{"id":13745,"date":"2021-05-07T15:17:10","date_gmt":"2021-05-07T08:17:10","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=13745"},"modified":"2023-07-29T08:56:03","modified_gmt":"2023-07-29T01:56:03","slug":"ketahui-kelebihan-dari-metode-sunat-klamp-dan-risikonya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-kelebihan-dari-metode-sunat-klamp-dan-risikonya\/","title":{"rendered":"Ketahui Kelebihan dari Metode Sunat Klamp dan Risikonya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Fajar | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 21 Juli 2023<\/p>\n <\/p>\n Teknologi kedokteran yang terus berkembang seiring perkembangan zaman turut melahirkan berbagai metode sunat<\/a> yang meminimalisir rasa sakit dan infeksi. Salah satu metode sunat yang saat ini sedang naik daun adalah metode sunat klamp.<\/p>\n Klamp sendiri adalah sebutan untuk tabung plastik khusus yang ukurannya bervariasi menyesuaikan dengan ukuran penis. Tabung inilah yang berfungsi untuk menahan pendarahan dan infeksi dari proses sirkumsisi (sunat).<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Pengaruh Penis yang Tidak Disunat Terhadap Aktivitas Seks<\/a><\/p>\n Dilansir dari sebuah artikel, berikut langkah dan proses sirkumsisi menggunakan metode klamp yang perlu kamu tahu dari awal, hingga akhir.<\/p>\n Hal yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan sunat ini adalah proses pemilihan klamp yang sesuai ukuran penis anak. Penting juga untuk memastikan penjepit yang digunakan pada proses ini bersifat sekali pakai untuk menghindari nekrosis yang dapat menyebabkan matinya sel dan jaringan pada penis.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Waspadai 7 Masalah Kesehatan yang Muncul Jika Penis Belum Disunat<\/a><\/p>\n Prinsip sunat ini adalah dengan menjepit kulit pada ujung penis menggunakan alat sekali pakai. Nantinya, kulup tersebut dipotong dengan pisau bedah tanpa dijahit. Sejumlah kelebihan dari metode sunat ini adalah:<\/p>\n Proses sunat klamp dari anestesi hingga selesai hanya membutuhkan waktu sekitar 7-10 menit saja. Ini lebih cepat dibanding metode sunat konvensional yang membutuhkan waktu sekitar 15 menit sampai 20 menit.<\/p>\n Sunat klamp meminimalisir pendarahan yang terjadi pada bekas sayatan. Ini bisa terjadi karena kulit penis yang dipotong sudah terkunci dalam cincin tabung klamp sehingga risiko perdarahan lebih kecil.<\/p>\n Karena metode sunat klamp tak mengalami proses penjahitan, perawatannya pun setelah khitan menjadi lebih mudah dari metode konvensional.<\/p>\n Bekas luka sunat terlindungi oleh tabung klamp sehingga aman jika terkena air. Metode sunat klamp juga tidak memerlukan perban, sehingga tidak diperlukan pergantian perban secara rutin.<\/p>\n Klamp yang terpasang pada penis melindungi luka dari gesekan sehingga setelah disunat pasien dapat langsung beraktivitas seperti biasa.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Seberapa Aman Metode Sunat Laser?<\/a><\/p>\n Metode sunat klamp menyimpan sejumlah risiko yang perlu diperhatikan, meskipun risiko-risiko ini cukup jarang terjadi. Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi, antara lain:<\/p>\n Meski jarang terjadi, terdapat tanda-tanda hasil sunat mengalami infeksi, antara lain seprti kemerahan yang memburuk, nanah, nyeri, dan bengkak pada area sekitar sayatan, atau demam. Jika Anda melihat salah satu dari tanda ini, maka segeralah hubungi dokter.<\/p>\n Ini bisa terjadi jika pasien sunat memiliki riwayat gangguan pembekuan darah atau trombofilia. itulah sebabnya penting untuk memberi tahu dokter tentang riwayat pendarahan atau masalah pembekuan dalam keluarga.<\/p>\n Anestesi lokal sangat aman, tetapi terkadang dapat menyebabkan memar, pendarahan, atau iritasi kulit. Meskipun jarang terjadi, namun hal itu dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur, masalah pernapasan, reaksi alergi, bahkan hingga kematian.<\/p>\n Dalam beberapa kasus, setelah proses pengangkatan kulup terkadang masih terdapat terlalu banyak kulit yang tertinggal. Namun hal ini bisa diperbaiki dengan prosedur sirkumsisi (memotong kulit penutup penis) lanjutan.<\/p>\n Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, kepala penis bisa terluka saat disunat. Namun, dalam melakukan tindakan, dokter akan selalu mencegah hal ini terjadi.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Tips Perawatan Setelah Khitan<\/a><\/p>\nSumber<\/span> American Family Physician. The Gomco Circumcision: Common Problems and Solutions<\/a>. www.aafp.org<\/span><\/p>\n Kids Health. (2016). Surgeries and Procedures: Circumcision<\/a>. Kidshealth.org<\/span><\/p>\n NCBI.(2013). Techniques of Male Circumcision<\/a>. www.ncbi.nlm.nih.gov<\/a><\/span><\/p>\nLangkah dan Proses Metode Sunat Klamp<\/h3>\n
\n
Kelebihan<\/h3>\n
1. Durasi lebih cepat<\/h4>\n
2. Minim pendarahan<\/h4>\n
3. Perawatan lebih mudah<\/h4>\n
5. Pemulihan lebih cepat<\/h4>\n
Risiko<\/h3>\n
1. Infeksi<\/h4>\n
2. Pendarahan lokal<\/h4>\n
3. Risiko anestesi<\/h4>\n
4. Pengangkatan kulup tidak tuntas<\/h4>\n
5. Kerusakan pada penis<\/h4>\n