{"id":13658,"date":"2021-05-04T22:33:17","date_gmt":"2021-05-04T15:33:17","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=13658"},"modified":"2023-08-24T14:54:15","modified_gmt":"2023-08-24T07:54:15","slug":"ketahui-penyebab-demam-kelenjar-atau-mononukleosis","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-penyebab-demam-kelenjar-atau-mononukleosis\/","title":{"rendered":"Ketahui Penyebab Demam Kelenjar atau Mononukleosis"},"content":{"rendered":"

Penulis: Ericha | Editor: Ratna<\/p>\n

Ditinjau oleh:\u00a0dr. Winda Atika Sari<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 8 Agustus 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Demam kelenjar atau mononukleosis menular sering terjadi pada kalangan remaja dan orang dewasa. Virus ini menyebar melalui air liur, itulah sebabnya penyakit ini sering disebut sebagai mono atau \u2018penyakit berciuman\u2019. Selain itu, Anda juga bisa terpapar melalui gelas atau alat makan dengan seseorang yang memiliki mono.<\/p>\n

Penyakit ini biasanya berasal dari infeksi virus Epstein-Barr (EBV), yaitu human herpesvirus 4 yang merupakan virus herpes yang sangat menular. Infeksi sitomegalovirus dan rubella, yang dikenal sebagai campak Jerman, juga dapat menyebabkan demam kelenjar. Sedangkan toksoplasmosis atau infeksi parasit dapat menyebabkan gejala serupa.<\/p>\n

Setelah Anda mengalami infeksi EBV, besar kemungkinan tidak akan tertular lagi. Setiap orang yang terkena EBV mungkin akan kebal terhadap mono selama sisa hidup mereka.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>11 Penyebab Sakit Tenggorokan yang Harus Anda Ketahui<\/a><\/p>\n

Penyebab<\/h3>\n

Demam kelenjar biasanya disebabkan oleh EBV. Virus ini umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan air liur dari mulut orang yang terinfeksi atau cairan tubuh lainnya, seperti darah. Ini juga dapat menyebar melalui kontak seksual dan transplantasi organ.<\/p>\n

Namun, pengujian ketat terhadap darah yang ditransfusikan dan organ yang ditransplantasikan membuat risiko terkena demam kelenjar melalui cara-cara ini sangat rendah.<\/p>\n

Anda bisa terkena virus melalui batuk, bersin, berciuman, dan berbagi makanan dengan seseorang yang mengidap demam kelenjar. Biasanya diperlukan waktu 4 hingga 8 minggu untuk gejala berkembang setelah Anda terinfeksi.<\/p>\n

Saat EBV memasuki tubuh, pertama kali menginfeksi lapisan tenggorokan. Kemudian sel darah putih yang disebut limfosit B dapat menyebabkan infeksi ke bagian tubuh lain, termasuk hati dan limpa.<\/p>\n

Seseorang yang tertular infeksi saat remaja atau dewasa muda lebih mungkin mengalami demam kelenjar. Infeksi ini umumnya muncul pada mereka yang berusia 15 hingga 24 tahun.<\/p>\n

Virus tetap berada di dalam tubuh seumur hidup, tertidur pada tenggorokan dan sel darah. Antibodi memberikan kekebalan seumur hidup, dan demam kelenjar jarang kembali untuk kedua kalinya.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Gejala Infeksi Virus pada Kelenjar Parotitis yang Perlu Diketahui<\/a><\/p>\n

Masa Inkubasi<\/h3>\n

Masa inkubasi virus adalah waktu antara saat Anda tertular infeksi dan saat Anda mengalami gejala. Biasanya berlangsung selama 4 hingga 6 minggu. Tanda dan gejala demam kelenjar biasanya berlangsung selama 1 hingga 2 bulan.<\/p>\n

Beberapa gejala seperti sakit tenggorokan dan demam, biasanya berkurang setelah 1 atau 2 minggu. Sedangkan, gejala lain termasuk pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, dan pembesaran limpa dapat berlangsung beberapa minggu lebih lama.<\/p>\n

Gejala<\/h3>\n

Satu atau lebih dari gejala berikut ini biasanya muncul sekitar satu minggu atau lebih. Gejala kemudian berangsur-angsur hilang selama seminggu berikutnya.<\/p>\n