{"id":11724,"date":"2021-02-26T22:03:31","date_gmt":"2021-02-26T15:03:31","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=11724"},"modified":"2022-10-18T09:56:21","modified_gmt":"2022-10-18T02:56:21","slug":"sindrom-tourette-penyebab-gejala-dan-pengobatannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/sindrom-tourette-penyebab-gejala-dan-pengobatannya\/","title":{"rendered":"Sindrom Tourette: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Lely | Editor: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 17 Oktober 2022<\/p>\n <\/p>\n Sindrom tourette adalah kelainan sistem saraf yang menyebabkan penderita mengalami gerakan, hentakan, atau bersuara dengan tiba-tiba dan dilakukan berulang kali. Hal tersebut disebut dengan tics, dan tidak dapat mereka kendalikan. Selain itu, orang dengan sindrom tourette berisiko mengalami masalah terkait gangguan mental seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD<\/a>), gangguan obsesif kompulsif (OCD)<\/a>, depresi dan masalah dengan tidur.<\/p>\n Sindrom tourette merupakan kelainan bawaan sejak lahir. Meskipun tidak ada obat untuk sindrom tourette, ada banyak perawatan yang tersedia. Kebanyakan penderita sindrom tourette tidak memerlukan perawatan, selama gejala yang muncul tidak mengganggu.<\/p>\n Meskipun faktor risiko dan penyebab sindrom tourette tidak diketahui. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa gen memainkan peran penting terhadap kelainan saraf ini. Hal lain yang mungkin dapat menjadi penyebabnya sebagai berikut, antara lain:<\/span><\/p>\n Kemungkinan adanya penyebab lain dan faktor risiko lingkungan yang mungkin berkontribusi terhadap sindrom ini. Faktor-faktor berikut mungkin berkaitan dengan kondisi ini, tetapi penelitian tambahan perlu untuk lebih memahami hubungan ini, antara lain:<\/p>\n Gejala utama dari sindrom ini adalah tics yang sering muncul pada area kepala dan leher. Awal gejala biasanya dimulai saat anak berusia 5 hingga 10 tahun. Tics biasanya meningkat pada saat-saat yang membuat Anda stres, depresi, atau terlalu bersemangat.<\/p>\n Jenis tics tergantung dengan seberapa sering seseorang mengalami gejala yang seringkali berubah dari waktu ke waktu. Meski gejala tics mungkin muncul, hilang, dan muncul kembali. Bisa dikatakan bahwa kondisi ini tergolong kronis. Berikut adalah dua jenis tics:<\/p>\n Jenis ini melakukan gerakan yang sama secara berulang, termasuk:<\/p>\n Penderitanya umumnya melontarkan kata-kata secara tidak sadar, meliputi:<\/p>\n Jika gejala tics masih ringan, Anda tidak memerlukan perawatan. Namun, saat hal ini mulai menjadi masalah hingga menyebabkan untuk menyakiti diri sendiri, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan dan pengobatan untuk mengontrol tics, meliputi:<\/p>\n Jenis obat-obatan yang mungkin dapat membantu, antara lain:<\/p>\n Perlu Anda perhatikan bahwa daftar dari beberapa jenis obat ini tidak boleh Anda konsumsi tanpa adanya aturan dan anjuran dari dokter. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan untuk mengetahui obat yang sesuai dengan tingkat kondisi Anda.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Diagnosis dan Pengobatan Sakit Saraf yang Perlu Diketahui<\/a><\/p>\n Beberapa jenis terapi yang mungkin dokter rekomendasikan, antara lain:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Gejala Awal Penyakit Parkinson<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Penyebab dan Faktor Risiko<\/h3>\n
\n
\n
Gejala<\/h3>\n
Tics motorik<\/h4>\n
\n
Tics vokal<\/h4>\n
\n
Pengobatan dan Perawatan<\/h3>\n
Obat-obatan<\/h4>\n
\n
Terapi<\/h4>\n
\n