{"id":11616,"date":"2021-02-23T22:18:00","date_gmt":"2021-02-23T15:18:00","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=11616"},"modified":"2021-02-23T22:31:33","modified_gmt":"2021-02-23T15:31:33","slug":"beda-gejala-batuk-pilek-dan-covid-19","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/beda-gejala-batuk-pilek-dan-covid-19\/","title":{"rendered":"Beda Gejala Batuk Pilek dan Covid-19"},"content":{"rendered":"

Penulis: Agnes | Editor: Umi<\/p>\n

Sejak pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada 2019 Desember, penyakit virus korona (COVID-19) telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Saat ini kasus COVID-19 telah menjadi perhatian serius di berbagai negara karena memakan banyak korban jiwa, terlebih belum ditemukan obat yang efektif.<\/p>\n

Hal yang membuat khawatir adalah sulitnya mendeteksi COVID-19. Ini karena COVID-19 memiliki gejala yang sama dengan penyakit batuk pilek pada umumnya.<\/p>\n

Meskipun memiliki kesamaan, terdapat beberapa perbedaan utama dari batuk pilek dan COVID-19. Mengingat bahayanya penyakit ini, sebaiknya Anda mengetahui perbedaan gejala batuk pilek dan COVID-19 sebagai upaya pencegahan dan pengobatan dini demi kesehatan.<\/p>\n

Virus Penyebab Batuk Pilek dan COVID-19<\/h3>\n

Pilek dan COVID-19 memiliki beberapa kesamaan. Keduanya berkembang sebagai akibat dari virus pernapasan, dan menyebar dari orang ke orang melalui tetesan yang keluar dari hidung dan mulut. Namun, penting untuk diingat bahwa keduanya adalah penyakit yang berbeda.<\/p>\n

Ada berbagai virus penyebab batuk pilek yang Anda alami, seperti rhinovirus, adenovirus, dan salah satunya adalah virus corona. Oleh karena itu, batuk pilek memiliki gejala yang serupa dengan COVID-19.<\/p>\n

Sementara itu, penyebab COVID-19 adalah virus corona yang sudah bermutasi sehingga lebih berbahaya dibandingkan virus corona penyebab batuk pilek biasa. Ada berbagai jenis virus corona, tapi penyebab dari COVID-19 adalah virus corona tipe serve acute respiratory syndrome coronavirus<\/em> 2 (SARS-CoV-2).<\/p>\n

Baca Juga:<\/strong>\u00a0Mitos dan Fakta Corona Virus Menurut WHO<\/a><\/p>\n

Tingkat Kematian Virus COVID-19<\/h3>\n

Penyakit COVID-19 dapat sembuh, tetapi juga berisiko kematian. Menurut penelitian, anak muda, usia 19 tahun ke bawah, cenderung mengalami gejala COVID-19 ringan dan dapat sembuh dengan isolasi mandiri.<\/p>\n

Sebaliknya, penyakit ini justru sangat berbahaya jika diderita oleh lansia berusia 65 tahun ke atas karena 80% berisiko kematian.<\/p>\n

Di Indonesia sendiri tepatnya pada 23 Februari 2021, tercatat sekitar 1.298.608 juta penduduk positif COVID-19. Sementara 35.014 meninggal dan 1.104.990 jiwa dinyatakan sembuh.<\/p>\n

Penularan Virus Batuk Pilek dan Virus COVID-19<\/h3>\n

Semua orang berpotensi tertular penyakit batuk pilek dan COVID-19. Penularan kedua penyakit ini melalui udara, droplet, dan kontak langsung. Seseorang dapat menghirup tetesan ini saat penderita bersin, batuk, atau berbicara.<\/p>\n

Selain itu, virus penyebab batuk pilek dapat bertahan di permukaan, benda, dan tangan selama kurang lebih 24 jam. Namun, virus corona (SARS-CoV-2) mudah menyebar melalui kontak dekat dengan penderita.<\/p>\n

Dalam beberapa kasus, virus corona dapat menyebar melalui tetesan pernapasan yang menyebar ke udara meskipun jarak Anda dengan penderita sekitar 1 meter.<\/p>\n

Beda Gejala Batuk Pilek dan COVID-19<\/h3>\n

Batuk pilek adalah penyakit yang tidak mengakibatkan bahaya serius pada pernapasan Anda dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala yang ditunjukkan biasanya bervariasi dengan gejala utama, seperti:<\/p>\n