{"id":12796,"date":"2021-04-06T14:43:08","date_gmt":"2021-04-06T07:43:08","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=12796"},"modified":"2021-04-06T14:43:08","modified_gmt":"2021-04-06T07:43:08","slug":"memahami-lebih-jauh-apa-itu-empati","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/memahami-lebih-jauh-apa-itu-empati\/","title":{"rendered":"Memahami Lebih Jauh Apa Itu Empati?"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Empati merupakan kemampuan pemahaman secara emosional apa yang orang lain rasakan. Empati sudah ada dalam diri seseorang yang pertama kali muncul saat masih bayi.<\/p>\n
Seiring pertumbuhan bayi, tingkat empati mereka mengalami peningkatan. Perkembangan empati dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengalaman anak pada usia dini, lingkungan serta budaya, dan orang yang dijadikan pedoman dalam berempati.<\/p>\n
Empati dan simpati bukanlah istilah yang sama. Empati terkait dengan keterampilan dalam memahami dan merasakan emosi seseorang. Sedangkan simpati hanya sekadar perasaan kasihan kepada orang lain, tanpa melibatkan perasaan mereka.<\/p>\n
Baca Juga: <\/strong>Kenali Karakteristik Kepribadian Melankolis dan Ciri-cirinya<\/a><\/p>\n Terdapat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang telah berempati, seperti:<\/p>\n Terdapat tiga jenis empati yang umum dialami oleh seseorang, yaitu:<\/p>\n Empati afektif merupakan empati yang melibatkan keahlian pemahaman emosi seseorang dan menanggapinya secara tepat. Pemahaman emosional tersebut sering kali bisa membuat seseorang prihatin dengan kesejahteraan orang lain, atau menimbulkan perasaan tertekan secara pribadi.<\/p>\n Empati somatik adalah empati yang melibatkan reaksi fisik terhadap apa yang orang lain alami.<\/p>\n Contoh empati ini bisa terlihat pada hubungan suporter dan pemain sepak bola. Ketika pemain bola dari klub favorit mereka diperlakukan secara kasar oleh pemain dari klub lain, misalnya dipukul, beberapa penonton akan bereaksi seolah-olah mereka juga dipukul.<\/p>\n Empati kognitif merupakan kemampuan pemahaman keadaan mental seseorang dan apa yang mereka pikirkan sebagai tanggapan dari suatu situasi.<\/p>\n Contoh dari empati ini adalah ketika teman Anda gagal dalam mendapatkan pekerjaan, kemungkinan Anda akan menenangkan mereka, dan Anda juga percaya bahwa mereka berbakat serta bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus secepatnya.<\/p>\n Setiap manusia terikat satu sama lainnya. Maka dari itu, penting untuk mempertahankan hubungan antar manusia.<\/p>\n Empati adalah cara yang tepat untuk membentuk, mengembangkan, dan memperkuat hubungan antar manusia. Alasan lainnya adalah:<\/p>\n Tidak semua orang dapat merasakan empati dalam setiap situasi. Memang ada beberapa orang yang bisa berempati secara alami, tetapi ada juga orang yang berempati hanya kepada orang tertentu saja.<\/p>\n Beberapa faktor yang memengaruhinya mencakup:<\/p>\n Terdapat dua faktor utama yang berkontribusi pada munculnya empati, yaitu genetika dan sosialisasi.<\/p>\n Orang tua menurunkan gen yang membentuk kepribadian secara menyeluruh, termasuk dengan simpati, empati, dan kasih sayang.<\/p>\n Di sisi lain, masyarakat sekitar berkaitan erat dengan orang tua, teman sebaya, dan komunitas. Bagaimana orang tersebut menyikapi perlakuan orang lain, dan bagaimana perasaan mereka mengenai orang lain sering kali menjadi gambaran dari kepercayaan dan nilai yang ditanamkan sejak usia dini.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Memahami Sebuah Komitmen dalam Hubungan<\/a><\/p>\n Terdapat 3 alasan mengapa seseorang menjadi kurang berempati, yaitu:<\/p>\n Bias kognitif merupakan kekeliruan dalam berpikir yang terjadi saat seseorang memproses dan menafsirkan informasi yang ada di dunia sekitarnya, sehingga memengaruhi setiap keputusan yang mereka ambil.<\/p>\n Misalnya, Anda mengaitkan kadar kolesterol tinggi Anda dengan genetika, sementara Anda menganggap orang lain memiliki kadar tinggi karena pola makan yang buruk dan kurang olahraga.<\/p>\n Dehumanisasi merupakan suatu proses psikologi di mana seseorang memandang orang lain bukan sebagai manusia yang perlu mendapatkan perhatian moral. Umumnya, dehumanisasi muncul saat seseorang merasa dirinya lebih unggul jauh secara fisik dibanding dengan orang lain.<\/p>\n Terkadang saat seseorang menderita, banyak orang yang melakukan kesalahan dengan menyalahkan korban atas peristiwa yang mereka alami. Kecenderungan tersebut berasal dari kepercayaan bahwa dunia adalah tempat yang adil.<\/p>\n Orang-orang tersebut meyakini bahwa seseorang mendapatkan apa yang mereka layak dapatkan. Hal tersebut dapat menyesatkan, karena mereka akan berpikir jika hal-hal buruk seperti itu tidak akan pernah mereka alami.<\/p>\n Empati dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, seperti:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Apa itu Kepribadian Ambivert? Ini Penjelasannya<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Bustle. (2018). 3 Subtle Ways To Improve Your Sense Of Empathy, According To Science<\/a>. <\/span>www.bustle.com<\/span><\/p>\n Cleverism. (2019). Empathy Definition & Ways to Increase Your Empathy<\/a>. www.cleverism.com<\/span><\/p>\n Management Help. How to Develop Skills in Empathy<\/a>. www.managementhelp.org<\/span><\/p>\n Psychology Today. Empathy<\/a>. www.psychologytoday.com<\/span><\/p>\n Psychology Today. (2011). Give Your Empathy a Boost<\/a>. www.psychologytoday.com<\/span><\/p>\n Skills You Need. Types of Empathy<\/a>. www.skillsyouneed.com<\/span><\/p>\n Verywell Mind. (2020). What Is Empathy?<\/a>. www.verywellmind.com\u00a0<\/span><\/p>\n Verywell Mind. (2020). What Is Cognitive Bias?<\/a>. www.verywellmind.com\u00a0<\/span><\/p>\nTanda-tanda Empati<\/strong><\/h3>\n
\n
Jenis Empati<\/strong><\/h3>\n
1. Empati Afektif<\/strong><\/h4>\n
2. Empati Somatik<\/strong><\/h4>\n
3. Empati Kognitif<\/strong><\/h4>\n
Pentingnya Empati dalam Kehidupan Sehari-Hari<\/strong><\/h3>\n
\n
Pengaruh Munculnya Empati<\/strong><\/h3>\n
\n
Hambatan Berempati\u00a0<\/strong><\/h3>\n
Bias Kognitif\u00a0<\/strong><\/h4>\n
Dehumanisasi<\/strong><\/h4>\n
Menyalahkan Korban<\/strong><\/h4>\n
Cara Meningkatkan Empati<\/strong><\/h3>\n
\n