{"id":12293,"date":"2021-03-19T22:07:45","date_gmt":"2021-03-19T15:07:45","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=12293"},"modified":"2021-04-05T19:40:36","modified_gmt":"2021-04-05T12:40:36","slug":"jenis-dan-efek-samping-obat-penyubur-kandungan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/jenis-dan-efek-samping-obat-penyubur-kandungan\/","title":{"rendered":"Jenis dan Efek Samping Obat Penyubur Kandungan"},"content":{"rendered":"

Penulis: Opie<\/p>\n

Obat penyubur kandungan dapat meningkatkan kemungkinan Anda untuk hamil dan melahirkan bayi sampai cukup bulan. Obat-obatan ini sebaiknya dikonsumsi hanya atas rekomendasi dokter.<\/p>\n

Terlebih lagi, mengonsumsi obat penyubur kandungan tanpa diagnosis dari dokter kandungan belum tentu meningkatkan kemungkinan Anda untuk hamil.<\/p>\n

Infertilitas atau ketidaksuburan dapat disebabkan oleh masalah pada pria dan wanita. Namun, Anda mungkin menyadari bahwa ada lebih banyak obat kesuburan untuk wanita daripada untuk pria.<\/p>\n

Hal ini disebabkan karena lebih mudah untuk meningkatkan produksi sel telur pada wanita daripada meningkatkan jumlah sperma pada pria. Berikut adalah berbagai jenis obat kesuburan yang umum diberikan untuk wanita.<\/p>\n

Baca Juga:<\/strong> Cara Program Hamil yang Tepat untuk Mendapatkan Buah Hati<\/a><\/p>\n

Obat penyebab ovulasi\u00a0<\/strong><\/h3>\n

Beberapa obat kesuburan bekerja dengan memicu ovulasi pada Anda yang tidak berovulasi secara teratur. Selain tidak berovulasi secara teratur beberapa perempuan bahkan sama sekali tidak berovulasi. Kurang lebih 1 dari 4 wanita dengan masalah kesuburan juga memiliki masalah dengan proses ovulasi.<\/p>\n

Obat-obatan yang dapat mengatasi masalah ovulasi meliputi:<\/p>\n

1. Metformin (Glucophage)<\/strong><\/h4>\n

Obat ini dapat menurunkan resistensi insulin. Wanita dengan sindrom polikistik ovarium, terutama mereka dengan indeks massa tubuh di atas 35, mungkin resisten terhadap insulin, yang dapat menyebabkan masalah pada ovulasi.<\/p>\n

2. Agonis dopamin<\/strong><\/h4>\n

Obat ini mengurangi kadar hormon yang disebut prolaktin. Pada beberapa wanita, memiliki terlalu banyak prolaktin dapat menyebabkan masalah ovulasi yang akan mempersulit kehamilan.<\/p>\n

3. Clomiphene<\/em> (Clomid<\/em>)<\/strong><\/h4>\n

Obat ini juga dapat memicu ovulasi. Pada umumnya dokter akan merekomendasikannya sebagai pilihan pengobatan pertama untuk wanita dengan masalah ovulasi.<\/p>\n

4. Letrozole (Femara)<\/em><\/strong><\/h4>\n

Seperti clomiphene, letrozole<\/em> juga dapat memicu ovulasi. Obat ini dapat bekerja dengan lebih baik di antara wanita dengan sindrom polikistik ovarium, terutama pada mereka yang mengalami obesitas.<\/p>\n

Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa 27,5 persen wanita dengan sindrom polikistik ovarium yang menggunakan letrozole akhirnya dapat mengandung dan melahirkan, dibandingkan dengan 19,1 persen dari mereka yang menggunakan clomiphene.<\/p>\n

5. Gonadotropin<\/h4>\n

Ketika pengobatan lain tidak berhasil, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing<\/em> yang termasuk dalam kelompok hormon gonadotropin.<\/p>\n

Gonadotropin adalah hormon yang sangat berperan terhadap kesuburan seseorang. Pada wanita, suntikan gonadotropin dimulai pada awal siklus menstruasi untuk meningkatkan kematangan telur agar segera siap dibuahi.<\/p>\n

Baca Juga:<\/strong> Waspadai! Penyebab Kemandulan pada Pria dan Wanita<\/a><\/p>\n

Hormon sebelum inseminasi buatan<\/strong><\/h3>\n

Ketika obat tidak dapat mengobati beberapa penyebab infertilitas, atau ketika dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab infertilitas Anda, bisa jadi dokter akan merekomendasikan tindakan inseminasi buatan.<\/p>\n

Inseminasi Intrauterine<\/em> (IUI) melibatkan tindakan memasukkan sperma langsung ke dalam rahim sekitar waktu ovulasi.<\/p>\n

Dokter Anda mungkin akan merekomendasikan obat-obatan berikut ini sebelum melakukan tindakan IUI:<\/p>\n

1. Obat Ovulasi<\/strong><\/h4>\n

Clomiphene atau letrozole adalah beberapa contoh obat ovulasi. Obat ini dapat menyebabkan tubuh berovulasi dan, mungkin, melepaskan sel telur dalam jumlah yang lebih banyak.<\/p>\n

2. Obat Pemicu Ovulasi<\/strong><\/h4>\n

Masa ovulasi sangat penting dalam kehamilan, banyak dokter merekomendasikan suntikan pemicu ovulasi dari hormon human chorionic gonadotropin (hCG).<\/p>\n

3. Progesteron<\/strong><\/h4>\n

Hormon ini dapat membantu mempertahankan kehamilan awal. Para wanita kebanyakan mengonsumsinya melalui supositoria vagina.<\/p>\n

Selain IUI, tindakan lain yang bisa dilakukan untuk mencapai kehamilan adalah Fertilisasi in vitro (IVF). IVF atau In vitro fertilization<\/em> melibatkan pengambilan satu atau lebih sel telur sehingga dokter dapat membuahi mereka dengan sperma dalam cawan petri.<\/p>\n

Jika sel telur tumbuh menjadi embrio, dokter akan menanamkannya ke dalam rahim Anda.<\/p>\n

IVF memerlukan dukungang dari obat-obatan berikut ini:<\/p>\n