{"id":14042,"date":"2021-05-17T15:56:11","date_gmt":"2021-05-17T08:56:11","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=14042"},"modified":"2023-07-15T16:07:19","modified_gmt":"2023-07-15T09:07:19","slug":"waspadai-gejala-hiperkalemia-dan-penyebabnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/waspadai-gejala-hiperkalemia-dan-penyebabnya\/","title":{"rendered":"Waspadai Gejala Hiperkalemia dan Penyebabnya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Ericha | Editor: Ratna<\/p>\n

Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Hiperkalemia adalah kondisi medis saat kadar kalium atau potassium<\/a> darah yang terlalu tinggi. Kalium merupakan unsur kimia yang penting bagi kehidupan, terutama untuk fungsi normal sistem organ yang mengandalkan transmisi sinyal listrik seperti jantung, otot, dan saraf.<\/p>\n

Tubuh kita bergantung pada kalium untuk mengatur tekanan darah, tonus pembuluh darah, fungsi normal insulin dan berbagai hormon lainnya, motilitas saluran cerna, keseimbangan asam basa, fungsi ginjal, serta keseimbangan cairan dan elektrolit.<\/p>\n

Kadar kalium normal dalam darah adalah 3,5-5,0 miliekuivalen per liter (mEq \/ L). Kalium antara 5,1 mEq \/ L sampai 6,0 mEq \/ L mencerminkan hiperkalemia ringan. Sedangkan, kadar kalium 6,1 mEq \/ L sampai 7,0 mEq \/ L merupakan hiperkalemia sedang, dan kadar di atas 7 mEq \/ L merupakan hiperkalemia berat.<\/p>\n

Efek klinis terpenting dari hiperkalemia terkait dengan ritme kelistrikan jantung. Sementara hiperkalemia ringan mungkin memiliki efek terbatas pada jantung, hiperkalemia sedang dapat menghasilkan perubahan EKG (aktivitas listrik otot jantung), serta hiperkalemia berat dapat menyebabkan penekanan aktivitas listrik jantung dan jantung berhenti berdetak.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Pahami Pengobatan dan Pencegahan Gagal Jantung Kongestif<\/a><\/p>\n

Gejala Hiperkalemia<\/h3>\n

Umumnya seseorang tidak akan mengalami gejala yang mengkhawatirkan jika tingkat kalium mereka tidak mencapai 7,0 mEq \/ L atau lebih.<\/p>\n

Namun, tidak menutup kemungkinan gejala juga muncul pada tingkat yang lebih rendah akibat tingkat kalium yang naik secara tiba-tiba. Perhatikan gejala-gejala berikut ini:<\/p>\n

Gejala Neurologis<\/h4>\n

Umumnya kalium terdapat lebih banyak di dalam, sedangkan natrium lebih banyak di luar sel tertentu. Gradien elektrolit ini dapat menggerakkan pompa ATPase natrium-kalium yang diperlukan untuk memicu potensial aksi. Tanpa potensi aksi, saraf tidak dapat menghasilkan impuls.<\/p>\n

Namun, terlalu banyak kalium di luar sel dapat mengubah gradien elektrolit sehingga potensial aksi lebih lambat untuk dipicu atau bahkan tidak terjadi sama sekali.<\/p>\n

Sehingga, gejala neurologis hiperkalemia yang umum dapat meliputi refleks menurun, perasaan geli, dan mati rasa.<\/p>\n

Gejala Muskuloskeletal<\/h4>\n

Saraf merangsang serat otot pada jantung, tulang, atau otot polos untuk berkontraksi. Jika potasium mempengaruhi potensi aksi, secara umum akan mempengaruhi fungsi otot.<\/p>\n

Otot rangka atau otot lurik, adalah otot yang menempel pada tulang. Otao ini berfungsi untuk menggerakkan lengan dan kaki serta bagian lain dari tubuh. Otot yang tidak menerima impuls saraf dapat mengalami kesulitan berkontraksi atau dapat melemah.<\/p>\n

Gejala muskuloskeletal hiperkalemia dapat meliputi kelemahan otot dan kelumpuhan.<\/p>\n

Gejala GI<\/h4>\n

Otot polos melapisi saluran GI yang berfungsi untuk mendorong makanan dari kerongkongan Anda sampai ke usus besar dalam proses yang dikenal sebagai peristaltik.<\/p>\n

Ketika kadar kalium tinggi, kontraksi otot polos dapat melemah saat melakukan gerakan peristaltik atau gerakan maju melalui saluran GI. Hal ini dapat menyebabkan mual, muntah, dan penumpukan gas pada perut.<\/p>\n

Gejala hiperkalemia gastrointestinal dapat meliputi gas perut, kembung, mual, diare, dan muntah.<\/p>\n

Gejala Kardiovaskular<\/h4>\n

Jantung melakukan sinyal antar sel yang disebut miosit. Potensi aksi berfungsi untuk mengirim impuls otomatis ke miosit yang membuat jantung tetap berdetak.<\/p>\n

Ketika kadar kalium dalam darah terlalu tinggi, kontraksi jantung mungkin tidak cukup kuat untuk memompa cukup darah keluar dari jantung ke otak dan organ lain. Denyut jantung juga bisa melambat karena penundaan penembakan potensi aksi.<\/p>\n

Gejala jantung hiperkalemia dapat meliputi denyut jantung lambat, palpitasi dan aritmia jantung, nyeri dada, dan henti jantung.<\/p>\n

Penyebab<\/h3>\n

Hiperkalemia terjadi ketika ginjal Anda tidak dapat lagi mengeluarkan cukup kalium dari darah Anda, menyebabkan penumpukan mineral dalam aliran darah.<\/p>\n

Hiperkalemia sering dikaitkan dengan salah satu kondisi ginjal berikut:<\/p>\n