{"id":13285,"date":"2021-04-23T14:09:54","date_gmt":"2021-04-23T07:09:54","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=13285"},"modified":"2021-04-23T14:09:54","modified_gmt":"2021-04-23T07:09:54","slug":"ketahui-penyebab-ginjal-bocor-albuminuria-proteinuria-dan-cara-mengatasinya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-penyebab-ginjal-bocor-albuminuria-proteinuria-dan-cara-mengatasinya\/","title":{"rendered":"Ketahui Penyebab Ginjal Bocor (Albuminuria\/Proteinuria) dan Cara Mengatasinya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dewi | Editor: Umi<\/p>\n
Ginjal merupakan salah satu organ penting pada manusia. Organ ini harus tetap dalam keadaan sehat, karena ginjal berfungsi sebagai penyaring darah.<\/p>\n
Pada ginjal memiliki pembuluh darah kecil yang disebut glomerulus. Struktur ini berfungsi membuang limbah yang masuk ke dalam urin dan menyerap kembali protein yang tertinggal dalam darah.<\/p>\n
Namun, saat ginjal tidak berfungsi dengan baik, protein bisa masuk ke urine sehingga kadar protein dalam urine tinggi atau biasa disebut sebagai proteinuria. Kadar protein yang tinggi secara terus-menerus mungkin merupakan salah satu tanda adanya penyakit dalam ginjal Anda.<\/p>\n
Baca Juga: <\/strong>Ketahui Fungsi Albumin bagi Tubuh<\/a><\/p>\n Untuk mengetahui jumlah protein yang terkandung dalam urine, Anda bisa melakukan tes urine sederhana yaitu dengan melakukan tes ACR (rasio albumin-kreatinin).<\/p>\n Tes ACR menunjukkan apakah Anda memiliki protein dalam urine. Jumlah normal albumin dan kreatinin dalam urine harus kurang dari 30 mg\/g.<\/p>\n Pemeriksaan untuk proteinuria biasanya dilakukan selama 3 kali setiap bulan. Dokter juga biasanya akan memberikan tes darah sederhana untuk memperkirakan LFG.<\/p>\n LFG merupakan singkatan dari Laju Filtrasi Glomerular, yakni laju rata-rata penyaringan darah yang terjadi di glomerulus. Angka yang ditunjukkan oleh LFG akan membantu menginformasikan kesehatan ginjal Anda.<\/p>\n Jika rangkaian hasil tes tidak memuaskan, dokter biasanya akan memberikan beberapa tes antara lain:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Hubungan Kadar Kreatinin dan Kesehatan Ginjal<\/a><\/p>\n Beberapa penyebab yang dapat meningkatkan kadar protein dalam urine adalah:<\/p>\n Ketika tubuh kehilangan banyak cairan, Anda bisa mengalami proteinuria sementara.<\/p>\n Tubuh menggunakan air untuk mengirimkan protein ke ginjal. Jika tubuh Anda mengalami kekurangan cairan, tentu tubuh akan sulit melakukannya. Akibatnya, ginjal tidak dapat menangkap kembali protein sehingga protein yang seharusnya ke darah, akan berakhir di urin.<\/p>\n Hipertensi<\/a> atau juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi dapat melemahkan pembuluh darah yang ada di ginjal. Sehingga menyebabkan kinerja ginjal untuk menyerap protein menjadi tidak maksimal.<\/p>\n Kondisi ini merupakan kelainan metabolisme yang menyebabkan tingginya kadar gula darah. Diabetes terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya diabetes tipe 1<\/a> dan diabetes tipe 2<\/a>.<\/p>\n Tingginya kadar gula darah, memaksa ginjal untuk menyaring darah secara berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal, yang akhirnya membuat protein bocor ke dalam urine.<\/p>\n Penyakit ginjal kronis adalah hilangnya fungsi ginjal secara progresif. Ini akan menyebabkan proteinuria pada tahap awal.<\/p>\n Sistem kekebalan biasanya menghasilkan antibodi dan imunoglobulin yang melawan organisme asing. Namun jika Anda mengidap penyakit autoimun, sistem imun membuat antibodi dan imunoglobulin yang menyerang jaringan tubuh. Zat ini disebut autoantibodi.<\/p>\n Jika autoantibodi melukai glomerulus, peradangan dapat terjadi. Sehingga bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan proteinuria.<\/p>\n Pada preeklamsia<\/a>, ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Kondisi ini sementara akan mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring protein sehingga menyebabkan proteinuria.<\/p>\n Meski biasanya akan hilang setelah melahirkan, preeklamsia merupakan kondisi serius karena dapat menyebabkan kelahiran prematur. Karena itu, ibu hamil dengan preeklamsia harus dipantau dengan hati-hati.<\/p>\n Dalam kasus yang cukup parah, proteinuria disebabkan oleh kanker. Diperkirakan bahwa efek inflamasi kanker dapat mengubah fungsi ginjal.<\/p>\n Dalam beberapa kondisi, seperti multiple myeloma, kerusakan ginjal terjadi ketika protein abnormal dalam darah terikat dengan protein normal dalam urine. Saat fungsi ginjal menurun, maka akan lebih banyak protein yang berakhir di urine.<\/p>\n Pada tahap awal kerusakan ginjal, Anda tidak akan mengalami gejala apa pun. Itu karena hanya ada sedikit protein dalam urine Anda. Namun, jika kerusakan ginjal berlanjut, protein yang masuk ke dalam urine akan semakin banyak.<\/p>\n Kondisi ini bisa menimbulkan gejala, seperti:<\/p>\n Jika anda menderita proteinuria ringan, kemungkinan besar Anda tidak perlu memerlukan pengobatan. Namun, jika Anda mengalami proteinuria jangka panjang (kronis), Anda perlu menangani kondisi yang mendasarinya.<\/p>\n Dokter dapat membuat rencana perawatan untuk membantu melindungi ginjal Anda. Perawatan mungkin termasuk:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Sindrom Nefrotik: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Cara Pengobatannya<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Bagaimana Cara Mengetahui Kadar Protein dalam Urine?<\/strong><\/h3>\n
\n
Penyebab Ginjal Bocor<\/strong><\/h3>\n
1. Dehidrasi<\/strong><\/h4>\n
2. Tekanan Darah Tinggi<\/strong><\/h4>\n
3. Diabetes Mellitus<\/h4>\n
4. Penyakit Ginjal Kronis<\/h4>\n
5. Penyakit Autoimun<\/h4>\n
6. Preeklamsia<\/h4>\n
7. Kanker<\/h4>\n
Gejala Proteinuria<\/strong><\/h3>\n
\n
Pengobatan Proteinuria<\/strong><\/h3>\n
\n