{"id":13120,"date":"2021-04-18T22:29:10","date_gmt":"2021-04-18T15:29:10","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=13120"},"modified":"2021-04-18T22:29:10","modified_gmt":"2021-04-18T15:29:10","slug":"berbagai-cara-mengatasi-hipoalbuminemia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/berbagai-cara-mengatasi-hipoalbuminemia\/","title":{"rendered":"Berbagai Cara Mengatasi Hipoalbuminemia"},"content":{"rendered":"
Penulis: Opie<\/p>\n
Albumin adalah salah satu protein paling melimpah di dalam darah Anda. Protein yang dihasilkan oleh liver<\/em> ini hadir untuk membantu menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh Anda serta mampu memperbaiki jaringan.<\/p>\n Selain itu, albumin juga bertugas membawa berbagai macam nutrisi dan hormon penting yang dibutuhkan untuk tubuh.<\/p>\n Atas dasar ini, kadar albumin harus senantiasa dijaga keseimbangannya agar cairan di dalam tubuh Anda tidak bocor keluar dari pembuluh darah. Tak hanya itu, kadar albumin yang rendah di dalam tubuh juga akan memberi dampak lain yang merugikan tubuh Anda.<\/p>\n Keadaan dimana albumin berada dalam kadar yang rendah di dalam tubuh sering disebut dengan istilah hipoalbuminemia.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Gejala, Penyebab dan Diagnosis Hipoalbuminemia\u00a0<\/a><\/p>\n Pada umumnya, Anda harus melakukan tes laboratorium terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa besar kadar albumin yang ada dalam diri Anda.<\/p>\n Banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil tes lab Anda, salah satunya adalah metode yang digunakan setiap lab untuk melakukan tes.<\/p>\n Kadar normal albumin dalam darah adalah 3,4-5,4 gram per desiliter. Rendahnya albumin dapat menunjukkan sejumlah kondisi kesehatan, termasuk:<\/p>\n Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi Hipoalbuminemia:<\/p>\n Pilihan terbaik untuk mengobati hipoalbuminemia adalah dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya, sehingga Anda mungkin perlu menjalani berbagai tes untuk mengetahui mengapa kadar albumin pada darah Anda sangatlah rendah.<\/p>\n Jika penyakit yang mendasari dapat diatasi, kadar albumin kemungkinan juga akan meningkat dan masalah yang terkait dengan hipoalbuminemia pun akan hilang.<\/p>\n Sayangnya, beberapa penyakit yang diketahui telah menjadi menyebabkan hipoalbuminemia yang paling parah, seperti gagal hati, nefropati kehilangan protein, dan lain sebagainya umumnya sulit diobati dan sering terlambat ditangani.<\/p>\n Asupan nutrisi tambahan, terutama dari makanan atau suplemen yang memiliki kandungan protein yang mampu memasok bahan penyusun asam amino dari sintesis albumin, sangat penting untuk perawatan pasien hipoalbuminemia.<\/p>\n Pada dasarnya, jika Anda mengonsumsi cukup protein, Anda juga akan mendapatkan asupan albumin yang cukup. Kebanyakan orang membutuhkan minimal 0,8 gram protein per kilogram berat badan setiap hari.<\/p>\n Albumin hadir dalam berbagai macam produk hewani, seperti:<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Ketahui Penyebab dan Gejala pada Alergi Daging<\/a><\/p>\n Berikut adalah beberapa jenis obat yang biasanya akan direkomendasikan dokter. Oleh karena itu, obat ini tetap harus dikonsumsi setelah Anda melakukan konsultasi dengan ahli medis.<\/p>\n Beberapa gaya hidup yang tidak sehat sering dikaitkan dengan timbulnya gejala Hipoalbuminemia. Untuk itu dokter biasanya akan memberi saran untuk memperbaiki gaya hidup Anda. Seperti:<\/p>\n Jika Anda mengalami hal-hal yang berkaitan dengan hipoalbuminemia dengan kriteria di bawah ini, segeralah menghubungi dokter<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Ketahui Fungsi Albumin bagi Tubuh<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2019). Serum Albumin Test<\/a>. www.healthline.com\u00a0<\/span><\/p>\n Healthline. (2018). What Is Hypoalbuminemia and How Is It Treated?<\/a>. www.healthline.com\u00a0<\/span><\/p>\n MedlinePlus. (2020). Albumin Blood Test.<\/a>\u00a0 www.medlineplus.gov\u00a0<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2018). What are the effects of low albumin?<\/a>. www.medicalnewstoday\u00a0\u00a0<\/span><\/p>\nKadar Albumin yang Ideal\u00a0<\/strong><\/h3>\n
\n
Cara Mengatasi Hipoalbuminemia<\/strong><\/h3>\n
1. Mengatasi Penyebab yang Mendasarinya<\/strong><\/h4>\n
2. Asupan Nutrisi Tambahan\u00a0<\/strong><\/h4>\n
\n
3. Mengonsumsi Obat<\/strong><\/h4>\n
\n
4. Mengubah Gaya Hidup\u00a0<\/strong><\/h4>\n
\n
Kapan Harus Menghubungi Dokter?<\/strong><\/h3>\n
\n