{"id":13646,"date":"2021-05-04T14:55:25","date_gmt":"2021-05-04T07:55:25","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=13646"},"modified":"2021-05-04T14:55:25","modified_gmt":"2021-05-04T07:55:25","slug":"selulitis-gejala-penyebab-dan-pengobatan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/selulitis-gejala-penyebab-dan-pengobatan\/","title":{"rendered":"Selulitis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Selulitis merupakan infeksi bakteri yang umum menyerang kulit dan jaringan lunak di bawahnya. Kondisi ini terjadi saat kulit mengalami kerusakan yang memudahkan bakteri untuk masuk ke dalam kulit dan menyebar, sehingga menyebabkan kulit menjadi merah, membengkak, serta menimbulkan rasa sakit dan hangat ketika disentuh.<\/p>\n
Infeksi bakteri selulitis sering kali memengaruhi kulit kaki bagian bawah, tetapi juga tidak menutup kemungkinan terjadi di area tubuh lainnya. Selulitis biasanya muncul secara tiba-tiba.<\/p>\n
Pada kasus selulitis ringan kemerahan hanya terjadi di satu area tubuh. Sedangkan pada kasus yang lebih parah, infeksi bisa menyebar dengan cepat dan dapat memicu penyakit serius seperti sepsis.<\/p>\n
Selulitis menyerang berbagai kalangan usia, tetapi paling umum dialami oleh orang paruh baya dan lanjut usia. Selulitis termasuk penyakit yang tidak menular.<\/p>\n
Baca Juga:\u00a0<\/strong>Gentamicin untuk Mengobati Infeksi Bakteri dan Efek Sampingnya<\/a><\/p>\n Gejala-gejala yang timbul dari selulitis meliputi:<\/p>\n Gejala selulitis lainnya yang lebih serius mencakup:<\/p>\n Sebagian besar kasus selulitis disebabkan oleh infeksi bakteri dari kelompok Streptococcus<\/em> dan Staphylococcus<\/em>.<\/p>\n Staphylococcus aureus<\/em> <\/a>merupakan jenis bakteri dari kelompok Staphylococcus<\/em> yang menjadi penyebab selulitis. Infeksi ini dimulai dari munculnya luka di kulit, seperti luka sayat, luka\u00a0bekas gigitan serangga, dan luka setelah operasi.<\/p>\n Selulitis juga bisa disebabkan oleh jenis bakteri lainnya. Pada anak berusia di bawah 6 tahun yang mengalami selulitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Haemophilus influenzae<\/em>, terutama pada wajah, lengan, dan bagian tubuh bagian atas.<\/p>\n Selain itu, selulitis juga terjadi akibat gigitan atau cakaran anjing atau kucing yang mengandung bakteri Pasteurella multocida<\/em>, yaitu bakteri yang mempunyai periode inkubasi yang sangat singkat.<\/p>\n Aeromonas hydrophila <\/em>dan Vibrio vulnificus <\/em>juga menjadi penyebab selulitis akibat air tawar atau air laut yang terpapar jenis bakteri tersebut. Pseudomonas aeruginosa merupakan jenis bakteri lainnya yang juga menjadi pemicu selulitis yang berasal dari luka tusuk.<\/p>\n Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami selulitis, seperti:<\/p>\n Pada kasus selulitis ringan, dokter akan memberikan tablet antibiotik yang dikonsumsi secara oral yang digunakan selama seminggu. Gejala selulitis yang Anda alami mungkin akan memburuk dalam waktu 48 jam pertama, dan akan membaik dalam waktu 2 hari.<\/p>\n Antibiotik harus diminum sampai habis, meskipun kondisi Anda sudah lebih baik. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan semua bakteri telah hilang. Mayoritas orang yang mengalami selulitis bisa sembuh total dalam waktu 7 sampai 10 hari.<\/p>\n Selain mengonsumsi antibiotik untuk selulitis, Anda juga bisa mempercepat pemulihan dengan:<\/p>\n Beberapa orang yang mengalami selulitis serius sering kali membutuhkan penanganan di rumah sakit, terutama jika:<\/p>\n Di rumah sakit, dokter akan memberikan antibiotik secara intravena, yaitu infus yang menyalurkan obat melalui pembuluh darah di lengan.<\/p>\n Meski penyakit kulit ini tidak menular, tetapi selulitis bisa menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa apabila tidak segera dilakukan pengobatan. Komplikasi yang terjadi termasuk:<\/p>\n Bahkan dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi bakteri bisa menyebar dan menginfeksi bagian tubuh lain, termasuk otot, tulang, atau katup jantung. Jika kondisi ini terjadi, Anda membutuhkan perawatan segera.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Penyebab dan Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2020). Everything You Need to Know About Cellulitis<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. (2020). Cellulitis<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2019). What You Need to Know About Cellulitis<\/a>. www.medicalnewstoday.com\u00a0<\/span><\/p>\n Medicine Net. (2021). What Causes Cellulitis?<\/a>. www.medicinenet.com<\/span><\/p>\n NHS. (2021). Cellulitis<\/a>. www.nhs.uk<\/span><\/p>\nGejala Selulitis<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Penyebab Selulitis<\/strong><\/h3>\n
Faktor Risiko Selulitis\u00a0<\/strong><\/h3>\n
\n
Perawatan Selulitis<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Komplikasi Selulitis<\/strong><\/h3>\n
\n