n
Gejala<\/h3>\n
\n
Cara Diagnosis<\/h3>\n
\n
Cara Mengobati<\/h3>\n
1. Induksi<\/h4>\n
2. Konsolidasi<\/h4>\n
Efek Samping Pengobatan<\/h3>\n
\n
Komplikasi<\/h3>\n
1. Gangguan sistem kekebalan tubuh<\/h4>\n
2. Leukostasis<\/h4>\n