{"id":13135,"date":"2021-04-18T23:31:39","date_gmt":"2021-04-18T16:31:39","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=13135"},"modified":"2022-09-18T20:36:35","modified_gmt":"2022-09-18T13:36:35","slug":"pahami-pengobatan-dan-cara-mencegah-kolera","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/pahami-pengobatan-dan-cara-mencegah-kolera\/","title":{"rendered":"Pahami Pengobatan dan Cara Mencegah Kolera"},"content":{"rendered":"

Penulis: Opie<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 16 September 2022<\/p>\n

 <\/p>\n

Kolera merupakan penyakit yang muncul karena infeksi bakteri Vibrio cholerae<\/em> yang pada umumnya menyebar melalui air yang telah terkontaminasi. Kolera menyebabkan gejala-gejala tertentu seperti diare dan dehidrasi yang parah.<\/p>\n

Jika tidak segera diobati, kolera bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian hanya dalam hitungan jam saja. Kematian ini bahkan juga dapat terjadi pada penderita kolera yang sebelumnya terlihat sehat-sehat saja.<\/p>\n

Baca Juga:<\/strong> Kolera: Gejala, Penyebab dan Faktor Risiko<\/a><\/p>\n

Komplikasi Pada Kolera<\/strong><\/h3>\n

Meskipun syok dan dehidrasi parah adalah komplikasi terburuk dari kolera, masalah lain ternyata juga\u00a0 dapat terjadi, seperti:<\/p>\n

1. Kadar Gula Darah Rendah (Hipoglikemia)<\/strong><\/h4>\n

Gula darah atau glukosa adalah sumber energi utama tubuh Anda. Komplikasi kolera dan hipoglikemia<\/a> bisa menjadi momok yang cukup berbahaya.<\/p>\n

Keadaan ini dapat terjadi ketika orang yang terjangkit kolera menjadi terlalu sakit dan tidak memiliki nafsu makan<\/a> sama sekali.<\/p>\n

Anak-anak memiliki risiko terbesar komplikasi ini, yang mana dapat menyebabkan kejang<\/a>, pingsan<\/a>, hingga kematian<\/a>.<\/p>\n

2. Kadar Kalium Rendah<\/strong><\/h4>\n

Seseorang yang terjangkit kolera akan kehilangan banyak mineral, termasuk kalium. Kadar kalium<\/a> yang sangat rendah ini dapat mengganggu fungsi jantung dan saraf Anda.<\/p>\n

3. Gagal Ginjal<\/strong><\/h4>\n

Di saat ginjal kehilangan kemampuan penyaringannya, sekumpulan cairan, elektrolit<\/a> dan limbah lainnya akan menumpuk di dalam tubuh. Kondisi ini berpotensi mengancam nyawa. Pada penderita kolera, gagal ginjal<\/a> sering kali disertai dengan syok<\/a>.<\/p>\n

Mendiagnosis dan Mengobati Kolera<\/strong><\/h3>\n

Jika Anda mengalami gejala kolera, Anda harus segera menghubungi dokter Anda. Pada umumnya dokter akan memastikan bahwa Anda menderita kolera dengan mengidentifikasi bakteri dalam sampel feses<\/a> Anda.<\/p>\n

Ketika Anda positif terjangkit kolera, berikut adalah beberapa metode umum untuk mengobati kolera tersebut:<\/p>\n

1. Terapi Rehidrasi<\/strong><\/h4>\n

Kolera dapat menyebabkan dehidrasi<\/a>, yang bisa mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Dengan terapi rehidrasi yang dilakukan dengan tepat waktu, lebih dari 99% pasien kolera akan selamat dan bertahan hidup. Itulah mengapa rehidrasi adalah pengobatan terpenting untuk kolera.<\/p>\n

Berikut adalah langkah-langkah terapi rehidrasi yang dapat Anda lakukan:<\/p>\n