{"id":12748,"date":"2021-04-05T10:00:12","date_gmt":"2021-04-05T03:00:12","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=12748"},"modified":"2021-04-05T10:00:12","modified_gmt":"2021-04-05T03:00:12","slug":"apa-efek-samping-yang-muncul-setelah-aborsi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/apa-efek-samping-yang-muncul-setelah-aborsi\/","title":{"rendered":"Berbagai Risiko Kesehatan Setelah Aborsi"},"content":{"rendered":"

Penulis: Heldania | Editor: Handa<\/p>\n

Aborsi adalah sebuah tindakan mengakhiri kehamilan sehingga mencegah kelahiran seorang anak. Hampir semua negara mengizinkan aborsi secara medis karena beberapa kondisi, seperti mengancam kesehatan ibu yang mengandung, keguguran, atau hamil dari hasil pemerkosaan (aborsi legal bisa dilakukan untuk usia kandungan kurang dari 40 hari).<\/p>\n

Aborsi bisa dilakukan lewat obat-obatan maupun operasi dan umumnya sangat aman dilakukan pada usia kandungan dibawah 24 minggu. Sebagian besar wanita tidak akan mengalami masalah apapun. Namun seperti perawatan medis lainnya, selalu ada risiko yang mungkin terjadi. Berikut beberapa risiko kesehatan setelah melakukan aborsi yang perlu Anda ketahui.<\/p>\n

Efek Samping Aborsi<\/h3>\n

Setelah melakukan aborsi, Anda mungkin akan mengalami nyeri haid, kram perut, dan pendarahan vagina. Kondisi Anda akan pulih secara bertahap setelah beberapa hari, atau paling lama 1 hingga 2 minggu.<\/p>\n

Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini normal dan perdarahan biasanya mirip dengan perdarahan saat menstruasi. Efek samping umum yang dihadapi kebanyakan wanita setelah aborsi, meliputi:<\/p>\n