{"id":12567,"date":"2021-03-29T10:20:24","date_gmt":"2021-03-29T03:20:24","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=12567"},"modified":"2021-03-29T22:28:33","modified_gmt":"2021-03-29T15:28:33","slug":"penyakit-yang-menyerang-sistem-gerak-pada-manusia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penyakit-yang-menyerang-sistem-gerak-pada-manusia\/","title":{"rendered":"Mengenal Sistem Gerak pada Manusia dan Gangguannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Heldania | Editor: Handa<\/p>\n
Sistem gerak adalah sebuah sistem fisiologis yang berfungsi menghasilkan gerak tubuh. Saraf, otot, dan tulang adalah bagian dari sistem gerak yang terintegrasi dan saling bekerja sama untuk menghasilkan gerak pada tubuh manusia. Aktivitas gerak, seperti berjalan, berlari, menari, tertawa, menangis, dan menulis adalah hasil dari sistem gerak yang bekerja optimal.<\/p>\n
Jika mengalami gangguan, sistem gerak akan menyebabkan beberapa kondisi, seperti kejang, sentakan, dan gemetar. Kondisi ini juga dapat mengurangi atau memperlambat pergerakan. Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik dengan penilaian neurologis untuk mendiagnosis kondisi ini.<\/p>\n
Penyakit, kondisi genetik, dan efek samping pengobatan adalah beberapa penyebab sistem gerak bermasalah. Beberapa faktor lain yang mungkin menyebabkan kondisi ini, termasuk:<\/p>\n
Gangguan sistem gerak pada tubuh bisa disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu:<\/p>\n
Ataksia adalah kelainan degeneratif berupa kerusakan, degenerasi atau hilangnya sel saraf di bagian otak yang mengontrol koordinasi otot (cerebellum atau otak kecil). Penyakit ini dapat menyebabkan kecanggungan, ketidakakuratan, ketidakseimbangan, tremor, atau kurangnya koordinasi saat melakukan gerakan yang diinginkan.<\/p>\n
Sebagian orang mungkin mengalami kesulitan berbicara, menggerakkan mata, dan menelan. Penyebab ataksia beragam, mulai dari mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, stroke, head trauma, penyakit autoimun, tumor, cerebral palsy, degenerasi otak, dan multiple sclerosis.<\/p>\n
Distonia serviks adalah kondisi langka di mana otot leher berkontraksi di luar kontrol ke posisi abnormal. Kondisi ini menyebabkan kejang, kontraksi otot leher yang terputus-putus, serta gerakan kepala dan leher memutar yang berulang-ulang. Sementara penyebab spesifiknya tidak diketahui dan obatnya belum tersedia.<\/p>\n
Akan tetapi, gejalanya bisa diobati dengan cara melakukan terapi fisik, operasi, stimulasi otak dalam (neuromodulasi), dan olahraga. Jika Anda mengidap penyakit ini, konsultasikan dengan dokter terkait olahraga apa yang cocok untuk Anda lakukan.<\/p>\n
Chorea adalah gangguan gerakan yang ditandai dengan gerakan berulang, singkat, tidak teratur, agak cepat, dan tidak disengaja yang biasanya melibatkan wajah, mulut, dan anggota tubuh lainnya. Gejala kondisi ini termasuk gerakan kecil, seperti gelisah, hingga gerakan lengan dan kaki yang parah dan tidak terkontrol. Kondisi ini juga membuat penderitanya terganggu dalam berbicara, menelan, dan berdiri tegak.<\/p>\n
Gangguan gerak yang membuat otot bergerak sendiri tanpa disadari ini dapat memengaruhi seluruh tubuh (distonia umum) atau satu bagian tubuh (distonia fokal). Kondisi ini melibatkan kontraksi otot tak disadari yang berkelanjutan dengan gerakan memutar dan berulang, sehingga membuat penderitanya mengalami tremor dan postur tubuh tampak aneh, seperti leher miring.<\/p>\n
Beberapa gejala yang mungkin timbul karena distonia, termasuk kram otot, kedutan, mata berkedip berulang tanpa kendali, hingga kesulitan menelan dan berbicara. Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa seperti gejala di atas, segera periksa ke dokter untuk mendapat pengobatan.<\/p>\n
Baca Juga :<\/strong>\u00a0Kenali Plank, Gerakan Praktis untuk Tubuh Bugar<\/a><\/p>\n Penyakit bawaan langka ini menyebabkan kerusakan progresif (degenerasi) sel saraf pada otak. Dampak penyakit ini sangat luas, termasuk gerakan tidak terkontrol (chorea), gangguan kemampuan kognitif, dan kondisi kejiwaan.<\/p>\n Penyakit Parkinson adalah kelainan otak yang menyebabkan penderitanya gemetar, kaku, kesulitan berjalan, serta sulit melakukan gerakan yang seimbang dan terkoordinasi. Untuk gejalanya biasanya dimulai secara bertahap dan bisa memburuk seiring waktu.<\/p>\n Ketika kondisi semakin parah, penderitanya mungkin mengalami kesulitan berjalan dan berbicara. Bisa juga menyebabkan perubahan mental dan perilaku, termasuk masalah tidur, depresi, dan kesulitan mengingat.<\/p>\n Kondisi ini disebabkan oleh sel saraf atau neuron di area otak yang berfungsi mengontrol gerakan terganggu atau mati. Beberapa gejala penyakit Parkinson, termasuk:<\/p>\n Sindrom Tourette adalah kondisi neurologis yang dimulai antara masa kanak-kanak dan remaja serta melibatkan gerakan berulang atau suara yang tidak diinginkan (tics) yang tidak dapat dikontrol dengan mudah.<\/p>\n Penderita sindrom ini kemungkinan mengalami kondisi mengedipkan mata tanpa henti, mengangkat bahu, atau mengeluarkan suara yang tidak biasa. Tics umumnya berkurang atau bisa terkontrol setelah masa remaja.<\/p>\n Tremor adalah gerakan ritmis tidak disengaja yang menyebabkan bagian tubuh bergetar tanpa disadari. Tremor paling sering terjadi di tangan, namun bisa juga terjadi di bagian tubuh lain, seperti kepala, pita suara, dan kaki. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh masalah di bagian otak yang mengontrol gerakan otot.<\/p>\n Tremor bukan kondisi yang berbahaya, namun dapat memburuk seiring waktu dan bisa menjadi parah pada beberapa orang. Sebagian besar jenis tremor tidak dapat disembuhkan. Namun, jika Anda mengalami tremor ringan, Anda tidak memerlukan pengobatan karena biasanya akan hilang dengan sendirinya.<\/p>\n Kelainan bawaan langka ini menyebabkan tembaga menumpuk di hati, otak, dan organ vital tubuh lainnya. Tembaga sangat penting untuk perkembangan saraf, tulang, kolagen, dan pigmen kulit yang sehat. Normalnya, tembaga diserap dari makanan, dan tembaga yang berlebih dikeluarkan melalui zat yang diproduksi di hati (empedu).<\/p>\n Namun, pada orang dengan penyakit Wilson, tembaga tidak dikeluarkan dari tubuh dengan benar. Akibatnya, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan gerakan berupa distonia, tremor, dan chorea.<\/p>\n Baca Juga :<\/strong>\u00a0Tubuh Kurang Gerak? Waspadai 9 Risiko Penyakit<\/a><\/p>\nSumber<\/span> American Association of Neurological Surgeons. Movement Disorder.<\/a> www.aans.org<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. Movement Disorder.<\/a> www.mayoclinic.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. Ataxia<\/a>. www.mayoclinic.com<\/span><\/p>\n Healthline. (2019). Cervical Dystonia. <\/a>www.healthline.com<\/span><\/p>\n Healthline. (2020) What Is Chorea?<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Healthline. (2019). Everything You Need to Know About Tremors<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2020). What does it mean if you have shaky hands?. <\/a>www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n National Institutes of Health. Parkinson\u2019s Disease<\/a>. www.nia.nih.gov<\/span><\/p>\n5. Penyakit Huntington<\/strong><\/h3>\n
6. Penyakit Parkinson<\/strong><\/h3>\n
\n
7. Sindrom Tourette<\/strong><\/h3>\n
8. Tremor<\/strong><\/h3>\n
9. Penyakit Wilson<\/strong><\/h3>\n