{"id":12310,"date":"2021-03-20T13:31:28","date_gmt":"2021-03-20T06:31:28","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=12310"},"modified":"2022-10-23T18:50:37","modified_gmt":"2022-10-23T11:50:37","slug":"ketahui-gangguan-pterygium-pada-mata-dan-pengobatannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-gangguan-pterygium-pada-mata-dan-pengobatannya\/","title":{"rendered":"Ketahui Gangguan Pterygium pada Mata dan Pengobatannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Lely | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 22 Oktober 2022<\/p>\n <\/p>\n Pterygium dikenal dengan istilah surfer\u2019s eyes, merupakan kondisi dimana selaput bening tipis pada permukaan mata berubah menjadi keruh. Gangguan ini berawal dari munculnya jaringan berwarna merah muda pada konjungtiva, biasanya terbentuk pada sisi yang paling dekat dengan hidung dan tumbuh ke arah area pupil.<\/p>\n Kondisi ini mungkin terlihat menakutkan tetapi penyakit ini bukanlah sel kanker dan jarang menyebabkan komplikasi lain yang membahayakan kesehatan Anda. Namun, jika Anda biarkan tumbuh yang kemudian menyebar hingga menutupi kornea bahkan pupil mata, akibatnya akan mengganggu penglihatan. Pterygium dapat muncul pada salah satu mata saja atau sekaligus keduanya.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Berbagai Penyebab Iritasi Mata yang Perlu Diwaspadai<\/a><\/p>\n Dalam beberapa kasus, gangguan ini mungkin tidak selalu menimbulkan gejala apapun sampai terbentuk cukup besar untuk Anda lihat atau rasakan, sampai saat itu mata Anda akan merasakan gejala ringan seperti:<\/p>\n Sebelum berkembang menjadi pterygium, kondisi ini akan terlihat seperti benjolan non-kanker umumnya yang terdiri dari timbunan lemak, kalsium, atau protein. Masalah medis ini tergolong tidak berbahaya dan dapat diobati, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah penglihatan pada kemudian hari jika dibiarkan tanpa pengobatan.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Penyebab Konjungtivitis atau Mata Merah<\/a><\/p>\n Penyebab pasti pterigium masih belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini terjadi pada Anda yang melakukan aktivitas di luar ruangan dan terkena paparan sinar matahari. Beberapa faktor risiko penyebabnya, meliputi:<\/p>\n Orang yang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan untuk bekerja atau tujuan lainnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit ini.<\/p>\n Jika pernah atau sedang mengalami mata kering, kemungkinan Anda lebih rentan terhadap penyakit ini.<\/p>\n Debu, pasir, dan angin dapat memperburuk kondisinya dengan memperparah gejala yang muncul pada permukaan mata.<\/p>\n Beberapa peneliti percaya bahwa orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit ini kemungkinan dapat mengalami risiko kondisi tersebut.<\/p>\n Sebagian besar kasusnya terjadi pada pasien berusia 20 hingga 40 tahun ke atas.<\/p>\n Negara beriklim tropis atau negara yang dekat dengan khatulistiwa memiliki risiko lebih tinggi, karena paparan ultraviolet yang lebih kuat.<\/p>\n Penyakit ini dapat dengan mudah terdeteksi pada saat diagnosis. Dokter mata Anda akan melakukan pemeriksaan lebih seksama dengan menggunakan prosedur slit lamp. Lampu ini memungkinkan dokter untuk melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat khusus dengan sumber cahaya intensitas tinggi untuk melihat kondisi mata Anda.<\/p>\n Jika diperlukan ada beberapa tes tambahan, termasuk:<\/p>\n Perawatan terhadap pterygium tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Tindakan yang dilakukan untuk mengobatinya, antara lain:<\/p>\n Jika masih berukuran kecil, tidak menimbulkan rasa sakit, dan tidak menyebabkan masalah penglihatan. Dokter mata Anda mungkin hanya menyarankan untuk mengenakan topi dan kacamata hitam saat Anda berada di luar ruangan. Melindungi mata dari radiasi ultraviolet cenderung menghentikan pertumbuhan pterygium.<\/p>\n Pengobatan untuk iritasi ringan seperti obat tetes atau salep mata untuk melumasi dan meredakan gejala iritasi pada kornea. Untuk peradangan parah dokter akan meresepkan obat tetes mata steroid jangka pendek. Obat-obatan ini hanya untuk meredakan gejala saja, bukan untuk mengobati.<\/p>\n Pembedahan merupakan satu-satunya pengobatan dengan mengangkat pterygium. Lebih baik melakukan pembedahan sebelum pterygium tumbuh pada seluruh kornea. Jika tidak, pterygium dapat melukai kornea dan menyebabkan masalah penglihatan permanen.<\/p>\n Ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk melindungi mata agar terhindar dari pterygium. Antara lain:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>7 Penyebab Mata Kuning dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2018). Pterygium<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Web MD. (2020). What Is Surfer’s Eye?<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n Very Well Health. (2020). Surfer’s Eye Overview<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\n Medical News Today. (2020). What to know about pterygia<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\nGejala<\/h3>\n
\n
Penyebab Pterygium<\/h3>\n
1. Paparan sinar ultraviolet<\/h4>\n
2. Mata kering<\/h4>\n
3. Paparan iritan<\/h4>\n
4. Riwayat keluarga<\/h4>\n
5. Usia<\/h4>\n
6. Iklim<\/h4>\n
Diagnosis dan Pengobatan<\/h3>\n
\n
1. Perlindungan terhadap radiasi ultraviolet<\/h4>\n
2. Obat mata<\/h4>\n
3. Operasi bedah<\/h4>\n
Pencegahan Pterygium<\/h3>\n
\n