{"id":13200,"date":"2021-04-21T11:35:11","date_gmt":"2021-04-21T04:35:11","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=13200"},"modified":"2021-04-21T11:35:11","modified_gmt":"2021-04-21T04:35:11","slug":"ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/","title":{"rendered":"Ketahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif"},"content":{"rendered":"

Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n

Gagal jantung kongestif atau yang lebih dikenal dengan sebutan gagal jantung merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan terjadinya eksaserbasi (kekambuhan) akut, yaitu periode ketika gejala tiba-tiba memburuk. Sesak napas, kelelahan, edema atau pembengkakan di tungkai, pergelangan kaki, dan kaki merupakan beberapa gejala yang sering terlihat pada gagal jantung kongestif.<\/p>\n

Kata \u201ckongestif\u201d sendiri merujuk pada terjadinya penimbunan cairan di pembuluh darah dan jaringan paru-paru, serta bagian tubuh lainnya. Hambatan inilah yang menyebabkan timbulnya beberapa gejala yang khas pada gagal jantung kongestif.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Kateterisasi Jantung: Fungsi dan Prosedurnya<\/a><\/p>\n

Salah satu cara efektif untuk mencegah gagal jantung kongestif adalah dengan mengontrol kondisi yang menjadi pemicu gagal jantung kongestif. Berikut ini penyebab umum gagal jantung kongestif, yaitu:<\/p>\n

1. Penyakit Arteri Koroner<\/strong><\/h4>\n

Penyakit arteri koroner<\/a> atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang terjadi akibat penyempitan arteri, yaitu pembuluh darah yang bertugas untuk menyuplai darah dan oksigen.<\/p>\n

Kondisi tersebut menjadi pemicu utama dari serangan jantung. Faktor risiko penyakit arteri koroner adalah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, obesitas<\/a>, dan memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga.<\/p>\n

2.\u00a0Serangan Jantung<\/strong><\/h4>\n

Serangan jantung<\/a> merupakan gangguan jantung yang terjadi akibat adanya penyumbatan arteri koroner secara tiba-tiba yang membuat terhentinya aliran darah ke otot jantung.<\/p>\n

Kondisi ini dapat merusak otot jantung dan menimbulkan area bekas luka yang tidak berfungsi dengan semestinya. Gejala serangan jantung meliputi nyeri dada, sesak napas, nyeri di leher, rahang, punggung, salah satu atau kedua lengan, dan bahu.<\/p>\n

3.\u00a0Kardiomiopati<\/strong><\/h4>\n

Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Penyakit tersebut disebabkan oleh beberapa kondisi, diantaranya adanya masalah aliran darah, infeksi, penyalahgunaan alkohol, dan efek toksik pada obat-obatan, seperti kokain serta beberapa jenis obat untuk kemoterapi.<\/p>\n

4.\u00a0Hipertensi<\/strong><\/h4>\n

Hipertensi<\/a> menyebabkan kerja jantung menjadi lebih keras dari biasanya. Bila berlangsung dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekakuan dan kelemahan pada otot jantung, sehingga pemompaan darah menjadi tidak efektif.<\/p>\n

Seseorang yang mengalami hipertensi berisiko dua sampai tiga kali lebih tinggi untuk mengembangkan gagal jantung kongestif.<\/p>\n

5.\u00a0Penyakit Katup Jantung<\/strong><\/h4>\n

Kerusakan pada katup jantung umumnya disebabkan oleh berbagai masalah jantung yang memforsir jantung Anda bekerja lebih keras dari semestinya, seperti penyakit arteri koroner.<\/p>\n

Terdapat dua jenis penyakit katup jantung<\/a>, yaitu stenosis katup jantung dan insufisiensi katup jantung. Stenosis katup jantung merujuk pada kondisi menyempitnya katup jantung. Sedangkan insufisiensi katup jantung mengacu pada ketidakmampuan katup jantung untuk menutup dengan rapat, sehingga memicu darah bocor ke belakang.<\/p>\n

6.\u00a0Penyakit Jantung Bawaan<\/strong><\/h4>\n

Penyakit jantung bawaan merupakan masalah pada struktur jantung. Kondisi ini umumnya muncul ketika seseorang lahir.<\/p>\n

Penyakit jantung bawaan terjadi saat jantung, bilik atau katupnya belum terbentuk dengan benar. Kondisi tersebut mengharuskan bagian jantung yang lebih sehat untuk bekerja lebih keras ketika memompa darah melalui jantung yang dapat mengakibatkan terjadinya gagal jantung kongestif.<\/p>\n

Penyakit jantung bawaan merupakan penyebab kematian bayi yang paling umum. Banyak penyakit jantung bawaan yang tidak memperlihatkan gejala, tetapi ada beberapa yang menimbulkan gejala.<\/p>\n

7.\u00a0Miokarditis<\/strong><\/h4>\n

Miokarditis merupakan peradangan yang terjadi di miokardium yang merupakan lapisan tengah otot jantung. Penyebab paling umum dari penyakit ini adalah virus.<\/p>\n

Miokarditis dapat memicu gagal jantung kongestif sisi kiri. Sering kali miokarditis tidak menimbulkan gejala. Komplikasi lain yang terjadi akibat penyakit ini adalah serangan jantung, stroke, aritmia, dan kematian mendadak.<\/p>\n

8.\u00a0Perikarditis<\/strong><\/h4>\n

Perikarditis adalah peradangan pada perikardium, yaitu selaput yang mengelilingi jantung. Penyebab perikarditis yang paling lazim adalah infeksi virus dengan patogen seperti virus coxsackie B, adenovirus, virus influenza A dan B, dan virus Epstein-Barr.<\/p>\n

Gejala perikarditis meliputi nyeri dada yang tajam yang dapat merambat ke bahu, demam, batuk, takikardia (kondisi detak jantung yang terlalu cepat), dan kelelahan. Perikarditis kronis sering kali dihubungkan dengan gangguan autoimun, seperti lupus<\/a>, scleroderma, dan rheumatoid arthritis<\/a>.<\/p>\n

9. Hemokromatosis<\/strong><\/h4>\n

Hemokromatosis merupakan kelainan genetik yang terjadi akibat penimbunan zat besi yang abnormal di dalam tubuh. Zat besi berlebih tersebut disimpan di beberapa organ seperti hati, jantung, dan pankreas.<\/p>\n

Tidak adanya cara alami dalam membuang zat besi berlebih tersebut membuatnya menjadi racun bagi organ tubuh. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi adalah gagal jantung kongestif, diabetes, sirosis hati, kanker hati, penyakit tiroid, dan impotensi.<\/p>\n

10.\u00a0Amiloidosis<\/strong><\/h4>\n

Amiloidosis merupakan penyakit langka akibat mengendapnya protein amiloid di jaringan dan organ tubuh yang memicu terjadinya disfungsi.<\/p>\n

Amiloid sendiri merupakan protein abnornal yang dibuat di sumsum tulang dan dapat disimpan di jaringan atau organ apa pun.<\/p>\n

Beberapa organ yang sering terdampak penyakit ini meliputi jantung, ginjal, hati, paru-paru, dan limpa. Amiloidosis sering dihubungkan dengan beberapa gangguan peradangan kronis, seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit radang usus<\/a> (IBS).<\/p>\n

11.\u00a0Penyakit dan Kondisi Lainnya<\/strong><\/h4>\n

Beberapa jenis penyakit kronis, seperti diabetes, HIV<\/a>, penyakit tiroid (hipotiroid<\/a> dan hipertiroid), penyakit ginjal, dan sleep apnea<\/em> obstruktif bisa berkontribusi memicu gagal jantung kongestif.<\/p>\n

Sama halnya dengan beberapa kondisi, seperti penyalahgunaan alkohol jangka panjang, pengobatan kemoterapi kanker, seperti daunorubicin, siklofosfamid, dan trastuzumab, serta paparan racun (seperti timbal dan kobalt).<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Berbagai Obat Herbal Jantung dan Efek Sampingnya<\/a><\/p>\nSumber<\/span>

\n

Active Beat. (2019). Causes of Congestive Heart Failure<\/a>. www.activebeat.com<\/span><\/p>\n

Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Heart Attack Symptoms, Risk, and Recovery<\/a>. www.cdc.gov<\/span><\/p>\n

Mayo Clinic. (2020). Heart Failure<\/a>.\u00a0 www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n

Verywell Health, (2020). What Is Congestive Heart Failure?<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\n

Web MD. (2020). Congestive Heart Failure and Heart Disease<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Penulis: Dea | Editor: Umi Gagal jantung kongestif atau yang lebih dikenal dengan sebutan gagal jantung merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan terjadinya eksaserbasi (kekambuhan) akut, yaitu periode ketika gejala tiba-tiba memburuk. Sesak napas, kelelahan, edema atau pembengkakan di tungkai, pergelangan kaki, dan kaki merupakan beberapa gejala yang sering terlihat pada gagal jantung kongestif. Kata…<\/p>\n

Read More<\/a><\/div>\n","protected":false},"author":5,"featured_media":13201,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[836,331],"tags":[2565,175,176],"yoast_head":"\nKetahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif - Gayasehatku<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Salah satu cara efektif untuk mencegah gagal jantung kongestif adalah dengan mengontrol kondisi yang menjadi pemicu gagal jantung kongestif.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ketahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif - Gayasehatku\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Salah satu cara efektif untuk mencegah gagal jantung kongestif adalah dengan mengontrol kondisi yang menjadi pemicu gagal jantung kongestif.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Gayasehatku\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2021-04-21T04:35:11+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/i0.wp.com\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2021\/04\/Congestive-Heart-Failure.png?fit=822%2C440&ssl=1\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"822\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"440\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/png\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Umi Gayasehatku\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Ditulis oleh\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Umi Gayasehatku\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/\",\"url\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/\",\"name\":\"Ketahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif - Gayasehatku\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#website\"},\"datePublished\":\"2021-04-21T04:35:11+00:00\",\"dateModified\":\"2021-04-21T04:35:11+00:00\",\"author\":{\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/433beace8b5e3e8230dbbc4d8e7fc77b\"},\"description\":\"Salah satu cara efektif untuk mencegah gagal jantung kongestif adalah dengan mengontrol kondisi yang menjadi pemicu gagal jantung kongestif.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/\"]}]},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ketahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#website\",\"url\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/\",\"name\":\"Gayasehatku\",\"description\":\"Gaya sehat merupakan kunci kebahagiaan hidup anda\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/433beace8b5e3e8230dbbc4d8e7fc77b\",\"name\":\"Umi Gayasehatku\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/57bf5ef1bb8c18b418d953d9fd962742?s=96&d=mm&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/57bf5ef1bb8c18b418d953d9fd962742?s=96&d=mm&r=g\",\"caption\":\"Umi Gayasehatku\"},\"url\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/author\/umi\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ketahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif - Gayasehatku","description":"Salah satu cara efektif untuk mencegah gagal jantung kongestif adalah dengan mengontrol kondisi yang menjadi pemicu gagal jantung kongestif.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Ketahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif - Gayasehatku","og_description":"Salah satu cara efektif untuk mencegah gagal jantung kongestif adalah dengan mengontrol kondisi yang menjadi pemicu gagal jantung kongestif.","og_url":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/","og_site_name":"Gayasehatku","article_published_time":"2021-04-21T04:35:11+00:00","og_image":[{"width":822,"height":440,"url":"https:\/\/i0.wp.com\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2021\/04\/Congestive-Heart-Failure.png?fit=822%2C440&ssl=1","type":"image\/png"}],"author":"Umi Gayasehatku","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Ditulis oleh":"Umi Gayasehatku","Estimasi waktu membaca":"4 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/","url":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/","name":"Ketahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif - Gayasehatku","isPartOf":{"@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#website"},"datePublished":"2021-04-21T04:35:11+00:00","dateModified":"2021-04-21T04:35:11+00:00","author":{"@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/433beace8b5e3e8230dbbc4d8e7fc77b"},"description":"Salah satu cara efektif untuk mencegah gagal jantung kongestif adalah dengan mengontrol kondisi yang menjadi pemicu gagal jantung kongestif.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/"]}]},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-11-penyebab-gagal-jantung-kongestif\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/gayasehatku.com\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ketahui 11 Penyebab Gagal Jantung Kongestif"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#website","url":"https:\/\/gayasehatku.com\/","name":"Gayasehatku","description":"Gaya sehat merupakan kunci kebahagiaan hidup anda","potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/gayasehatku.com\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/433beace8b5e3e8230dbbc4d8e7fc77b","name":"Umi Gayasehatku","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/57bf5ef1bb8c18b418d953d9fd962742?s=96&d=mm&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/57bf5ef1bb8c18b418d953d9fd962742?s=96&d=mm&r=g","caption":"Umi Gayasehatku"},"url":"https:\/\/gayasehatku.com\/author\/umi\/"}]}},"jetpack_sharing_enabled":true,"jetpack_featured_media_url":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2021\/04\/Congestive-Heart-Failure.png","_links":{"self":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13200"}],"collection":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/5"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=13200"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13200\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":13202,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13200\/revisions\/13202"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/13201"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=13200"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=13200"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=13200"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}