{"id":11869,"date":"2021-03-06T12:20:17","date_gmt":"2021-03-06T05:20:17","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=11869"},"modified":"2022-10-18T10:06:09","modified_gmt":"2022-10-18T03:06:09","slug":"kenali-gejala-paranoid-dan-cara-pengobatannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kenali-gejala-paranoid-dan-cara-pengobatannya\/","title":{"rendered":"Kenali Gejala Paranoid dan Cara Pengobatannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Lely | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 17 Oktober 2022<\/p>\n <\/p>\n Paranoid adalah pola berpikir yang mengarah pada kecurigaan dan kecurigaan yang tidak rasional terhadap orang lain. Hal ini mengenai tentang perasaan tidak nyaman hingga pola berpikir yang berlebihan yang mengindikasikan bahwa kesehatan mental seseorang berada dalam risiko yang serius.<\/p>\n Anda merasa paranoid jika merasa gugup atau gelisah tentang suatu situasi atau seseorang, karena memiliki kecurigaan tertentu yang kemudian mempengaruhi pola pikir dan perilaku. Anda merasa terancam seperti sedang diawasi oleh orang-orang sekitar, meskipun Anda tahu bahwa kekhawatiran tersebut tidak berdasarkan dengan kenyataan.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Ciri-Ciri Mental Illness dan Faktor Penyebabnya<\/a><\/p>\n Kebanyakan penderita gangguan ini memiliki pikiran paranoid dari waktu ke waktu, ketidakpercayaan yang terus menerus, tidak rasional, dan tidak berdasar. Hal-hal berikut ini mungkin termasuk:<\/p>\n Penyebab dari paranoid sendiri masih belum jelas dan tergantung pada kondisi yang terkait, tetapi faktor genetik dianggap memiliki peran penting. Berikut adalah teori-teori yang mungkin menjadi salah satu penyebab gangguan ini.<\/p>\n Bahan kimia alami dalam otak (neurotransmitter) membentuk pola dasar pikiran dan perasaan. Obat-obatan tertentu seperti kokain, marijuana, dan amfetamin dapat mengubah kimiawi otak yang dapat menimbulkan perasaan, pikiran, dan perilaku paranoid. Hal ini membuat beberapa peneliti percaya bahwa paranoid mungkin merupakan kelainan biokimia otak.<\/p>\n Misalnya pelecehan atau kekerasan pada masa kanak-kanak dapat merusak cara berpikir dan perasaan seseorang sepanjang hidupnya. Inilah salah satu alasan kenapa peran keluarga dan lingkungan tempat tinggal sangat berperan penting pada tumbuh kembang anak.<\/p>\n Beberapa penelitian juga menemukan bahwa paranoid lebih terjadi pada orang yang pernah mengalami stres<\/a> yang parah dan berkelanjutan. Misalnya, mendapat tekanan dari lingkungan keluarga dan sekitar atau di tempat kerja. Namun, kejelasan tentang stres sebagai pemicu paranoid masih belum jelas.<\/p>\n Salah satu kondisi masalah kejiwaan dapat dihubungkan dengan paranoid, karena merasa kesulitan untuk mempercayai orang lain. Hal ini yang menyebabkan pikiran negatif tentang orang-orang yang tidak benar. Misalnya, menganggap orang lain membenci, mengolok-olok, atau bahkan merasa akan menyakiti Anda. Meskipun terkadang tidak mempercayai setiap pikiran yang tidak realistis dalam kepala, tetapi Anda merasa hal itu seakan terjadi.<\/p>\n Kondisi yang menyebabkan paranoid sulit didiagnosa karena rasa ketidakpercayaan yang berlebihan sering kali terjadi pada berbagai masalah kesehatan mental. Kesulitan lainnya adalah orang yang mengalami paranoid cenderung menghindari dokter, rumah sakit, dan tempat medis lainnya karena rasa takut.<\/p>\n Diagnosis yang dilakukan mungkin termasuk:<\/p>\n Perawatan dan pengobatan pada paranoid tergantung pada tingkat keparahan gejala serta penyebab yang mendasari. Dokter atau psikiater mungkin akan merekomendasikan pengobatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya. Antara lain:<\/p>\n Dokter Anda umumnya akan meresepkan obat seperti antipsikotik, terutama jika Anda memiliki kondisi kejiwaan yang mendasari seperti skizofrenia atau gangguan bipolar. Obat lain juga akan dokter rekomendasikan untuk mengobati gejala yang Anda alami seperti antidepresan, obat yang membantu menstabilkan suasana hati, dan obat anti kecemasan.<\/p>\n Metode yang dilakukan untuk mengenali kondisi, perasaan, dan pikiran yang dimaksudkan untuk membentuk perilaku positif terhadap masalah yang Anda hadapi. Hal ini membantu Anda yang menderita paranoid dalam mengekspresikan emosi dengan cara yang lebih adaptif, menyelesaikan masalah, respon terhadap situasi, menyesuaikan diri terhadap perubahan, dan meningkatkan kepercayaan diri.<\/p>\n Jika Anda mengalami paranoid, penting bagi Anda untuk mendiskusikan pikiran dan perasaan dalam diri dengan dokter atau psikiater<\/a>. Dengan belajar bagaimana berkomunikasi dengan dokter, atau orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi perasaan paranoid dalam situasi sosial.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Sindrom Asperger: Tanda, Diagnosis, dan Pengobatan<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Gejala<\/h3>\n
\n
Penyebab Paranoid<\/h3>\n
1. Kimia otak<\/h4>\n
2. Peristiwa traumatik<\/h4>\n
3. Reaksi stres<\/h4>\n
4. Gangguan kejiwaan<\/a><\/h4>\n
Diagnosis<\/h3>\n
\n
Cara Pengobatan<\/h3>\n
1. Obat-obatan<\/h4>\n
2. Psikoterapi<\/a><\/h4>\n
3. Belajar mengatasi masalah<\/h4>\n