Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: <\/span>dr. Putri Purnamasari\u00a0<\/span><\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 20 Februari 2023<\/span><\/p>\n <\/p>\n Flavonoid merupakan sekelompok senyawa yang banyak ditemukan secara alami di dalam buah-buahan dan sayuran. Selain itu, flavonoid juga dapat ditemukan di dalam produk olahan dari tanaman, seperti anggur, teh, dan cokelat.<\/p>\n Flavonoid terbagi menjadi enam varian utama, yaitu flavonol, flavan-3-ol, flavon, isoflavon, flavanon, dan antosianidin.<\/p>\n Flavonoid terkenal dengan kandungan antioksidannya yang tinggi. Maka dari itu, saat ini flavonoid juga sering dijadikan komponen di dalam obat dan kosmetik. Senyawa ini memiliki berbagai manfaat kesehatan yang diperlukan oleh tubuh Anda.<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>Kayu Secang: Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh<\/a><\/p>\n Setiap varian flavonoid memiliki fungsi yang berbeda dalam membantu tubuh Anda, meliputi:<\/p>\n Makanan yang mengandung flavonoid dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi<\/a>.<\/p>\n Penelitian dalam National Center for Biotechnology Information<\/em> membuktikan bahwa setidaknya terdapat 5 varian flavonoid yang mampu mencegah aterosklerosis dan meningkatkan relaksasi otot arteri, sehingga memungkinkan arteri melebar dan aliran darah menjadi lebih mudah.<\/p>\n Kelima varian flavonoid tersebut meliputi flavon, flavonol, flavanon, flavan-3-ol, dan antosianin. Bahkan flavonoid jenis lain bisa mengurangi oksidasi LDL dan mencegah platelet saling menempel.<\/p>\n Flavonoid yang terkandung di dalam teh, kopi, dan kedelai berperan penting dalam mengurangi risiko serangan jantung<\/a> atau stroke<\/a>.<\/p>\n Pada sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Translational Medicine<\/em> menunjukkan bahwa seseorang yang mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung flavonoid berisiko lebih rendah mengalami penyakit kardiovaskular.<\/p>\n Inflamasi merupakan salah satu respons kekebalan tubuh Anda. Alergen, kuman, dan beberapa jenis iritan lainnya menjadi penyebab terjadinya peradangan yang mengakibatkan munculnya gejala yang menyakitkan.<\/p>\n Peran flavonoid adalah untuk menghilangkan reaksi inflamasi, sehingga gejala tersebut berkurang.<\/p>\n Salah satu jenis flavonoid yaitu quercetin berfungsi untuk meringankan gejala dari penyakit atau kondisi tertentu, seperti eksim<\/a>, sinusitis<\/a>, asma, dan demam.<\/p>\n Sedangkan jenis flavonoid lainnya yaitu isoflavon bermanfaat untuk melindungi Anda dari osteoporosis <\/a>dan mengurangi gejala menopause.<\/p>\n Mengonsumsi banyak makanan yang mengandung flavonoid dapat menurunkan risiko kanker tertentu. Misalnya Antosianin yang berfungsi untuk menurunkan risiko kanker paru-paru<\/a>. Sedangkan flavanol dapat mengurangi risiko kanker prostat<\/a>.<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>10 Makanan Termogenik (Thermogenic Food) Pemicu Pembakaran Lemak<\/a><\/p>\n Sebagian besar flavonoid ditemukan pada buah-buahan dan sayuran. Berikut ini adalah sumber makanan yang mengandung flavonoid yang bermanfaat untuk Anda:<\/p>\n Semua jenis buah beri mengandung flavonoid, tetapi terdapat jenis buah beri tertentu yang memiliki kandungan flavonoid yang lebih kuat.<\/p>\n Blackberry memiliki kandungan enam jenis flavonoid, yang membuat buah beri tersebut sangat kuat kandungan flavonoidnya.<\/p>\n Selain blackberry, buah beri lainnya seperti blueberry, ceri, dan raspberry juga memiliki kandungan semua jenis flavonoid. Stroberi juga memiliki flavonoid yang bernama antosianin dalam jumlah sedang.<\/p>\n Kol merah merupakan sumber antosianin yang bagus. Antosianin bermanfaat untuk melindungi tubuh Anda dari kanker, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan gangguan kognitif yang terkait dengan usia.<\/p>\n Bawang merupakan salah satu bahan masakan yang juga terkenal akan kandungan flavonoidnya. Jenis flavonoid yang terkandung dalam bawang adalah flavonol yang bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker prostat.<\/p>\n Kale<\/a> juga menjadi sumber flavonol yang bagus selain bawang, tomat, selada, brokoli, peterseli, teh, buah peach, buah anggur, anggur merah, dan daun bawang. Anda bisa mengonsumsi kale dengan cara diolah menjadi sup atau smoothie<\/em>.<\/p>\n Peterseli memiliki kadar flavonol lebih tinggi daripada jenis makanan lainnya, yaitu lebih dari 130 miligram flavonol per gram. Untuk mengonsumsinya Anda bisa menambahkannya dalam sup.<\/p>\n Minum teh merupakan salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang. Selain memberikan efek menenangkan, teh juga memiliki berbagai kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, salah satunya flavonoid.<\/p>\n Beberapa jenis teh, seperti teh hijau<\/a>, oolong, dan hitam mengandung flavanol yang tinggi. Flavanol sangat baik untuk menjaga kardiovaskular dan kognitif Anda. Minum diantara ketiga jenis teh tersebut untuk mendapatkan manfaat terbaiknya.<\/p>\n Sumber flavonoid bagus lainnya adalah anggur merah. Anggur merah yang diminum dalam jumlah sedang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda, yaitu dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.<\/p>\n Cokelat hitam dan kakao memiliki kadar flavonoid yang tinggi. Kakao bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan kognitif dan melindungi sistem kardiovaskular pada tubuh Anda.<\/p>\n Beberapa jenis buah sitrus seperti jeruk, lemon, jeruk keprok, dan jeruk nipis<\/a> mengandung flavonoid yang bernama flavanon.<\/p>\n Anda bisa menjadikannya sebagai jus, tetapi untuk menambah nilai gizi sebaiknya Anda mengonsumsinya dengan cara memeras lemon atau jeruk nipis ke dalam air.<\/p>\n Kedelai dalam bentuk apa pun merupakan sumber isoflavon terbaik. Maka dari itu, konsumsilah tempe, tahu, dan edamame<\/a> secara rutin untuk meningkatkan kadar isoflavon dalam tubuh Anda.<\/p>\n Isoflavon bermanfaat untuk melindungi tubuh Anda dari kanker yang menyerang sistem reproduksi seperti payudara, ovarium, prostat, dan testis.<\/p>\n Baca Juga :<\/strong>\u00a0Amankah Mengonsumsi MSG? Ini Mitos dan Faktanya<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Clark JL, Zahradka P, Taylor CG. Efficacy of Flavonoids in the Management of High Blood Pressure. Nutr Rev<\/a>. 2015 Dec;73(12):799-822. doi: 10.1093\/nutrit\/nuv048. Epub 2015 Oct 21. PMID: 26491142. www.pubmed.ncbi.nlm.nih.gov<\/span><\/p>\n Healthline. (2019). What Are Flavonoids? Everything You Need to Know<\/a>. www.healthline.com\u00a0<\/span><\/p>\n Linus Pauling Institute. Flavonoids<\/a>. www.lpi.oregonstate.edu<\/span><\/p>\n News Medical Life Sciences. (2018). What are Flavonoids?<\/a>. www.news-medical.net<\/span><\/p>\n Panche AN, Diwan AD, Chandra SR. Flavonoids: An Overview. J Nutr Sci. 2016;5: e47. Doi 10.1017\/jns.2016.41<\/a>. www.ncbi.nlm.nih.gov<\/a><\/span><\/p>\n Ponzo,V., Goitre, l., Fadda, M. et al. Dietary Flavonoid Intake and Cardiovascular Risk: A Population-Based Cohort Study<\/a>. J Transl Med 13, 218 (2015) . Doi 10.1186\/s12967-015-0573-2 www.translational-medicine.biomedcentral.com<\/span><\/p>\nManfaat Flavonoid\u00a0<\/strong><\/h3>\n
Membantu Menangani Tekanan Darah Tinggi<\/strong><\/h4>\n
Menurunkan Risiko Penyakit Jantung atau Stroke<\/strong><\/h3>\n
Anti-Inflamasi<\/strong><\/h3>\n
Menangani Penyakit atau Kondisi Medis Tertentu<\/strong><\/h3>\n
Mencegah Kanker<\/strong><\/h3>\n
10 Makanan yang Mengandung Flavonoid<\/strong><\/h3>\n
1. Buah Beri-Berian<\/strong><\/h4>\n
2. Kol Merah<\/strong><\/h4>\n
3. Bawang<\/strong><\/h4>\n
4. Kale<\/strong><\/h4>\n
5. Peterseli<\/strong><\/h4>\n
6. Teh<\/strong><\/h4>\n
7. Anggur Merah<\/strong><\/h4>\n
8. Cokelat Hitam<\/strong><\/h4>\n
9. Buah Sitrus<\/strong><\/h4>\n
10. Kacang Kedelai<\/strong><\/h4>\n