{"id":12604,"date":"2021-03-31T11:47:17","date_gmt":"2021-03-31T04:47:17","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=12604"},"modified":"2021-03-31T11:47:17","modified_gmt":"2021-03-31T04:47:17","slug":"kenali-diagnosa-dan-perawatan-autisme-asd","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kenali-diagnosa-dan-perawatan-autisme-asd\/","title":{"rendered":"Kenali Diagnosa dan Perawatan Autisme (ASD)"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Autisme atau autism spectrum disorder<\/em> (ASD) merupakan kelainan perkembangan otak seumur hidup yang memengaruhi seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia.<\/p>\n Setiap anak yang mengalami autisme memiliki pola perilaku dan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Beberapa anak ada yang mengalami kesulitan belajar dan mengalami kecerdasan yang lebih rendah dari biasanya.<\/p>\n Disisi lain ada anak yang memiliki kecerdasan normal bahkan tinggi, hanya saja mereka tidak dapat berkomunikasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan sulitnya menentukan tingkat keparahannya.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Memahami Apa itu Autisme? Penyebab, Jenis, dan Tingkatannya<\/a><\/p>\n Diagnosa dini berperan penting dalam kehidupan anak-anak yang mengalami autisme beserta keluarganya. Namun, bukan hal mudah untuk mendiagnosa autisme, karena tidak adanya tes laboratorium untuk melakukannya.<\/p>\n Untuk mendiagnosa autisme, dokter melakukan serangkaian proses yang meliputi:<\/p>\n Apabila Anda merasa anak Anda mungkin mengalami autisme, salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah dengan memperhatikan beberapa gejala autisme, seperti menurunnya kontak mata, kesulitan melakukan interaksi sosial, sangat sensitif terhadap cahaya, suara, atau sentuhan, terlambat berbicara, atau mempunyai perilaku fisik yang tidak wajar.<\/p>\n Anda bisa menggunakan daftar gejala autisme sebagai acuannya, dan berikan tanda centang pada gejala autisme yang muncul pada anak Anda.<\/p>\n Anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa kemungkinan mengalami beberapa atau semua gejala yang terlihat pada anak-anak yang lebih kecil. Hanya saja sebagian besar gejala tersebut relatif ringan.<\/p>\n Selain orang tua, pengamatan dari guru juga dapat membantu proses diagnosa autisme. Namun, guru tidak diperbolehkan membuat diagnosanya. Psikolog, dokter perkembangan anak, atau ahli saraf anak adalah orang yang berhak membuat diagnosa autisme.<\/p>\n Saat ini autisme belum bisa didiagnosa melalui tes medis. Pengujian terbatas melalui wawancara, observasi, dan evaluasi. Tes skrining tersebut meliputi:<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Perbedaan Kwashiorkor dan Marasmus<\/a><\/p>\n Autisme tidak dapat disembuhkan. Tujuan dilakukannya perawatan untuk membantu mereka mendapatkan dan meningkatkan keterampilan agar bisa hidup lebih baik. Beberapa cara yang digunakan untuk mengobati autisme antara lain:<\/p>\n Sering kali penyandang autisme akan diberikan perawatan berdasarkan tingkat autisme yang mereka alami, seperti:<\/p>\n Bila penyandang autisme mengalami masalah pada komunikasi nonverbal, perawatan difokuskan untuk melatih keterampilan komunikasi dasar. Bila masalah verbal, perawatan akan lebih difokuskan pada pidato pragmatik (keahlian menggunakan bahasa dalam pengaturan sosial).<\/p>\n Terapi okupasi merupakan terapi yang terdiri dari tulisan tangan, sensori integrasi hingga permainan, dan terapi keterampilan sosial. Terapi ini bergantung pada kebutuhan dan waktu yang tersedia.<\/p>\n Terapi fisik berperan membantu penyandang autisme untuk mengasah keterampilan motorik kasar di dalam lingkungan sosial.<\/p>\n Terapi keterampilan sosial umumnya direkomendasikan oleh ahli terapi wicara atau okupasi untuk membantu anak autisme berinteraksi secara secara sosial dan membentuk ikatan dengan orang lain, seperti berbagi, berkolaborasi, bertanya dan menjawab pertanyaan. Semua kegiatan ini umumnya dilakukan secara berkelompok.<\/p>\n Penerapan terapi analisis perilaku terapan atau applied behavioral analysis<\/em> (ABA) juga akan dilakukan, baik secara individu maupun berkelompok (dalam satu kelas khusus penyandang autisme).<\/p>\n ABA merupakan sistem pelatihan yang bertujuan untuk membantu anak-anak dalam mempelajari keterampilan baru dan menyamaratakan keterampilan tersebut ke berbagai situasi dengan sistem motivasi berupa penghargaan.<\/p>\n Ada berbagai jenis ABA, yaitu:<\/p>\n Penggunaan obat-obatan bertujuan membantu menangani gejala dan kondisi yang terkait dengan autisme. Obat-obatan tersebut umumnya diresepkan oleh dokter dengan diagnosis resmi.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Ketahui Faktor Penyebab Tunagrahita dan Ciri-cirinya<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Mayo Clinic. (2018). Autism Spectrum Disorder<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n National Autistic Society. What is Autism?<\/a>. www.autism.org.uk<\/span><\/p>\n Verywell Health. (2019). How Autism Is Diagnosed<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\n Verywell Health. (2019). How Autism Is Treated<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\nDiagnosa Autisme<\/strong><\/h3>\n
Pemeriksaan Mandiri<\/strong><\/h4>\n
Tes\u00a0<\/strong><\/h4>\n
\n
Cara Merawat Autisme<\/strong><\/h3>\n
1. Terapi Khusus<\/strong><\/h4>\n
\n
\n
\n
\n
2. Analisis Perilaku Terapan (ABA)<\/strong><\/h4>\n
\n
3. Obat-obatan<\/strong><\/h4>\n
\n