{"id":12417,"date":"2021-03-25T11:34:34","date_gmt":"2021-03-25T04:34:34","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=12417"},"modified":"2023-04-26T09:46:19","modified_gmt":"2023-04-26T02:46:19","slug":"berbagai-pilihan-pengobatan-eksim-medis-hingga-perawatan-mandiri","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/berbagai-pilihan-pengobatan-eksim-medis-hingga-perawatan-mandiri\/","title":{"rendered":"Berbagai Pilihan Pengobatan Eksim: Medis Hingga Perawatan Mandiri"},"content":{"rendered":"

Penulis: Justina | Editor: Umi<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 5 April 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Eksim atau dermatitis atopik adalah suatu kondisi yang menimbulkan bercak pada kulit dan dapat menjadi radang, gatal, pecah-pecah dan kasar. Beberapa jenis eksim juga dapat menyebabkan kulit menjadi lecet.<\/p>\n

Sayangnya, tidak ada obat untuk eksim, tetapi ada perawatan yang dapat membantu mengatasi kondisi kulit inflamasi yang umum ini. Eksim ringan sering kali dapat dikontrol dengan pelembap yang kaya akan emolien dan krim hidrokortison yang dijual bebas. Sedangkan untuk eksim sedang hingga parah mungkin memerlukan obat resep dan terapi spesialis.<\/p>\n

Konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan pengobatan apa pun. Pastikan Anda memahami manfaat dan efek samping setiap metode pengobatan yang Anda pilih.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Berbagai Jenis Obat Luka Bakar<\/a><\/p>\n

Perawatan Rumahan<\/strong><\/h3>\n

Pilihan gaya hidup dan perawatan pribadi menjadi peran penting untuk mencegah atau mengelola gejala eksim akut, yang disebut flare<\/em>.<\/p>\n

Menghindari Pemicu<\/strong><\/h4>\n

Faktor lingkungan dan gaya hidup, seperti perubahan cuaca, alergi serbuk sari, makanan tertentu, serta stres dapat memperburuk gejala eksim yang Anda alami. Oleh karena itu, mengelola gaya hidup dan menghindari pemicu eksim merupakan langkah penting untuk mencegah kambuhnya eksim.<\/p>\n

Selektif Memilih Sabun Mandi<\/strong><\/h4>\n

Pilih sabun yang dirancang khusus untuk kulit kering dan sensitif. Hindari penggunaan sabun batangan karena sabun ini sangat keras untuk kulit dan bisa menghilangkan banyak minyak alami kulit yang justru dibutuhkan sebagai pelindung kulit.<\/p>\n

Hindari juga penggunaan sabun yang mengandung asam salisilat<\/a>, parfum, alkohol, sodium lauryl sulfate, retinoid<\/a>, atau alpha hydroxy acid<\/em> (AHA) karena dapat mengkibatkan kulit semakin kering dan memicu iritasi.\u00a0<\/span><\/p>\n

Menjaga Kelembapan Kulit<\/strong><\/h4>\n

Meski mandi dapat menghilangkan kotoran, mandi juga bisa menghilangkan kelembapan alami kulit. Anda bisa mengatasinya dengan berendam di dalam air hangat tidak lebih dari 10 menit.<\/span><\/p>\n

Setelah mandi, keringkan seluruh tubuh menggunakan handuk berserat lembut dengan menepuk-nepuk secara perlahan. Jangan menggosok tubuh berlebihan.<\/span><\/p>\n

Saat kulit masih sedikit lembap, oleskan pelembap kulit dan obat untuk eksim sesuai anjuran dokter. Tunggu beberapa menit hingga pelembap dan obat meresap di kulit sebelum mengenakan pakaian.<\/span><\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Kenali Jenis-jenis Infeksi Jamur Kulit dan Gejalanya<\/a><\/p>\n

Pengobatan Medis<\/strong><\/h3>\n

Jika pelembap biasa dan langkah perawatan mandiri lainnya tidak membantu, dokter akan menyarankan satu atau lebih perawatan berikut:<\/p>\n

Kortikosteroid Topikal<\/strong><\/h4>\n

Obat kortikosteroid<\/a> sering kali menjadi hal pertama yang direkomendasikan dokter untuk mengobati eksim ringan. Bahkan jika eksim Anda tidak membaik dengan krim pelembap, kortikosteroid dapat membantu mengobati ruam dan mengurangi peradangan kulit.<\/p>\n

Obat yang mengandung hormon steroid ini membantu mengurangi rasa gatal dan bengkak dengan menekan bahan kimia inflamasi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh. Gunakan obat ini sesuai petunjuk dokter atau label kemasan.<\/p>\n

Antibiotik<\/strong><\/h4>\n

Dalam beberapa kasus, eksim dapat menyebabkan kulit luka terbuka sehingga mengalami infeksi bakteri. Infeksi kulit bakteri sekunder umum terjadi pada penderita eksim (terutama infeksi Staphylococcus aureus<\/em>) dan dapat diobati dengan antibiotik<\/a> topikal atau oral.<\/p>\n

Antibiotik topikal biasanya diberikan untuk mengobati infeksi lokal ringan, sedangkan antibiotik oral diperlukan untuk infeksi yang melibatkan area kulit yang lebih luas.<\/p>\n

Kortikosteroid Oral<\/strong><\/h4>\n

Untuk kasus eksim yang lebih parah, dokter bisa meresepkan kortikosteroid oral, seperti prednison<\/a>. Obat-obatan ini efektif, tetapi tidak boleh dikonsumsi dalam jangka panjang karena dapat menimbulkan efek samping yang serius.<\/p>\n

Antihistamin<\/strong><\/h4>\n

Jika eksim yang Anda alami disebabkan oleh alergi, maka dokter bisa meresepkan obat antihistamin<\/a> untuk meredakan gatal. Efek antihistamin sendiri dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain.<\/p>\n

Penghambat Leukotrien<\/strong><\/h4>\n

Penghambat atau inhibitor leukotrien bekerja dengan memblokir senyawa yang menyebabkan inflamasi, yang dikenal sebagai leukotrien. Hal ini karena leukotrien menyebabkan kondisi eksim menjadi kemerahan dan bengkak.<\/p>\n

Terapi<\/strong><\/h3>\n

Perban Basah<\/strong><\/h4>\n

Perawatan ini efektif untuk eksim yang parah dan mampu mengurangi gejala dalam beberapa jam hingga hari. Perban basah dilakukan dengan membalut area yang luka dengan kortikosteroid topikal dan perban basah.<\/p>\n

Terkadang metode pengobatan ini dilakukan di rumah sakit dengan bantuan tenaga kesehatan untuk pasien dengan lesi yang meluas. Jika Anda ingin melakukan metode pengobatan ini di rumah, tanyakan kepada dokter untuk mempelajari teknik tersebut.<\/p>\n

Terapi Cahaya<\/strong><\/h4>\n

Perawatan ini digunakan untuk penderita eksim yang tidak kunjung membaik setelah perawatan topikal, atau yang dengan cepat kambuh kembali setelah melakukan perawatan.<\/p>\n

Perawatan paling sederhana dengan menggunakan terapi cahaya adalah pemaparan kulit ke sinar matahari alami dengan jumlah yang terkontrol. Bentuk lain terapi ini bisa menggunakan ultraviolet A buatan (UVA) atau ultraviolet B, bersamaan dengan konsumsi obat atau tidak.<\/p>\n

Meski efektif, terapi cahaya untuk penderita eksim tetap berbahaya untuk jangka panjang. Karena terapi cahaya dapat mengakibatkan penuaan dini, serta peningkatan risiko kanker kulit.<\/p>\n

Oleh karena itu, dengan alasan ini fototerapi lebih jarang digunakan pada anak kecil dan bayi. Sebaiknya, konsultasikan dulu kepada dokter tentang kelebihan dan kelemahan dari terapi cahaya.<\/p>\n

Imunoterapi<\/strong><\/h4>\n

Imunoterapi digunakan untuk meminimalkan efek alergi. Meski sebagian besar jenis eksim bukan merupakan alergi, tetapi gejalanya bisa kambuh jika Anda berada di sekitar hal-hal yang menyebabkan reaksi alergi.<\/p>\n

Ada dua jenis imunoterapi:<\/p>\n