{"id":12913,"date":"2021-04-10T16:42:19","date_gmt":"2021-04-10T09:42:19","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=12913"},"modified":"2022-11-18T14:56:57","modified_gmt":"2022-11-18T07:56:57","slug":"kepribadian-ganda","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kepribadian-ganda\/","title":{"rendered":"Mengenal Lebih Dalam Tentang Kepribadian Ganda"},"content":{"rendered":"

Penulis: Emy | Editor: Atsa<\/p>\n

Ditinjau oleh: <\/span>dr. Putri Purnamasari\u00a0<\/span><\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 13 November 2022<\/span><\/p>\n

Kepribadian ganda atau gangguan identitas disosiatif atau <\/span>dissociative identity disorder<\/span><\/i> (DID) adalah bentuk gangguan mental yang parah, sehingga pengidapnya memiliki dua atau lebih kepribadian di dalam dirinya, yang bertolak belakang. Kondisi ini menghasilkan kurangnya koneksi dalam pikiran, ingatan, perasaan, tindakan, atau rasa identitas seseorang.<\/span><\/p>\n

Seorang pengidap DID mungkin merasakan kehadiran dua orang atau lebih yang berbicara atau hidup di dalam kepalanya, dan mungkin merasa seolah-olah dirasuki oleh identitas lain, atau sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi saat perilakunya berubah.<\/span><\/p>\n

Setiap identitas mungkin memiliki karakteristik pribadi yang berbeda, termasuk perbedaan yang jelas dalam suara, jenis kelamin dan tingkah laku. Kepribadian ganda seringkali berkaitan dengan pengalaman traumatis dan pelecehan yang terjadi di masa kanak-kanak.<\/span><\/p>\n

Siapa yang Berisiko Terkena DID?<\/b><\/h3>\n

Penelitian menunjukkan bahwa penyebab kepribadian ganda kemungkinan merupakan respons psikologis terhadap tekanan interpersonal dan lingkungan, terutama selama masa kanak-kanak, ketika pengalaman traumatis atau pelecehan dapat mengganggu perkembangan kepribadian.<\/span><\/p>\n

Temuan menunjukkan bahwa dalam keluarga dengan orang tua yang menakutkan dan berperilaku tidak terduga seperti penganiayaan, pola asuh yang menyebabkan anak takut, pelecehan secara fisik dan emosional, anak-anak mungkin mengembangkan gangguan identitas disosiatif. Termasuk trauma karena bencana alam dan peperangan.<\/span><\/p>\n

Gejala gangguan identitas disosiatif (kriteria diagnosis) meliputi:<\/span><\/p>\n