{"id":11850,"date":"2021-03-05T19:12:41","date_gmt":"2021-03-05T12:12:41","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=11850"},"modified":"2021-03-05T19:12:41","modified_gmt":"2021-03-05T12:12:41","slug":"hati-hati-stres-bisa-sebabkan-peningkatan-berat-badan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/hati-hati-stres-bisa-sebabkan-peningkatan-berat-badan\/","title":{"rendered":"Hati-hati, Stres Bisa Sebabkan Peningkatan Berat Badan"},"content":{"rendered":"

Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n

Stres merupakan respon pertahanan alami seseorang dalam menghadapi tekanan dari suatu peristiwa.<\/p>\n

Penyebab stres berbeda setiap orangnya, tapi umumnya stres disebabkan oleh berbagai peristiwa besar, seperti kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, bercerai, mengalami penyakit kronis, kehamilan dan menjadi orang tua, keguguran, dan berbagai penyebab stres lainnya.<\/p>\n

Di samping itu, stres sering kali dikaitkan dengan berat badan. Stres akut yang berlangsung relatif singkat memicu penurunan nafsu makan, karena otak mengalihkan sumber daya dari fungsi tubuh normal.<\/p>\n

Sebaliknya, stres kronis justru dapat memicu perubahan produksi hormon yang menyebabkan meningkatnya nafsu makan dan keinginan yang lebih besar untuk makan makanan berkalori tinggi, seperti es krim, keripik, dan pizza. Lalu, bagaimana stres dapat meningkatkan berat badan? Simak penjelasannya berikut ini!<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Hati-Hati, Stres Bisa Sebabkan Kolesterol Tinggi<\/a><\/p>\n

Hubungan antara Stres dan Kortisol\u00a0\u00a0<\/strong><\/h3>\n

Sudah sejak lama para peneliti mengetahui bahwa meningkatnya kortisol, yang merupakan sejenis hormon stres dapat memicu penambahan berat badan.<\/p>\n

Ketika Anda mengalami stres, kelenjar adrenal akan mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol yang berakibat dilepasnya glukosa ke dalam aliran darah. Hal tersebut dilakukan agar dapat memberikan Anda cukup energi untuk menghadapi stres (dikenal dengan istilah respon fight or flight<\/em>).<\/p>\n

Setelah stres mereda, hormon adrenalin dalam tubuh akan berkurang dan gula darah menurun tajam yang menyebabkan kortisol bekerja dengan sangat cepat, untuk kembali mengisi cadangan energi yang bisa meningkatkan risiko penambahan berat badan.<\/p>\n

Kortisol dengan Sugar Craving<\/em><\/strong><\/h3>\n

Gula merupakan salah satu pemasok energi tercepat dan termudah. Karena itulah, sering kali gula menjadi pilihan utama untuk meredakan stres. Padahal hal tersebut dapat memicu Anda mengalami sugar craving<\/em>.<\/p>\n

Sugar craving<\/em> merupakan kondisi dimana seseorang memiliki keinginan yang sangat kuat untuk mengonsumsi makanan manis dan kesulitan untuk mengendalikan diri mereka sendiri saat sedang berada di sekitar makanan tersebut.<\/p>\n

Kelebihan gula akan disimpan dalam bentuk lemak perut yang sering kali sulit untuk dikeluarkan, di mana hal ini bisa memicu terjadinya penambahan berat badan.<\/p>\n

Kortisol dan Metabolisme<\/strong><\/h3>\n

Kadar kortisol yang terlalu tinggi dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, salah satunya adalah memperlambat tingkat metabolisme tubuh yang menyebabkan Anda mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badan.<\/p>\n

Hal tersebut dibuktikan melalui sebuah wawancara yang dilakukan pada tahun 2015 oleh para peneliti dari Ohio State University terhadap para wanita mengenai stres yang mereka alami.<\/p>\n

Sehari sebelumnya, para peneliti tersebut juga memberikan mereka makanan berkalori tinggi dan tinggi lemak. Setelah mereka selesai makan makanan tersebut, para ilmuwan kemudian melakukan pengukuran tingkat metabolisme wanita (tingkat di mana terjadinya pembakaran kalori dan lemak), serta memeriksa kadar gula darah, kolesterol, insulin, dan kortisol mereka.<\/p>\n

Hasil yang didapat adalah rata-rata para wanita tersebut mengalami satu atau lebih penyebab stres selama 24 jam, dan sebelumnya mereka membakar 104 kalori lebih sedikit dibandingkan dengan wanita yang tidak stres. Akibatnya berat badan mereka naik sebesar 11 pon dalam setahun.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Pentingnya “Me Time” agar Jauh dari Stres<\/a><\/p>\n

Kebiasaan Tidak Sehat yang Dipicu Oleh Stres<\/strong><\/h3>\n

Stres juga dapat mendorong Anda untuk melakukan kebiasaan tidak sehat, di mana semua kebiasaan tersebut bisa memicu naiknya berat badan, seperti:<\/p>\n

1. Makan secara Berlebihan<\/strong><\/h4>\n

Tingkat kortisol yang tinggi tidak hanya berdampak pada hasrat untuk makan makanan tidak sehat saja, tetapi rasa gugup yang berlebihan sering kali menyebabkan Anda makan dengan porsi lebih banyak dari biasanya.<\/p>\n

Misalnya Anda akan sering ngemil, karena menurut Anda ngemil dapat menghilangkan stres. Padahal hal tersebut dapat mempersulit untuk menurunkan berat badan.<\/p>\n

2. Makan Makanan Cepat Saji<\/h4>\n

Makanan cepat saji sering kali dipilih untuk meredakan stres, karena makanan tersebut mudah didapat. Sayangnya makanan ini termasuk makanan berkalori tinggi, sehingga berisiko meningkatkan berat badan Anda.<\/p>\n

3. Kurangnya Berolahraga<\/h4>\n

Tuntutan pekerjaan sering kali menyebabkan Anda stres. Terkadang saat mengalami stres, Anda cenderung malas untuk melakukan kegiatan apa pun, termasuk olahraga.<\/p>\n

Padahal malas berolahraga berpotensi meningkatkan risiko penambahan berat badan.<\/p>\n

4. Melewatkan Makan<\/h4>\n

Terkadang saat Anda stres, Anda cenderung melewatkan makan, seperti tidak sarapan atau tidak makan siang. Hal tersebut dapat menyebabkan Anda makan dengan porsi lebih banyak, dan memicu peningkatan berat badan.<\/p>\n

5. Kurang Tidur<\/h4>\n

Beberapa orang mengalami kesulitan untuk tidur saat mereka mengalami stres. Akibat dari kebiasaan ini adalah munculnya rasa lelah yang bisa memicu munculnya kebiasaan makan yang tidak sehat.<\/p>\n

Risiko Stres dan Kenaikan Berat Badan\u00a0<\/strong><\/h3>\n

Saat stres kronis semakin memburuk dan sulit untuk ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan munculnya beberapa gangguan kesehatan berbahaya yang mencakup:<\/p>\n