{"id":13800,"date":"2021-05-08T20:03:35","date_gmt":"2021-05-08T13:03:35","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=13800"},"modified":"2021-05-08T20:03:35","modified_gmt":"2021-05-08T13:03:35","slug":"mengenal-lebih-jauh-sindrom-stevens-johnson","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/mengenal-lebih-jauh-sindrom-stevens-johnson\/","title":{"rendered":"Mengenal Lebih Jauh Sindrom Stevens-Johnson"},"content":{"rendered":"
Penulis: Meimei | Editor: Agnes<\/p>\n
Masyarakat awam belum banyak yang mengetahui sindrom Stevens-Johnson (SJS). Padahal kondisi ini tergolong berbahaya dan membutuhkan penanganan cepat. Sindrom ini cenderung langka dan jarang ditemukan namun efek sampingnya cukup parah bahkan dapat menyebabkan kematian.<\/p>\n
Gejala sindrom ini diawali dengan keluhan mirip flu, diikuti ruam yang menyebar disertai lepuhan pada kulit. Kemudian lapisan atas kulit yang terkena sindrom ini akan mati dan terkelupas. Dalam kasus yang parah, penderita SJS berisiko kehilangan 10% dari lapisan kulit luarnya<\/p>\n
SJS bisa terjadi pada orang dewasa dan anak-anak dengan sebab yang berbeda. Pada orang dewasa, hal ini muncul sebagai bagian dari reaksi alergi obat-obatan. Misalnya saja antibiotic, NSAID, dan obat antiseizure. Sedangkan pada anak-anak, penyebabnya adalah infeksi virus, bakteri, vaksinasi, atau penyakit lainnya yang diderita. SJS tidak muncul dalam waktu cepat setelah penderita mengonsumsi obat-obatan yang tidak cocok.<\/p>\n
Baca Juga:\u00a0<\/strong>Krim Hydrocortisone untuk Mengatasi Masalah Kulit<\/a><\/p>\n Penyakit ini tergolong dalam penyakit langka atau jarang ditemukan. Meski demikian, Anda tetap perlu berhati-hati terhadap penyakit ini dengan mengenali gejalanya. Hal ini karena sindrom ini bisa berpotensi berbahaya apalagi jika diderita oleh anak-anak.<\/p>\n Untuk memastikan Anda tidak terkena sindrom ini, Anda perlu mengetahui berbagai gejala awal dari sindrom Stevens-Johnson antara lain:<\/p>\n Jika dibiarkan, keluhan ini akan berkembang lebih serius tanpa disadari. Gejala tambahan yang mengikuti antara lain:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Penyebab dan Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit<\/a><\/p>\n Hampir semua orang memiliki resiko terkena penyakit ini karena dipengaruhi oleh alergi pada kandungan obat tertentu. Namun pada sebagian orang, risiko terkena penyakit ini akan lebih tinggi karena berbagai faktor.<\/p>\n Penderita HIV lebih rentan mengalami sindrom Stevens-Johnson dibandingkan orang umum. Hal ini karena daya tahan tubuh penderita HIV\u00a0 cenderung lemah. Oleh karena itu, bagi penderita HIV penting untuk selalu memperhatikan gejala yang terjadi setelah mengonsumsi obat sebagai upaya pencegahan sindrom ini.<\/p>\n Sistem kekebalan tubuh yang melemah juga bisa berdampak buruk karena dapat meningkatkan risiko sindrom Stevens-Johnson. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh adanya transplantasi organ, riwayat HIV dan AIDS, dan penyakit autoimun.<\/p>\n Penderita kanker juga harus berhati-hati dengan obat yang dikonsumsi. Pastikan jika tubuh Anda tidak mengalami gejala sindrom ini setelah mengonsumsi obat-obatan kemoterapi.<\/p>\n Risiko Stevens-Johnson lebih tinggi pada orang yang pernah terserang penyakit ini. Oleh karena itu, jika Anda sedang terapi obat tertentu, pastikan untuk memberikan informasi riwayat penyakit ini kepada dokter. Dengan begitu, dokter akan melakukan pengobatan sesuai dengan kondisi tubuh Anda.<\/p>\n Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami sindrom ini maka risiko Anda terserang juga semakin tinggi. Ada variasi genetik tertentu dapat memicu sindrom Stevens-Johnson. Hal ini berlaku untuk Anda yang mengonsumsi obat untuk kejang, asam urat, atau penyakit mental. Oleh karena itu, pastikan riwayat kesehatan keluarga Anda sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu.<\/p>\n Sekilas sindrom Stevens-Johnson seperti penyakit kulit biasa. Namun kondisi ini tergolong berbahaya karena dapat memicu berbagai komplikasi. Berikut adalah berbagai komplikasi yang dirasakan oleh penderita sindrom Stevens-Johnson:<\/p>\n Sindrom ini dapat menyebabkan kulit mengeluarkan cairan sehingga tubuh menjadi dehidrasi. Selain itu, luka yang ada di mulut dan tenggorokan juga menyulitkan penderita mengonsumsi makanan dan minuman. Hal itu mengakibatkan penderita kekurangan cairan dan nutrisi.<\/p>\n Sepsis terjadi ketika bakteri memasuki aliran darah Anda dan menyebar ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan kondisi ini dapat mengancam jiwa, menyebabkan syok, dan kegagalan fungsi organ.<\/p>\n Selain itu, sindrom ini dapat memengaruhi penglihatan Anda. Hal ini karena sindorm Stevens-Jhonson dapat menimbulkan ruam di sekitar mata. Ruam berpotensi menyebabkan gangguan mata dan kebutaan.<\/p>\n Komplikasi lain yang muncul akibat sindrom ini adalah gangguan pada organ paru-paru. Dalam beberapa kasus, sindrom ini dapat memengaruhi sistem pernapasan sehingga menyebabkan gagal napas akut.<\/p>\n Penyakit sindrom Stevens-Johnson dapat disembuhkan, namun sindrom ini dapat meninggalkan bekas luka pada kulit Anda. Ini karena sindrom ini dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit, misalnya seperti muncul benjolan dan warna yang tidak normal di berbagai area tubuh.<\/p>\n Pengelupasan kulit yang terjadi juga memunculkan bekas luka yang dapat mengganggu penampilan. Sindrom ini juga menyebabkan rambut rontok dan kuku jari tangan serta kaki yang tidak tumbuh dengan normal.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>7 Manfaat Niacinamide untuk Kulit Sehat dan Bercahaya<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Gejala Awal Sindrom Stevens-Johnson<\/h3>\n
\n
\n
Faktor Penyebab Stevens-Johnson Syndrom<\/h3>\n
1. Infeksi HIV<\/h4>\n
2. Kekebalan tubuh melemah<\/h4>\n
3. Kanker<\/h4>\n
4. Riwayat penderita<\/h4>\n
5. Faktor genetik<\/h4>\n
Komplikasi Sindrom Stevens-Johnson<\/h3>\n
\n
Dehidrasi<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
Infeksi darah (sepsis)<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
Gangguan penglihatan<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
Gagal pernafasan<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n
\n
Kerusakan kulit permanen<\/h4>\n<\/li>\n<\/ul>\n