{"id":11613,"date":"2021-02-23T22:04:16","date_gmt":"2021-02-23T15:04:16","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=11613"},"modified":"2022-12-28T09:43:53","modified_gmt":"2022-12-28T02:43:53","slug":"penyebab-kenakalan-remaja-dan-cara-mencegahnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penyebab-kenakalan-remaja-dan-cara-mencegahnya\/","title":{"rendered":"Penyebab Kenakalan Remaja dan Cara Mencegahnya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022<\/p>\n

 <\/p>\n

Kenakalan remaja merupakan perbuatan kriminal yang dilakukan oleh seorang remaja yang berusia di bawah 18 tahun. Para remaja umumnya belum mampu berpikir seperti orang dewasa.<\/p>\n

Hal inilah yang membuat mereka rentan melakukan tindakan kriminal. Beberapa perbuatan kriminal yang umum mereka lakukan termasuk pencurian, perundungan, perkelahian fisik, hingga yang lebih parah pembunuhan.<\/p>\n

Kenakalan remaja sendiri merupakan masalah yang sangat mendunia. Menurut WHO, diperkirakan setiap tahunnya terdapat sekitar 200.000 kasus pembunuhan yang terjadi di antara remaja berusia 10 hingga 29 tahun.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Penyalahgunaan Kandungan NAPZA<\/a><\/p>\n

Penyebab Kenakalan Remaja<\/strong><\/h3>\n

Umumnya kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:<\/p>\n

1. Masalah Terkait dengan Keluarga<\/strong><\/h4>\n

Apabila seorang remaja mengalami masalah pada keluarganya, seperti kekurangan kasih sayang orang tua, mendapatkan perlakuan tidak adil, dan mengalami perlakuan kasar dapat mendorong mereka untuk melakukan tindakan kriminal.<\/p>\n

2. Korban Kekerasan<\/strong><\/h4>\n

Sering kali seorang pelaku kenakalan remaja merupakan korban kekerasan. Seorang remaja bisa mengalami kekerasan di lingkungan sekitarnya, baik dalam keluarga, sekolah, dan lingkungan lainnya.<\/p>\n

Para remaja yang pernah mengalami tindak kekerasan biasanya rentan melakukan kenakalan remaja. Misalnya saja saat menjadi korban perundungan, yang membuat mereka bertekad untuk membalas tindakan tersebut dengan kekerasan seperti yang pernah ia alami.<\/p>\n

3. Imitasi<\/strong><\/h4>\n

Individu umumnya melewati beberapa tahap perkembangan, seperti masa kanak-kanak dan remaja. Nilai dan pola perilaku terbentuk sejak masa kanak-kanak.<\/p>\n

Pada tahap tersebut, keluarga dan orang tua berperan penting dalam kehidupan anaknya. Kemudian pada masa remaja, seorang anak mulai mencari dan juga memantapkan identitas dirinya.<\/p>\n

Sering kali mereka mendapatkan pengaruh dari teman sebayanya yang lama-lama menggantikan pengaruh orang tuanya.<\/p>\n

Maka dari itu, kenakalan remaja juga sering terjadi akibat imitasi. Contohnya, ketika remaja tersebut memiliki anggota keluarga yang terlibat dalam tindakan kriminal, atau memiliki teman sebaya yang rentan melakukan tindakan kriminal.<\/p>\n

4. Pengaruh Media<\/strong><\/h4>\n

Media juga dapat menimbulkan kenakalan remaja. Selain kenakalan remaja, media seperti video game bertema kekerasan juga dapat meningkatkan amarah, detak jantung, dan tekanan darah remaja yang memainkannya.<\/p>\n

Hal tersebut dibuktikan melalui sebuah jurnal berjudul \u201cThe Relation of Video Games to Adolescent Aggression: An Examination of Moderated Mediation Effect\u201d<\/em> yang diterbitkan oleh Frontiers in Psychology pada tahun 2019.<\/p>\n

Dampak buruk lainnya, video game juga dapat menurunkan rasa tolong-menolong dan empati seseorang. Selain video game, media lainnya yang turut menyebabkan kenakalan remaja termasuk internet, majalah, televisi, iklan, film, musik, dan media sosial.<\/p>\n

5. Komunitas dan Lingkungan<\/strong><\/h4>\n

Saat seorang remaja tinggal di lingkungan yang bermasalah secara sosial dan ekonomi, bisa saja mereka berpikir bahwa cara paling tepat untuk bertahan hidup adalah bergabung dengan geng atau terlibat dalam perbuatan kriminal.<\/p>\n

Apabila pola pikir tersebut dijadikan sebagai sebuah norma, maka akan meningkatkan risiko para remaja untuk melakukan tindakan kenakalan remaja.<\/p>\n

6. Penggunaan Narkoba dan Alkohol<\/strong><\/h4>\n

Penggunaan alkohol dan narkoba sudah lama dikaitkan dengan risiko peningkatan tindakan kenakalan remaja. Perilaku ini dapat meningkatkan agresi dan mengurangi rasa takut yang berdampak pada terjadinya kenakalan remaja.<\/p>\n

Narkoba dan alkohol umumnya mereka gunakan hanya sekadar untuk bersenang-senang, tetapi apabila digunakan dalam waktu lama maka akan menimbulkan depresi, marah, dan frustasi. Ketiga perasaan tersebut dapat memicu terjadinya kenakalan remaja.<\/p>\n

7. Peristiwa Traumatis<\/strong><\/h4>\n

Peristiwa traumatis juga bisa memicu kenakalan remaja. Contohnya, saat seorang remaja kehilangan sahabatnya karena kecelakaan mobil yang membuat mereka sedih dan marah.<\/p>\n

Kemarahan memang merupakan tahap kesedihan yang normal. Namun, saat kemarahan menjadi tidak terkendali dan menyebabkan remaja tersebut melakukan kenakalan remaja, hal tersebut tentu tidak bisa dibenarkan.<\/p>\n

8. Mengalami Penyakit Kejiwaan\u00a0<\/strong><\/h4>\n

Penyakit kejiwaan, seperti ADHD<\/a>, bipolar<\/a>, ODD, dan penyakit kejiwaan lain yang memiliki perasaan marah sebagai gejala umumnya dapat memicu kenakalan remaja.<\/p>\n

Terkadang penyakit kejiwaan tersebut tersembunyi di balik penyebab lain kenakalan remaja. Contohnya seorang remaja mengalami bipolar mungkin saja mengonsumsi narkoba.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Prosedur Terapi Psikoanalisis<\/a><\/p>\n

Cara Mencegah Kenakalan Remaja<\/strong><\/h3>\n

Kenakalan remaja dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kematian dini, disabilitas, dan sering kali masalah tersebut memengaruhi fungsi psikologis dan sosial seseorang. Maka dari itu, Anda membutuhkan bantuan dari semua pihak dalam melakukan pencegahan kenakalan remaja.<\/p>\n

Berikut ini beberapa tindakan yang bisa Anda terapkan sebagai orang tua untuk mencegah kenakalan remaja:<\/p>\n