{"id":12059,"date":"2021-03-11T12:56:52","date_gmt":"2021-03-11T05:56:52","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=12059"},"modified":"2022-10-23T19:07:38","modified_gmt":"2022-10-23T12:07:38","slug":"waspadai-bahaya-paraben-dalam-kosmetik-bagi-kesehatan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/waspadai-bahaya-paraben-dalam-kosmetik-bagi-kesehatan\/","title":{"rendered":"Waspadai Bahaya Paraben dalam Kosmetik bagi Kesehatan"},"content":{"rendered":"

Penulis: Lely | Editor: Ratna<\/p>\n

Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 23 Oktober 2022<\/p>\n

 <\/p>\n

Paraben adalah sekelompok senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai pengawet buatan dalam kosmetik dan produk kecantikan lainnya. Kosmetik mengandung bahan yang dapat terurai, oleh sebab itu penambahan bahan kimia bertujuan untuk mencegah dan mengurangi pertumbuhan bakteri dan jamur berbahaya, sehingga meningkatkan umur simpan produk.<\/p>\n

Penelitian menunjukkan bahwa paraben dapat menyebabkan iritasi kulit, mengganggu hormon dalam tubuh, membahayakan kesuburan dan organ reproduksi, mempengaruhi kelahiran, dan meningkatkan risiko kanker. Penelitian juga telah mendeteksi adanya paraben pada hampir semua sampel urin dari orang dewasa.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Selain Sinar Matahari, Ini 9 Faktor Lain yang Meningkatkan Kanker Kulit<\/a><\/p>\n

Efek samping<\/h3>\n

Kulit kita dapat menyerap produk kosmetik yang kita gunakan, artinya bahan yang ada pada setiap produk yang Anda pakai berpotensi untuk menyebabkan dermatitis kontak. Suatu reaksi alergi terhadap zat sesuatu yang bersentuhan dengan kulit, biasanya terjadi dalam bentuk ruam yang kadang hilang dengan sendirinya.<\/p>\n

Ruam dermatitis kontak pada umumnya meliputi:<\/p>\n