{"id":12651,"date":"2021-04-01T17:06:56","date_gmt":"2021-04-01T10:06:56","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=12651"},"modified":"2022-10-31T22:07:05","modified_gmt":"2022-10-31T15:07:05","slug":"perbedaan-baby-blues-syndrome-dan-depresi-pasca-melahirkan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/perbedaan-baby-blues-syndrome-dan-depresi-pasca-melahirkan\/","title":{"rendered":"Tahukah Kamu? Perbedaan Baby Blues Syndrome dan Depresi Pasca Melahirkan?"},"content":{"rendered":"
Penulis: Lely | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 28 Oktober 2022<\/p>\n <\/p>\n Menjadi seorang ibu adalah sebuah momen luar biasa sekaligus perubahan besar dalam hidup Anda. Tidak hanya berdampak pada tubuh dan pikiran Anda, melahirkan bayi merupakan salah satu pengalaman fisik paling intens yang pernah dialami oleh tubuh Anda. Belum lagi perubahan pada hormon, pola tidur, pola makan, dan keadaan emosi dapat berubah secara drastis.<\/p>\n Terkait dengan semua faktor yang bergabung tersebut, tidak heran jika para ibu baru mengalami perubahan suasana hati yang luar biasa dari hari ke hari hingga berminggu-minggu setelah kelahiran sang bayi. Perubahan suasana hati ini umumnya disebut dengan \u2018baby blues syndrome. Baby blues adalah hal yang normal, tetapi jika gejala yang Anda alami tidak kunjung berkurang setelah beberapa minggu bahkan memburuk, Anda mungkin menderita depresi pasca melahirkan.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ibu Baru Bisa Alami Baby Blues Syndrome, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\n Hampir dari 80% seorang wanita yang baru melahirkan umumnya mengalami baby blues, yaitu penurunan suasana hati jangka pendek yang disebabkan oleh semua perubahan yang terjadi saat melahirkan. Perubahan suasana hati tersebut seringkali dimulai saat bayi Anda masih berusia 2 – 3 hari, kemudian cenderung merasa lebih baik saat bayi berusia 1 – 2 minggu.<\/p>\n Namun, jika perubahan mood tersebut bertahan lama atau malah memburuk Anda mungkin mengalami depresi pasca persalinan. Kondisi ini berlangsung lebih lama daripada baby blues syndrome, dan sekitar 10% wanita yang mengalaminya. Berikut adalah beberapa cara untuk membedakan antara baby blues dan depresi pasca melahirkan:<\/p>\n Tidak ada yang tahu pasti apa yang menjadi penyebab baby blues dan depresi pasca melahirkan, tetapi sejumlah penyebab dan faktor risiko yang saling terkait diyakini berkontribusi pada masalah tersebut, sebagai berikut:<\/p>\n Saat hamil, tubuh Anda memproduksi hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah besar untuk mendukung masa kehamilan dan membantu janin Anda tumbuh. Setelah 24 jam setelah melahirkan, kadar hormon ini turun kembali ke tingkat sebelum Anda hamil. Karena itulah Anda mungkin mengalami perubahan suasana hati yang serupa dengan yang Anda alami selama menstruasi.<\/p>\n Ketika kadar estrogen dan progesteron menurun drastis, hormon yang\u00a0 mendukung laktasi, seperti prolaktin dan oksitosin meningkat. Meskipun hormon-hormon ini umumnya dikaitkan dengan perasaan senang dan bahagia, mereka masih berpengaruh pada perubahan dalam susunan hormonal tubuh Anda dan menyebabkan perubahan suasana hati.<\/p>\n Setelah melahirkan, terutama dalam beberapa hari dan minggu pertama, kemungkinan besar jadwal tidur Anda berantakan. Bayi Anda akan cenderung terbangun pada jam-jam tak tentu, bahkan malam hari saat lapar karena belum mengerti perbedaan siang dan malam. Semua ini membuat Anda sulit untuk menyesuaikan, sehingga memicu suasana hati yang sensitif, mudah marah, dan disorientasi (kondisi mental yang membuat seseorang merasa kebingungan).<\/p>\n Proses persalinan akan membawa banyak perubahan fisik dan emosional Anda. Anda mungkin merasakan rasa sakit fisik setelah melahirkan dan sulit untuk menurunkan berat badan, sehingga membuat Anda merasa tidak nyaman terhadap daya tarik fisik dan seksual Anda.<\/p>\n Stres yang ada rasakan saat merawat bayi yang baru lahir juga bisa berdampak buruk. Ibu baru seringkali kurang tidur, selain itu Anda mungkin merasa kewalahan dan cemas tentang kemampuan Anda untuk merawat bayi dengan baik dan benar. Penyesuaian ini akan menjadi sangat sulit jika Anda adalah seorang ibu baru.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>10 Cara Efektif Penyembuhan Pasca Melahirkan<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Very Well Family. (2020). <\/span>Do I Have Postpartum Blues or Postpartum Depression?<\/span><\/a> www.verywellfamily.com<\/span><\/span><\/p>\n Web MD. (2021).<\/span> Is It Postpartum Depression or \u2018Baby Blues\u2019?<\/span><\/a> www.webmd.com<\/span><\/span><\/p>\n Help Guide. (2020). <\/span>Postpartum Depression and the Baby Blues<\/span><\/a>. www.helpguide.org<\/span><\/span><\/p>\nPerbedaan antara baby blues dan depresi pasca melahirkan<\/h3>\n
Ketika mengalami baby blues<\/h4>\n
\n
Ketika mengalami depresi pasca melahirkan<\/h4>\n
\n
Penyebab<\/h3>\n
Hormon<\/h4>\n
Gangguan tidur<\/a><\/h4>\n
Perubahan fisik<\/h4>\n
Stres<\/h4>\n